| 116 Views

PPN Naik Masyarakat Semakin Tercekik

Oleh : Maryatiningsih 
Aktivis Dakwah

Kenaikan PPN mengejutkan masyarakat dan berdampak kepada harga-harga barang lainnya. Walaupun kenaikan PPN diperuntukkan untuk barang mewah tetapi realitanya barang yang tidak mewah tetap melonjak naik. Kebijakan PPN ini masih rancu bagi masyarakat terkait jenis barang yang terkena pajak 12%. Bagaimanapun kebijakan ini tetap berdampak bagi masyarakat kalangan menengah maupun kalangan bawah.

Kebijakan menaikan pajak jelas tidak tepat diterapkan di tengah-tengah masyarakat karena membuat masyarakat semakin terbebani. Masyarakat semakin kesulitan dengan kebutuhan pokok yang diperlukan, karena kemiskinan yang semakin meningkat.

Ketidak jelasan kebijakan PPN ini menimbulkan kesimpang siuran informasi, kebingungan dalam implementasi dan kerumitan administrasi pajak. Hal itu bisa berakibat buruk pada iklim usaha dan ekonomi negara. Dan tidak akan tercapai target yang diinginkan.

Hal ini menunjukkan profil penguasa yang populis dan otoriter ini tampak dari gaya kepemimpinan penguasa yang baru yang berusaha merangkul semua pihak hingga menutup pintu perbedaan atau oposisi. Format kabinet gemuk nyaris tanpa operasi tidak lain adalah wujud akomodasi yang sekilas tampak adil, karena mempresentasikan semua kepentingan parpol pendukung, sedangkan parpol sendiri diklaim sebagai representasi rakyat.

Konsep kepemimpinan seperti ini justru memunculkan gaya politik otoriter, karena meniadakan check and balance, akibatnya kebijakan yang di keluarkan pemerintah seolah-olah memihak rakyat , padahal harus diwaspadai ada tujuan lain dari hal itu yakni menjaga keberlangsungan proyek-proyek mercusuar yang melibatkan kepentingan para pemilik modal yang telah sukses menghantarkan mereka meraih kursi kekuasaan. Maka justru gaya kepemimpinan tersebut melanjutkan dan menyempurnakan gaya kepemimpinan yang lama yang tidak kalah populis cenderung represif otoritarian.

Melihat kepemimpinan yang ada saat ini membuat kita selaku umat muslim semakin rindu akan pemimpin yang mengayomi rakyatnya. Sayangnya, sosok pemimpin yang diharapkan tidak akan ada Jika kebijakan-kebijakan masih berdasarkan sistem buatan manusia yang lemah bukan buatan Allah Swt.

Dan hanya Islam yang mampu memberikan solusi. Karena Islam adalah ideologi, bukan hanya perkara keyakinan tetapi mengatur seluruh urusan kehidupan. Syariat Islam kaffah akan memberikan solusi ketika diterapkan secara sempurna oleh negara. Islam memiliki konsep kepemimpinan yang istimewa serta berbeda dengan sistem manapun yang ada di dunia.

Konsep-konsep Islam memiliki gambaran mengenai tanggung jawab umum yang wajib atas penguasa dengan ketentuan dan batasan yang sangat jelas. Batasan tersebut mencakup tanggung jawab penguasa terkait hal-hal yang wajib dipenuhi dalam dirinya sendiri sebagai penguasa juga terkait hubungan nya dengan rakyat.

Syekh Taqiyuddin an-Nabhani dalam kitab asy-syakhsiyah Al- Islamiyyah jilid 2 menggambarkan sifat-sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin Islam. Diantaranya kekuatan, ketaqwaan,kelemahlembutan pada rakyat dan tidak menimbulkan antipati.

Imam Muslim meriwayatkan dari abu Dzar, iya berkata, "Aku berkata, 'Wahai Rasulullah,tidakkah engkau memberikan jabatan kepadaku?' Beliau menepuk bahuku dengan tangan beliau, lalu berkata, 'Wahai Abu Dzar, sesungguhnya aku melihatmu seorang yang lemah. Sesungguhnya pada hari kiamat ia adalah kehinaan dan penyesalan, kecuali orang yang mengambilnya dengan haknya dan menunaikan kewajibannya di dalamnya.'"

Dalam hadits di atas, Rasulullah saw mengingatkan bahwa kepemimpinan adalah amanah yang harus diemban oleh orang orang yang kuat sehingga ia akan mampu menunaikan seluruh amanahnya dengan baik. Orang yang dianggap lemah diingatkan untuk tidak mengambilnya karena berpotensi pada pengabaian amanah yang akan berujung pada kehinaan dan penyesalan.

Seorang pemimpin harus menghiasi dirinya sifat taqwa, ketaqwaan harus melekat, baik ketika ia sebagai dirinya sendiri atau ketika sebagai pemimpin rakyatnya.

Wallahualam bissawab


Share this article via

82 Shares

0 Comment