| 177 Views
Serangan Israel di Gaza: Puluhan Tewas, Termasuk 15 Penjaga Truk Bantuan
CendekiaPos – Serangan udara Israel di Gaza yang terkepung kembali memakan korban jiwa. Puluhan orang tewas, termasuk 15 anggota tim yang bertugas menjaga konvoi bantuan kemanusiaan, menurut laporan tenaga medis Palestina. Insiden ini terjadi beberapa jam setelah Majelis Umum PBB mengesahkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera.
Dua serangan udara pada Kamis (12/12) menyebabkan tewasnya 15 orang yang sedang mengawal truk bantuan. Menurut militer Israel, Hamas berupaya merampas truk-truk bantuan tersebut untuk "melanjutkan aktivitas teroris". Namun, kantor berita Palestina, Wafa, melaporkan bahwa mereka yang tewas adalah penjaga konvoi.
Hamas sendiri telah membentuk satuan tugas khusus untuk mencegah perampasan bantuan oleh kelompok bersenjata lokal. Sumber dari Hamas dan tim medis menyebutkan bahwa lebih dari dua lusin anggota geng tersebut telah tewas dalam beberapa bulan terakhir akibat tindakan satuan tugas tersebut.
Korban Jiwa Bertambah
Kompleks Medis Nasser di Khan Younis melaporkan bahwa delapan orang tewas dalam serangan dekat perbatasan selatan Rafah, sementara tujuh lainnya tewas dalam serangan di Khan Younis.
Di Gaza City, tujuh orang, termasuk anak-anak, dilaporkan tewas ketika sebuah bangunan tempat tinggal di Jalan al-Jalaa dibom. Serangan lainnya menewaskan 15 orang yang berlindung di sebuah rumah di dekat kamp pengungsi Nuseirat, menurut laporan medis dan Wafa.
Hamas menyebut bahwa sejak awal perang pada Oktober 2023, setidaknya 700 polisi yang bertugas menjaga truk bantuan telah tewas akibat serangan Israel. Hamas menuduh Israel sengaja menciptakan kekacauan untuk mencegah bantuan sampai ke warga Gaza.
Krisis Kemanusiaan Gaza
Pembatasan ketat Israel dan rusaknya struktur hukum di Gaza akibat serangan terhadap kepolisian setempat membuat operasi kemanusiaan semakin sulit. PBB memperingatkan potensi kelaparan di Gaza, terutama di wilayah utara yang masih menjadi target ofensif darat Israel.
Di kamp pengungsi Jabalia, dokter ortopedi, Saeed Judeh, dilaporkan tewas akibat ditembak pasukan Israel saat menuju Rumah Sakit al-Awda. Menurut Kementerian Kesehatan, jumlah pekerja medis yang tewas sejak perang dimulai telah mencapai 1.057 orang.
Upaya Gencatan Senjata
Meski upaya mediasi gencatan senjata oleh Qatar dan Mesir terus dilakukan, hingga kini belum ada kesepakatan yang tercapai. Resolusi Majelis Umum PBB yang menyerukan gencatan senjata juga belum membawa hasil konkret.
Sementara itu, Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mulai membuka diri untuk negosiasi pembebasan tawanan di Gaza. "Saya merasakan kesiapan dari Netanyahu untuk mencapai kesepakatan," ungkap Sullivan dalam konferensi pers di Kedutaan Besar AS di Yerusalem.
Di sisi lain, Paus Fransiskus menerima kunjungan Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk membahas situasi kemanusiaan di Gaza. Paus kembali menyerukan penghentian kekerasan dan solusi dua negara melalui dialog diplomatik.
Kondisi Gaza yang Memprihatinkan
Serangan militer Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza dan mengusir hampir seluruh 2,3 juta penduduknya dari rumah mereka. Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan lebih dari 44.800 orang tewas sejak konflik dimulai, lebih dari separuhnya adalah perempuan dan anak-anak.