| 114 Views

Refleksi Akhir Tahun 2024 dan Masa Depan Islam

Oleh : Cokorda Dewi 

Sepanjang Tahun 2024, merupakan tahun politik dengan berbagai dinamika kehidupan dan problematikanya, yang sangat mempengaruhi kehidupan umat muslim.

Beberapa Fakta yang ada:
Bobroknya hukum peradilan, yang tajam kebawah dan tumpul ke atas Terjadinya Otokratik Legalism, Issue kenaikan PPN 12% yang sungguh meresahkan Masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah. Gencarnya Program Pemberdayaan Perempuan

Fenomena Child Free, Independent Woman, Banyaknya Kaum Adam yang dibawah standard kemapanan versi Zaman Now, hingga pergaulan bebas yang didukung oleh Program Sosialisasi Penggunaan alat kontrasepsi di kalangan pelajar, dengan dalih untuk mencegah terjadinya hamil di luar nikah.

Ruang gerak muslim dibatasi, seperti pengajian dibubarkan dengan tuduhan yang tidak benar, dan tuduhan tersebut dibenarkan oleh penguasa, hingga apparat keamanan pun turut dikerahkan, Adanya bansos yang tidak tepat sasaran, dan bukan merupakan solusi atas problematika ekonomi Masyarakat pada Tingkat ekonomi di bawah

Sumber Daya Alam yang tidak terdistribusi secara benar, sehingga merusak system yang lain
Penderitaan Rakyat Palestina, yang tidak ada solusi nyata dari negeri-negeri para mulsimin, akibat tersandera oleh politik luar negeri yang begantung pada Amerika.

Dampak dari Fakta tersebut :
Bobroknya hukum peradilan, yang tajam kebawah dan tumpul ke atas, contoh kasus adalah korupsi yang mencapai hingga 300 T dan hanya mendapatkan hukuman 6,5 tahun penjara, sementara staff money changer yang terlibat dalam proses pencucian uangnya / money laundry mendapatkan hukuman 5 tahun penjara. Sungguh tampak ketidakadilannya, jadi seolah hukum tidak berlaku bagi yang bayar. Fenomena ini bisa berdampak pada akan makin maraknya bermunculan koruptor-koruptor baru dan sangat merugikan negara, yang pastinya juga berdampak merugikan Masyarakat luas, tidak ada efek jera dari hukum peradilan yang dipertontonkan ditengah gencarnya pemberantasan korupsi. Bagaimana bisa memberantas korupsi, jika tidak ada efek jera bagi para koruptor.

Terjadinya Otokratik Legalism, dalam hal ini sepanjang tahun 2024, penguasa seolah-olah bertindak sesuai dengan hukum yang berlaku, padahal sebenarnya tidak sesuai dengan hukum yang berlaku. Caranya dengan merubah hukum tersebut menjadi sesuai dengan keinginan penguasa, sehingga tampak tidak adanya pelanggaran hukum yang berlaku.

Hal ini menampakkan otoriter-nya seorang penguasa, dan berdampak buruk bagi kehidupan bernegara.
Issue kenaikan PPN 12% yang sungguh meresahkan Masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah. Issue kenaikan PPN hingga 12% diseluruh sektor barang dan jasa, yang bagi penguasa untuk mendapatkan pemasukan bagi APBN dengan cara cepat, karena jika mengandalkan sektor hasil Sumber Daya Alam, tentulah membutuhkan waktu yang tidak singkat. Hal ini sungguh akan berdampak pada pertumbuhan prekonomian, di mana akan terjadi berkurangnya pelaku usaha sebagai akibat dari bahan baku, proses produksi hingga hasil produksi dikenakan pajak yang sama, sehingga berdampak pada harga produk mereka, berakibat akan menurunnya daya beli Masyarakat, karena dengan adanya pajak di seluruh sektor barang dan jasa akan membuat Masyarakat lebih realistis untuk membatasi pembelian produk selain kebutuhan pokok yang mana juga akan dikenakan pajak. Bisa dibayangkan, bukannya pertumbuhan prekonomian yang akan meroket, tapi pajaknya yang meroket.

