| 90 Views
Seruan Untuk Dunia : Akhiri Penjajahan Palestina Dengan Solusi Hakiki

Oleh : Novi Syamila
Pengguna Instagram dihebohkan dengan sebuah gambar buatan AI yang menampilkan tenda-tenda pengungsi Palestina dan slogan bertuliskan "All Eyes on Rafah" menjadi perbincangan hangat di media sosial. Unggahan tersebut dibagikan lebih dari 47 juta kali oleh pengguna instagram termasuk selebritas seperti Dua Lipa, Lewis Hamilton, serta Gigi dan Bella Hadid. Gambar dan slogan tersebut viral setelah serangan udara Israel dan kebakaran yang terjadi di sebuah kamp pengungsi Palestina, di Kota Rafah, Gaza Selatan. (BBC News.Indonesia, 30/05/2024)
Akibat serangan tersebut, sebanyak 45 orang tewas dan 249 lainnya luka-luka. Berselang dua hari setelahnya, penjajah menembaki kamp pengungsi Al-Mawashi disebelah barat Rafah dan menewaskan sedikitnya 21 orang termasuk diantaranya perempuan dan anak-anak.
Rafah yang merupakan tempat pengungsian yang diklaim sebagai kota teraman dari serangan Zionis, nyatanya diluluhlantahkan juga. Setelah menghancurkan Gaza di wilayah utara, kini mereka menyasar Gaza bagian selatan yakni kota Rafah yang menjadi tempat persinggahan terakhir bagi warga Palestina.
Sejak 7 Oktober 2023 lalu, Zionis Israel melancarkan serangan babi buta terhadap Gaza, hingga sekarang terhitung sudah delapan bulan lebih Gaza dibombardir. Terdapat 36.171 warga Palestina tewas dan 81.420 lainnya luka-luka. Serangan tersebut dilancarkan dengan alasan dusta mereka yang katanya ditujukan kepada Hamas. Padahal pada faktanya, mereka melakukan genosida dan menghancurkan segalanya demi mencapai tujuan haram mereka yakni menguasai seluruh wilayah Palestina.
Serangan ini memicu pergerakan seluruh elemen masyarakat. Mulai dari Mahasiswa, Akademisi, Pekerja kantoran, Buruh hingga Ibu rumah tangga dan anak-anak turun ke jalan menunjukkan solidaritas mereka terhadap warga Palestina. Gelombang aksi pro Palestina semakin meluas dan melebar hingga ke penjuru dunia. Dari Amerika Serikat, Eropa, hingga Asia menyeru dan menuntut para pemerintah dunia untuk mengambil tindakan tegas dalam menghentikan operasi militer Zionis di Gaza.
Namun selama 75 tahun entitas Yahudi melakukan penjajahan diatas tanah Palestina, tidak ada pemimpin dunia khususnya penguasa negri-negri muslim melakukan pembelaan secara besar-besaran dalam menghentikan perlakuan yahudi kepada saudara mereka. Yang ada hanya ucapan mengutuk memenuhi mikrofon-mikrofon meja bundar sambil berkisah memamerkan kekuatan militer mereka, namun tanpa ada bukti nyata atas semua ucapan mereka hingga saat ini.
Solusi dua negara/two-state solution yang ditawarkan PBB, kenyataanya malah mengakui berdirinya negara Zionis di tanah kaum muslimin dan hanya akan menguatkan eksistensi zionis terhadap tanah tersebut. Oleh karenanya, tidak ada solusi yang tepat dalam menyelesaikan permasalahan Palestina. Adanya sekat-sekat negara bangsa (Nation State) dan resolusi damai ala PBB hanya menambah runyam masalah ini.
Nation State merupakan biang keladi dari semua problem dunia ini termasuk Palestina. Dia yang menyebabkan runtuhnya Khilafah Utsmaniyyah dan membagi-bagi wilayah tersebut menjadi 50 bagian dan kemudian dicaplok oleh penjajah menjadi wilayah kekuasaan mereka. Memunculkan dan menanamkan nasionalisme, sukuisme, patriotisme, dan isme-isme yang lain dalam tubuh-tubuh umat Islam hingga Khilafah Utsmaniyyah yang merupakan perisai dan pelindung umat runtuh oleh agen mereka yakni Musthafa Cemal Ataturk laknatullah pada 3 Maret 1924. Dari sinilah penderitaan umat Islam dan Palestina bermula.
Ketidakadaan Khilafah menjadi awal mula malapetaka ditanah Syam. Bangsa Yahudi bermigrasi secara besar-besaran dari Eropa ke Palestina, melakukan pengusiran besar-besaran terhadap warga asli, pencaplokan, pembunuhan dan pembantaian, serta penjajahan terjadi tanpa henti hingga kita saksikan saat ini. Fakta inilah yang harusnya diketahui dan disampaikan ditengah-tengah umat manusia wabil khusus umat Islam dalam mengingat kembali sejarah dimana Palestina pernah hidup damai dan tentram ketika Khilafah ada menaungi mereka, sebaliknya mengalami keterpurukan ketika Khilafah sang perisai itu hilang dari sisih mereka. Umat Islam haruslah memahami bahwa tanpa Khilafah, Palestina akan terus terjajah sebab pokok persoalan utama Palestina ini ialah apa yang menjadikan dan mendorong berdirinya entitas zionis Yahudi ditanah tersebut.
Satu-satunya solusi hakiki ialah mengembalikan lagi syari’at Islam, dan menegakkan Khilafah. Dengan Khilafah, umat Islam dilindungi kemuliaan, harkat, martabat, jiwa dan hartanya. Dengan Khilafah, kaum Yahudi akan diperangi dan diusir dari tanah umat Islam. Palestina merupakan tanah yang Rasulullah saw., para sahabat, dan para syuhada perjuangkan dengan nyawa dan darah mereka. Maka sungguh pengkhianatan besar jika umat Islam setuju dengan solusi dua negara yang ditawarkan PBB sebab sama saja telah mengakui berdirinya negara Zionis diatas tanah tersebut. Maka demikian umat Islam harus menolak mentah-mentah solusi dua negara yang digagas oleh Barat sebagai solusi atas Palestina.
Oleh karena itu, umat Islam tidak boleh berhenti menyeruh hanya pada aspek bantuan kemanusiaan, makanan, minuman, obat-obatan, donasi, pembangunan rumah sakit, dan sebagainya. Juga harus menyerukan Khilafah sebagai solusi urgent dan utama bagi Palestina. Hanya dengan Khilafah persatuan kaum muslimin akan terwujud, hanya dengan Khilafah zionis Yahudi dan sekutunya akan mudah diperangi dengan Jihad Fi Sabilillah. Allahu Akbar!!