| 43 Views

Saatnya Bersatu Untuk Bebaskan Palestina

Oleh : Rizky Rachmawati, S. Si

Sudah 565 hari telah terjadi genosida di Gaza. Hingga kini masih terus terjadi, anak-anak terbunuh, wanita menjerit, rumah sakit di bom, jurnalis dibakar, tenaga kesehatan ditembaki, dan seluruh penduduk mengungsi serta kelaparan.

Dunia telah mengecam, namun itu tidak menghentikan penjajah Zionis. Justru mereka semakin brutal dan tidak manusiawi. Tidak mengenal siang dan malam mereka melakukan pembantaian terhadap kaum muslim di Gaza. Jumlah korban yang syahid dan luka-luka semakin meningkat. Tercatat oleh Kementerian kesehatan di Gaza, ada 51.305 yang telah menjadi syuhada dan 117.096 mengalami luka-luka sejak serangan Zionis Yahudi pada 7 Oktober 2023.

Meski sudah demikian, para penguasa Arab dan negeri-negeri muslim hanya mencukupkan diri dengan kecaman tanpa mengirimkan tentaranya. Padahal umat Islam dan bahkan ulama internasional telah menyerukan jihad sebagai solusi untuk membebaskan Palestina dari penjajahan Zionis Yahudi. Sampai saat ini, tidak ada satu pun penguasa muslim yang memimpin pasukan militernya untuk mengusir penjajah Zionis.

Wajib Menolong Saudaranya

Siapa saja yang mengaku sebagai Muslim, berarti mempunyai kewajiban untuk memberikan pertolongan kepada saudara sesama Muslim. Rasulullah saw. melarang seorang muslim untuk meninggalkan saudara muslimnya dalam kondisi disakiti dan dizalimi. Justru memerintahkan agar tolong-menolong sesama muslim.

Apalagi umat Islam adalah satu tubuh. Apabila ada anggota tubuh yang sakit, seseorang itu akan merawat tubuh yang sakit tersebut sampai hilang sakitnya. Begitulah seharusnya sesama Muslim terhadap Muslim Gaza. Kita tidak boleh membiarkan mereka terus-menerus dalam penderitaan dan kesengsaraan. Bahkan Rasulullah saw. menyatakan tidak akan sempurna iman seorang muslim hingga ia mencintai saudara seimannya sebagaimana mencintai dirinya sendiri.

Saatnya Bersatu

Sayang, ikatan persaudaraan sesama muslim kini pudar. Sebab sekat nasionalisme telah menghilangkan ikatan akidah yang ada di antara sesama Muslim. Nasionalisme adalah warisan penjajah yang sengaja ditinggalkan dan ditanamkan sebagai penghalang umat Islam bersatu. Oleh karena itu, umat harus menghilangkan sekat dan penghalang nasionalisme tersebut. Selama ada nasionalisme, umat Islam tidak akan pernah benar-benar bersatu. Bahkan jihad pun tidak akan bisa digerakkan.
Sekat kebangsaan tersebut akan melebur dan persatuan hakiki umat Islam akan bisa terwujud apabila ada kepemimpinan Islam secara global. Kepemimpinan Islam secara global itu adalah adanya institusi Khilafah Islamiyah.

Persatuan dalam naungan Khilafah ini merupakan perkara yang sangat penting agar umat tidak terpecah-pecah seperti hari ini. Karena itu, umat harus menyadari dan menyeru kepada sesama muslim di seluruh dunia. Menyeru akan pentingnya persatuan umat. Serta bergerak menuntut para penguasa Muslim agar melaksanakan kewajiban menolong Muslim Palestina dengan melaksanakan jihad melawan Zionis dan menegakkan Khilafah.

Khilafah tidak akan berdiam diri menyaksikan umat Islam terpecah-pecah dan terzalimi. Justru akan melindungi dan menolong Muslim mana pun yang membutuhkan pertolongan, termasuk Muslim Gaza-Palestina. Sebab Khilafah adalah junnah (pelindung) bagi umat. Khilafah tidak akan membiarkan siapa pun menyakiti dan mengusir kaum Muslim, apalagi dari tanahnya sendiri. Selain itu akan mencegah umat untuk saling menyerang, serta melindungi keutuhan Islam.

Dalam persoalan Gaza-Palestina, Khilafah akan mengusir dan membebaskan Palestina dari penjajah Zionis Yahudi. Khilafah akan memimpin tentaranya untuk melakukan jihad fi sabilillah menyelamatkan Muslim Palestina dan negeri lainnya. Sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khaththab dan Sulthan Shalahuddin al Ayyubi ketika membebaskan bumi Palestina dari penguasa kufur dan zalim.

Khatimah

Seruan akan persatuan Umat dalam naungan Khilafah membutuhkan adanya kelompok yang melakukan dakwah Islam di tengah-tengah umat. Kelompok itu adalah jemaah dakwah Islam ideologis. Jemaah ini yang akan membina dan membimbing umat untuk bergerak atas dasar kesadaran keimanan dan pemahaman. Jemaah ini pula yang akan mengarahkan umat agar mengambil jalan dakwah yang telah berhasil menyatukan umat dalam satu institusi Negara Islam. Jalan dakwah itu sebagaimana yang telah ditempuh oleh Rasulullah saw.

Saatnya umat Islam bersatu, berjuang bersama menegakkan Khilafah agar persoalan umat termasuk Palestina dapat terselesaikan dan kehidupan Islam dapat dilanjutkan kembali.

Wallahualam bissawab.


Share this article via

27 Shares

0 Comment