Gencarnya Program Pemberdayaan Perempuan (Empower), hal ini digaungkan oleh pengaruh Sistem Kapitalis, yang menggeraklkan Perempuan sebagai tulang punggung keluarga, hal ini juga disebabkan oleh bobroknya kondisi prekonomian dengan dalih memberdayakan kaum Perempuan di bidang ekonomi. Sehingga tidak sedikit Perempuan yang terpaksa bekerja jauh dari keluarga, bekerja hingga larut malam. Dan mengubah cara pandang masyarakat bahwa wanita karir tampak luar biasa, keren, dan intelektual. Padahal sesungguhnya hal ini menjauhkan kaum muslim dari syari’at Islam.

Fenomena Child Free, Independent Woman, Banyaknya Kaum Adam yang dibawah standard kemapanan versi Zaman Now, hingga pergaulan bebas yang didukung oleh Program Sosialisasi Penggunaan alat kontrasepsi di kalangan pelajar, dengan dalih untuk mencegah terjadinya hamil di luar nikah. 

Fenomena ini disebabkan oleh pengaruh barat/tsaqofah asing yang memang secara massif terus menggempur Generasi Islam dari sejak menjelang runtuhnya kekhilafahan. Di zaman now ini dihembuskan gaya hedon, life style level atas melalui media masa, sehingga dijadikan sebagai standard kehidupan. Hal inilah yang memunculkan fenomena Independent Woman, Wanita karir yang dapat menghidupi dirinya sendiri dan berusaha untuk mencapai standar life style level atas atau bergaya hedon. Dampaknya memunculkan Kaum Adam yang merasa kurang mapan untuk memenuhi kebutuhan life style para Independent Woman yang hedonis.

Hal inilah yang memunculkan masalah sosial lainnya yaitu Pergaulan Bebas, hubungan tanpa status untuk memenuhi kebutuhan biologis mereka, tanpa harus bersusah payah memenuhi kebutuhan hidup pasangan, yang didalilkan atas dasar suka sama suka. Walhasil memunculkan masalah baru yaitu merebaknya penyakit seksual, hamil di luar nikah, HIV. Penguasa bukannya memberi solusi yang tepat, malah mengkampanyekan penggunaan alat kontrasepsi di kalangan pelajar, yang mengarah pada permakluman “zina” – Astaghfirullaah. Hal ini berdampak juga pada banyaknya kasus menunda pernikahan, tercatat sepanjang tahun 2024 angka pernikahan yang terjadi paling rendah. Memunculkan juga kasus yang lain, yaitu  permasalah Chilld Free, hal ini sebagai akibat dari gaya hedon yang tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit, sehingga beranggapan memiliki anak adalah suatu beban. Jika hal ini dibiarkan, akan berdampak pada tahun-tahun mendatang, akan terjadi kelangkaan Sumber Daya Manusia, sebagaimana yang terjadi saat ini di beberapa negara, seperti Jepang, Korea Selatan. Dan ini sungguh membahayakan kehidupan bernegara. Sangat bertentangan dengan Syari’at Islam.

Ruang gerak muslim dibatasi, seperti pengajian dibubarkan dengan tuduhan yang tidak benar, dan tuduhan tersebut dibenarkan oleh penguasa, hingga aparat keamanan pun turut dikerahkan. Hal ini merupakan pelanggaran akan kebebasan berkumpul. Ruang kebebasan sipil terancam, tidak ada perlindungan pada kaum muslim dalam mengkaji Islam, dan sungguh tampak bahwa penguasa begitu alergi Islam. Sungguh ironis, padahal penguasanya mengaku Islam.

Adanya bansos yang tidak tepat sasaran, dan bukan merupakan solusi atas problematika ekonomi Masyarakat pada Tingkat ekonomi bawah. Bansos ini hanya menambah beban Masyarakat saja, karena sumber dana Bansos tentunya berasal dari pajak yang dikenakan pada rakyat, dan dana bansos ini sangat rentan menimbulkan korupsi tanpa adanya pengwasan yang ketat dari penguasa, belum lagi dikabarkan banyaknya bansos yang tidak tepat sasaran, bukan masyarakt bawah saja yang menerima, akan tetapi masyarakat tergolong mampu pun ada yang menerima.

Bansos ini memunculkan masalah baru, yaitu mental miskin pada masyarakat, menjadi malas berusaha karena mengharapkan bansos, bahkan terkadang dan bansos digunakan bukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, sungguh miris.

Sumber Daya Alam yang tidak terdistribusi secara benar, sehingga merusak system yang lain.

Sumber Daya Alam yang bisa dikuasai swasta maupun asing mengakibatkan ketidakadilan bagi masyarakat, pendapatan negara dari sektor ini pun menjadi tidak optimal, karena pendistribusiannya yang tidak benar.

