| 15 Views

Rakyat Gaza di Evakuasi ke indonesia, Solusikah ?

Oleh : Neng Saripah S.Ag
Pegiat Literasi

Mengutip dari laman Beritasatu (9/April/2025) Presiden Indonesia, Prabowo Subianto menyatakan bahwa Indonesia siap menampung ribuan warga Gaza Palestina yang menjadi korban kekejaman militer Israel. Untuk itu, Prabowo akan mengirim pesawat untuk menjemput mereka.

Lebih lanjut Prabowo menegaskan “Jika pemerintah Palestina dan pihak terkait ingin mengevakuasi mereka ke Indonesia, kami siap kirim pesawat-pesawat untuk menjemput. Kita perkirakan jumlahnya sekitar 1.000 orang untuk gelombang pertama,” jelas Prabowo.

Disisi lain, Pengamat isu geopolitik Timur Tengah, Smith Alhadar, menyebutkan bahwa, Prabowo harus mewaspadai protes dari dalam negeri. Alasannya, rencana kontroversial ini muncul ketika masyarakat Indonesia sedang resah dengan berbagai masalah ekonomi dan politik. (BBCNews/11/April/2025)

Pasalnya, "Rencana ini justru dapat mengancam pemerintahan sendiri. Bisa terjadi demo besar-besaran. Dia bisa melakukan suatu blunder di tengah keresahan masyarakat," ucap Smith.

Pernyataan Prabowo bahwa Indonesia siap menerima 1000 warga Gaza, sesungguhnya justru akan memuluskan agenda pengusiran warga Gaza seperti yang diinginkan oleh penjajah. Pernyataan ini justru kontra produktif dengan seruan jihad yang disuarakan oleh banyak pihak hari ini – yang menyadari bahwa tidak ada solusi hakiki selain jihad melihat berbagai Upaya yang dilakukan nyatanya tidak menghentikan penjajahan dan genosida.

Evakuasi rakyat Gaza jelas makin menjauhkan dari solusi hakiki, karena sejatinya Zionis lah yang melakukan pendudukan bahkan perampasan wilayah.  Sudah seharusnya Zionis yang diusir dari tanah Plaestina dan bukannya warga Gaza yang dievakuasi.

Di sisi lain, evakuasi tersebut bisa jadi merupakan bentuk tekanan AS terhadap Indonesia atas kebijakan baru AS menaikkan tarif impor.  Keberhasilan upaya Indonesia dalam melakukan negosiasi atas kebijakan tersebut bisa jadi akan digunakan alat untuk menekan Indonesia agar melakukan evakuasi warga Gaza. 

Inilah buah simalakama bagi negeri yang tergantung pada negara lain.
Pemimpin negeri muslim seharusnya menyambut seruan jihad.  Namun hari ini, nasionalisme dan prinsip tak boleh ikut campur urusan negara menjadi penghalang menyambut seruan jihad.  Sikap ini menunjukkan pengkhianatan pemimpin negeri muslim.

Negeri Muslim seharusnya menjadi negara adidaya yang memimpin dunia. Khilafah sebagai negara adidaya akan menerapkan syariat Islam sehingga menjadi rahmat bagi seluruh alam dan membela setiap muslim. Sayangnya hari ini Khilafah belum tegak, nasib umat islam pun makin sengsara.

Umat harus terus didorong untuk menolak evakuasi warga Palestina.  juga menyeru penguasa untuk mengirimkan tentara demi membela saudaranya muslim Palestina. Pada saat yang sama, Umat juga makin kuat  berjuang untuk menegakkah Khilafah. Karena hanya jihad dan tegaknya Khilafah solusi hakiki membebaskan Palestina dari cengkeraman penjajah.

Gerakan umat ini membutuhkan kepemimpinan partai islam ideologis agar tetap berada di jalur perjuangan yang benar sehingga memberikan pengaruh besar dalam mendorong penguasa negeri muslim untuk mengirimkan tentara untuk berjihad dan tegaknya Khilafah

Wallahualam bishawab.


Share this article via

10 Shares

0 Comment