| 43 Views

PPDB Berganti SPMB, Solusi Semu Atasi Pemerataan Pendidikan Dalam Sistem Kapitalisme.

Oleh : Kiki Puspita

Dilangsir dari KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan Dasar dan Menengah resmi mengganti nama Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) menjadi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) untuk jenjang sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA).

Anggota DPD RI Fahira Idris berharap, transformasi PPDB menjadi SPMB menjadi langkah progresif dalam memperbaiki sistem pendidikan di indonesia. Senator dari Daerah Pemilihan (Dapil) Daerah  khusus Jakarta (DKJ) itu berharap, perubahan itu mampu mengatasi berbagai tantangan yang selama ini dihadapi PPDB, terutama dalam aspek pemerataan akses pendidikan dan transparansi proses seleksi.

Di Era Digital, kepemimpinan dan keterampilan sosial lebih dicari dari pada nilai akademik semata. Stigma sekolah favorit dan buangan masih sangat melekat dalam kehidupan masyarakat hari ini. Hal ini berimplikasi pada munculnya beragam masalah kecurangan yang kerap terjadi pada PPDB zonasi. Perbedaan infrastruktur menjadi pemicu dari pelabelan sekolah favorit dan tidak favorit

Inilah pendidikan dalam Sistem kapitalisme, yang hanya mengukur mutu pendidikan dengan materi. Akhirnya masyarakat pun menilai dari banyaknya prestasi akademik yang diraih, profesionalitas guru, dan kelengkapan fasilitas pendidikan. 

Perombakan istilah ini sejatinya tidak bisa menghilangkan pandangan masyarakat. Mengingat negara sampai saat ini belum memberikan sarana dan prasarana yang merata di semua jenjang lembaga pendidikan yang ada, meskipun itu sekolah negeri. Ada ketimpangan kualitas dan daya tampung sekolah negeri dan swasta, dimana sekolah swasta lebih banyak dibandingkan sekolah negeri yang gratis.

Perubahan PPDB ke SPMB sejatinya tidak mampu menyelesaikan problematik pokok pendidikan. Sistem kapitalisme dalam dunia pendidikan saat ini, hanya menjadikan pencapaian pendidikan hanya sebagai komoditas yang dikomersialisasi. Banyak anak putus sekolah karena mahalnya biaya pendidikan.

Berbeda ketika Sistem Islam diterapkan, pendidikan akan didapatkan oleh seluruh masyarakat. Pendidikan juga akan membentuk generasi yang berkepribadian Islam serta memberikan kemaslahatan bagi umat manusia. Negara akan membangun infrastruktur pendidikan secara merata. Tidak akan ada perbedaan antara sekolah swasta dengan negeri. 

Biaya pendidikan akan diambil dari baitul mal secara garis besar, untuk membayar gaji guru, dosen, karyawan, dan lain sebagainya. Negara juga akan membiayai segala sarana dan prasarana pendidikan, bangunan sekolah, asrama, perpustakaan, buku-buku, dan lain sebagainya. Sungguh sistem pendidikan dalam Islam bukan hanya memberikan solusi namun juga mampu menciptakan generasi yang berakhlak mulia.

Wallahualam  bissowab.


Share this article via

30 Shares

0 Comment