Sungguh bertentangan dengan Syari’at Islam. Penderitaan Rakyat Palestina, yang tidak ada solusi nyata dari negeri-negeri para mulsimin, akibat tersandera oleh politik luar negeri yang begantung pada Amerika.

Problematika yang dihadapi Palestina sungguh membuat hati sangat tersayat sembilu, terjadi blockade – minimnya pasokan air bersih, supply makanan dan obat-obatan, tontonan genosida yang nyata, penyakit yang semakin merebak, jeritan pilu anak-anak yang menderita dan menjadi yatim piatu. Tidak ada yang bergerak, hanya sekedar wacana saja. Dunia Islam kebanyak mendua, di depan menyatakan keprihatinan akan yang dialami Palestina, tapi dibalik itu tetap bekerjasama dengan Israel, dan juga Amerika, yang jelas-jelas merupakan negara pendukung Israel terbesar.

Negara-negara Kaum Muslimin lebih banyak berkoalisi dengan Amerika, dan sangat bergantung pada Amerika dalam segala aspek, sehingga posisi negara-negara Kaum Muslimin menjadi lemah, dan merugikan Palestina, lebih menguntungkan Israel.

Pelajaran Terpenting sebagai Refleksi Tahun 2024 :
Pelajaran terpenting dalam hidup ada 2(dua) hal, yaitu : Berkah/ Rahmat, hal ini berkaitan dengan kebaikan fasad, hal ini terkait pada keburukan, hal yang merusak

Bagaimana cara kita memperoleh berkah/Rahmat dan menghindari Fasad? Yaitu, dengan cara hanya mengharap ridho Allah, dengan jalan ketaatan kepada Allaah secara menyeluruh.
Keberkahan itu lekat dengan ketaatan.

Tidak hanya sekedar taat saja, akan tetapi ada aturan di dalamnya. Ketaatan dalam aturan yang baik, yaitu segala aturan yang ditetapkan oleh Allaah SWT, karena Allaah SWT Yang Maha Mengetahui, Yang Menciptakan manusia beserta alam semesta.

Tidak cukup dipandang dari perspektif teknis, politik, tetapi juga dari perspektif filosofi dan fundamental, untuk bisa meneropong segala persoalan yang ada. Telah nyata kerusakan yang diakibatkan oleh tangan-tangan manusia, baik itu kerusakan politik, hukum perundangan, peradilan, sosial, ekonomi, bahkan juga Pendidikan.

Semua ini disebabkan oleh karena bermaksiat kepada Allaah SWT, yaitu meninggalkan yang wajib, dan melakukan yang haram, sehingga menyebabkan fasad atau kerusakan di segala aspek kehidupan. Contohnya ; Budaya Sinkritik, matrealis, liberalis, kapitalis, kesemuanya ini adalah merupakan kemaksiatan yang structural. Jadi harus dicari akar persoalannya, tidak hanya dari perspektif teknis, politis, sosial saja, akan tetapi juga harus dilihat dari perspektif filosofi dan fundamental. Jadi jangan berharap akan mendapatkan sesuatu hal yang berbeda atau lebih baik, jika masih tetap melakukan perspektif yang lama.

Hikmah Kemelut: Menyadarkan kita pada kesalahan yang ada, kemudian menggerakkan masyarakat untuk menjalankan perubahan dengan perubahan system. Intinya, jangan memusuhi pelajaran khilafah, tapi seharusnya , mengkaji khilafah, dan kemudian menerapkannya. 

Hukum adalah instrument yang menegakkan keadilan. Akan tetapi Ketika hukum menjadi instrument politik, maka keadilan pun akan bergeser kepada siapa yang bayar. Jika ingin memberantas korupsi, maka hukumnya juga harus jelas dan memberikan efek jera.

Pendistribusian Sumber Daya Alam haruslah dengan benar, yaitu dengan Syari’at Islam
Hanya dengan menegakkan Syari’at Islam, maka akan terhindar dari Fasad, dan keberkahan akan datang dari langit dan bumi. QS. Al A’rof : 96

وَلَوۡ اَنَّ اَهۡلَ الۡقُرٰٓى اٰمَنُوۡا وَاتَّقَوۡا لَـفَتَحۡنَا عَلَيۡهِمۡ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَالۡاَرۡضِ

“Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi” 

Allahu a'lam bish showab


Share this article via

51 Shares

0 Comment