| 96 Views
Rusaknya Dunia Pendidikan Membutuhkan Solusi yang Tepat

Oleh : Dewi Noviyanti
Aktivis Dakwah
Semakin hari semakin jelas terlihat penurunan kapasitas akademis hingga menimbulkan kerusakan di dunia pendidikan saat ini. Baik bersumber dari praktisi pendidik sendiri yaitu guru ataupun murid maupun kurikulum yang di berlakukan. Fakta tersebut bisa dilihat dari terjadinya pelecehan seksual, bullying dan kecurangan di ruang lingkup sekolah.
Dugaan tindak pidana kekerasan seksual yang dilakukan oleh seorang guru berinisial DH (57) terhadap salah seorang siswi kelas 12 di sekolah menengah agama di Kabupaten Gorontalo. Kejadian tersebut lagi lagi mencoreng wajah institusi pendidikandan mencerminkan bahwa “dunia pendidikan saat ini sedang darurat kekerasan seksual”. Peristiwa tersebut terungkap usai beredarnya video yang direkam oleh siswi lain nya karenatindakan asusila itu terjadi berulang kali. Dengan dalih korban diiming imingi akan di beri bantuan biaya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan juga mendapat tekanan dan ancaman dari oknum guru tersebut. (Kompas.com, 28 september 2024).
Namun terlepas dari itu jika kita melihat usia dari siswi korban tersebut tentu saja tidak bisa dikatakan belum berakal meskipun masih tergolong di bawah umur. Karena untuk usia siswi di kelas 12 berusia sekitar 16 – 17 tahun sudah tergolong dewasa dalam berpikir.
Bagaimana mungkin siswi tersebut mau menerima ajakan guru yang bernilai amoral itu meski diiming - imingi sesuatu.
Seorang guru yang seharusnya menjadi sosok yang patut untuk digugu dan ditiru, alih - alih berubah menjadi monster yang paling menakutkan bagi siswa maupun orang tua yang mempercayakan dan menitipkan anak nya untuk dididik dan di bina disekolah. Meskipun tidak semua oknum guru berprilaku seperti itu.
Namun apa kira kira yang menjadi factor penyebab terjadinya kerusakan didunia pendidikan saat ini. Tidak mungkin ini bisa terjadi begitu saja tanpa sebab. Ternyata hal itu terjadi disebabkan karena kurangnya pemahaman dan pemberlakuan islam dalam dunia pendidikan. Proses pemberian pemahaman melalui pendidikan ini harus terjadi sepanjang hayat. Tidak hanya dilakukan di sekolah atau perguruan sehingga tidak bisa dilihat hanya dari satu sisi saja.
Pemahaman ini sangat dipengaruhi oleh bagaimana pola pendidikan seseorang dari dalam rumah serta media informasiyang didapat menjadi factor pendukung bagi lahirnya nilai nilai luhur prilaku seseorang ditengah masyarakat hingga aktivitas disekolah. Selain faktor pendukung tersebut keterlibatankeluarga terutama orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan pendidikan bagi anak sejak dini bahkan sejak dari dalam kandungan yang sesuai dengan ketentuan syariat islam. Serta tetap selalu mengingatkan akan batasannorma norma agama dalam berinteraksi dengan orang lain.
Proses pemberian pemahaman atau informasi ini sangat dipengaruhi oleh ideologi atau cara pandang dalam kehidupan. Namun pada kenyataan saat ini sangat sedikit sekali bahkan hampir tidak ada pemahaman pendidikan dalam kehidupan itu yang benar benar berdasarkan islam kaffah baik dari rumah maupun di instistusi pendidikan sendiri. Sehingga akhirnya melahirkan kerusakan yang sangat signifikan. Sejatinya pendidikan di dalam Islam memiliki tujuan yang sangat mulia.Yang pertama yaitu membangun pribadi muslim yang memiliki integritas dengan cara berpikir berstandar islam, yaitu bagaimana islam menetapkan.
Kedua, menjadikan dan memfasislitasi siswa sebagai ilmuwan atau ahli dibidang ilmu sesuai kecenderungannya.
Dengan terbentuknya kepribadian islam akan terwujud kecerdasan dengan kesadaran dan keterikatan kepada hukum Allah. Bahkan untuk seluruh kurikulum pendidikan disekolah harus berdasarkan dan berstandarkan sesuai dengan akidah Islam.
Untuk itu tidak ada alasan lagi bagi kita jika memang ingin mengadakan perbaikan dan kebangkitan didunia pendidikan haruslah dengan merubah system pendidikan yang banyak meninbulkan kerusakan dan melahirkan generasi generasi yanglemah baik dalam pemikiran dan juga akhlak yang sangat tidak mencerminkan seorang muslim sejati. Sehingga tidak dapat menunjukkan identitas dan kekuatan pemuda islamsesungguhnya.
Muhammad Al Fatih merupakan satu contoh dari pemuda Islam lain nya yang dididik sesuai pendididikan yang berbasic syariat islam sehingga aksinya dapat membawa perubahan penting bagi dunia islam dengan keberhasilan nya menaklukkan konstantinopel di usia 21 tahun. Oleh karenanya menerapkan system islam dengan penyelenggaraan pendidikan berbasis islam yang sesuai dengan syariat islam merupakan satu satunya solusi bagi dunia pendidikan saat ini.
Wallahu‘alam bishshowaab.