| 78 Views
PSG: Investasi 871 Miliar Rupiah Tidak Cukup untuk Menggapai Juara Champions Eropa
CendekiaPos - Dalam dunia sepak bola di mana uang sering kali dilihat sebagai kunci kesuksesan, Paris Saint-Germain (PSG) telah membuktikan bahwa uang bukanlah segalanya. Impian PSG untuk mendominasi Liga Champions musim 2023-2024 berakhir pahit di Parc des Princes, ketika mereka dikalahkan oleh Borussia Dortmund dengan skor agregat 0-2 di semifinal. Kegagalan ini terjadi meskipun klub telah menghabiskan sekitar 871 miliar rupiah untuk pemain yang diminta oleh bintang mereka, Kylian Mbappe.
Investasi Besar, Hasil Minim
PSG telah menunjukkan ambisi mereka dengan memboyong Ousmane Dembele dari Barcelona dengan harga 50,4 juta euro, sebuah investasi besar yang diharapkan dapat membawa perubahan. Namun, kedatangan pemain berbakat ini, yang juga rekan setim Mbappe di tim nasional Prancis, tidak cukup untuk mengamankan kejayaan Eropa yang sangat diidamkan oleh para penggemar dan pemilik klub.
Enrique dan Taktik yang Belum Terbayar
Selain berinvestasi dalam pemain, PSG juga membawa Luis Enrique, seorang pelatih berprestasi yang pernah memenangkan Liga Champions bersama Barcelona. Enrique, yang digaji sekitar 131 miliar rupiah per tahun, diharapkan dapat mengulang kesuksesannya di PSG. Namun, meskipun strategi dan pengalaman Enrique, PSG tetap gagal melewati Dortmund yang kukuh dalam pertahanan mereka.
Realitas Pahit di Parc des Princes
Malam itu di Parc des Princes adalah cerminan dari musim yang mengecewakan bagi PSG. Dengan dominasi di liga domestik Prancis yang tidak lagi cukup memuaskan dahaga penggemar, kegagalan di Liga Champions menambah tekanan pada klub untuk mengevaluasi ulang strategi mereka. Gol tunggal Mats Hummels di leg kedua menjadi pukulan telak yang memupuskan semua investasi dan harapan yang telah ditanamkan.
Masa Depan PSG Pasca Kekecewaan
Dengan musim 2023-2024 berakhir tanpa trofi Eropa, PSG kini dihadapkan pada pertanyaan besar mengenai masa depan dan strategi mereka. Apakah investasi besar dalam talenta seperti Dembele dan pelatih top seperti Enrique cukup, atau apakah perlu ada pendekatan baru untuk benar-benar mendominasi di panggung Eropa?
Kekecewaan ini mungkin akan menjadi titik balik bagi PSG, saat mereka berusaha untuk menemukan formula sukses yang belum juga terpecahkan meskipun sudah mengeluarkan dana besar. Ke depannya, PSG tidak hanya harus bijak dalam berinvestasi, tetapi juga harus memastikan bahwa investasi tersebut dapat menghasilkan kinerja yang diharapkan di lapangan—sesuatu yang masih terus diupayakan hingga saat ini.