| 102 Views

Perundungan Anak Terus Terjadi, Dimana Perlindungan Anak?

Oleh : Yeni Ummu Alvin
Aktivis Muslimah

Kasus perundungan terhadap anak akhir-akhir ini semakin sering terjadi dan video perihal aksi perundungan anak ini juga viral di media sosial.Perundungan yang terjadi saat ini bahkan sudah mengarah kepada tindakan kriminal, yang membuat miris pelakunya adalah dari kalangan anak-anak yang merupakan teman daripada korban.

Dilansir dari kompas.com, Kasus perundungan terhadap siswa SMP oleh rekan-rekannya terjadi di Cicendo kota Bandung, Jawa Barat, korban dipukuli dan ditendang secara bergiliran oleh para pelaku, bahkan salah satu pelaku sempat mengancam dengan obeng akan membunuh korban, video aksi perundungan itu sempat terekam dan diunggah ke media sosial hingga menjadi viral pada Kamis (8/6 2023). Orang tua dari korban perundungan di Bandung ini juga sudah melaporkan 11 anak terduga pelaku ke Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung, tujuan dari pelaporan kasus tersebut adalah untuk memberikan efek jera kepada pelaku, ujar kuasa hukum keluarga korban, Boyke Luthfiana Syahrir. Para pelaku merupakan teman satu sekolahan korban dan tindak perundungan pun dilakukan tidak hanya sekali melainkan tiga kali.

Sementara itu seorang anak berlumuran darah di kepalanya usai ditendang hingga terbentur batu, lalu diceburkan ke dalam sebuah sumur di kampung Sadang Sukaasih, desa bumiwangi, kecamatan Ciparay, kabupaten Bandung, kejadian bermula saat korban bersama dua orang temannya dan seorang pria dewasa lainnya sedang berkumpul, kemudian korban dipaksa untuk menenggak tuak, korban menolak namun dipaksa minum, kemudian korban juga dipaksa untuk menghisap rokok, ketika korban berencana untuk pulang malah ditendang yang berakibat mengenai bata hingga melukai kepala korban dan mengeluarkan darah, setelah itu korban diceburkan ke dalam sumur dengan kedalaman 3 meter, saat kejadian ada beberapa anak lainnya yang merekam aksi perundungan tersebut, hingga berujung viral di media sosial. (CNNIndonesia.com, Kamis, 26/6/2025)

Dilihat dari fakta terus bertambahnya kasus perundungan setiap tahunnya, ini semakin menguatkan bahwa kasus perundungan anak ini adalah fenomena gunung es. Hal ini menunjukkan gagalnya regulasi dan lemahnya sistem sanksi saat ini. Perundungan yang terjadi perlu mendapatkan tindakan tegas karena menyangkut tindak pidana, kekerasan terhadap anak harus ditangani dengan tegas, agar hal serupa tidak berulang dari tahun ke tahun. Apalagi perundungan ini dapat meninggalkan bekas trauma yang mendalam bagi korban, jika perundungan terus dibiarkan maka akan mengancam keberlangsungan generasi masa depan.

Bobroknya sistem kapitalisme terbukti dari gagalnya sistem pendidikan saat ini, generasi yang dihasilkan merupakan generasi yang labil tidak memiliki jati diri tidak mengetahui standar halal dan haram dalam kehidupan, tuak yang notabenenya merupakan minuman yang diharamkan dalam Islam, dijadikan alat untuk melakukan aksi perundungan. Penerapan sistem kehidupan yang sekuler kapitalistik, menjadikan kebebasan yang kebablasan pada anak hingga menjadi pelaku kejahatan yang meresahkan.

Saat ini dibutuhkan adanya perubahan yang mendasar dan menyeluruh, tidak cukup hanya dengan menyusun regulasi atau sanksi yang memberatkan, namun juga pada paradigma kehidupan yang diemban oleh negara, umat  harus sadar bahwa generasi kita sedang di ambang kehancuran, dibutuhkan peran yang kuat dari orang tua masyarakat dan negara untuk menjauhkan anak-anak dari aksi perundungan, jika tidak dilakukan pencegahan maka negeri ini akan kehilangan generasi yang mampu membangun peradaban Islam.

Hanya Islam yang mampu mewujudkan generasi yang kuat dan terhindar dari berbagai kerusakan, sistem pendidikan Islam yang berasaskan aqidah memberikan bekal untuk menyiapkan anak mukallaf pada saat baligh, pendidikan adalah tanggung jawab bersama bukan hanya tanggung jawab sekolah ataupun guru saja melainkan tanggung jawab keluarga masyarakat dan negara.Islam juga telah menetapkan bahwa negara lah pihak yang paling bertanggung jawab dalam menyusun kurikulum pendidikan, bahkan untuk kurikulum pendidikan dalam keluarga pun negara memiliki kurikulum. Sistem informasi dan sistem sanksi akan menguatkan arah pendidikan yang dibuat oleh negara.

Dengan tegaknya sistem Islam Kaffah akan mewujudkan kehidupan yang sesuai dengan fitrah manusia, menentramkan jiwa dan menyejahterakan, terpelihara nyawa, akal, keturunan, harta dan negara sebagai perisainya. Dengan syariat Islam generasi muslim akan dibimbing untuk menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan panduan Allah subhanahu wa ta'ala, dengan akidah Islam akan mengantarkan generasi pada ketaatan kepada Allah secara total serta memiliki visi yang jelas dalam hidupnya sebagaimana para pemuda pada masa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yaitu menegakkan Amar ma'ruf nahi mungkar, menjadi generasi yang berkualitas pemimpin peradaban serta menjadi pejuang pembela Islam sejati.

Wallahu a'lam bish showwab.


Share this article via

15 Shares

0 Comment