| 404 Views

Peringatan Hari Anak Sedunia, Penghianatan Nyata Dunia Atas Hak Hidup Anak-Anak Palestina

Oleh : Dewi Yuliani

Peringatan hari anak sedunia nyata menggambarkan standar ganda Barat soal hak anak. Hari Anak Sedunia yang diinisiasi oleh lembaga internasional di bawah PBB tiap 20/11 hanya kedok untuk menutupi ketidakpedulian mereka terhadap nasib dan masa depan 2 milyar anak usia 0-15 tahun di seluruh dunia.

Pengkhianatan nyata tampak pada nasib anak-anak Palestina hari ini. Jangankan hak-hak atas makanan, pendidikan,
Kesehatan, sanitasi,  dan perlindungan atas kekerasan, hak hidup saja mereka tak mendapatkan jaminan.  Betapa banyak anak-anak Palestina yang menjadi korban penjajahan Zionis Yahudi, bahkan banyak yang menjadi korban ketika masih dalam kandungan berapa kejam dan bengisnya zionis Israel yang membabi buta merampas hak anak yang ada dipalestina.

Nyata keselamatan anak-anak kalah penting dengan agenda dan tujuan negara yang hari ini tegak dengan nasionalisme. Kepentingan ekonomi negara dan jabatan jauh lebih menjadi prioritas daripada nasib anak-anaknya di berbagai wilayah konflik lainnya. Juga buah dari pengkhianatan penguasa di negeri-negeri muslim. Ini adalah buah sistem kapitalisme sekularisme.

Kurangnya empati dunia adalah indikasi kuat bahwa kecaman hingga diplomasi tidak akan pernah memberi solusi bagi Palestina. Berbagai perundingan bukanlah aksi nyata sesungguhnya untuk membebaskan Palestina. Semua itu telah terbukti tidak mampu menghilangkan penjajahan entitas Yahudi atas Palestina hingga hari ini.

Pada saat yang sama, AS dengan serius terus memberikan dukungan kepada Zion*s dalam melakukan perampasan wilayah Palestina. Dan menghancurkan masa depan anak - anak hingga bayi yang tak berdosa mereka habisi Tampa ada belas kasihan. Islam memandang anak adalah calon generasi masa dapan yang harus dijaga keselamatannya dan kesejahteraannya, juga hak-hak lainnya. Oleh karena itu negara harus memenuhi hak anak sesuai tuntunan Islam. 

Negara Islam memiliki sumber daya yang besar yang mampu menjamin kesejahteraan dan keselamatan anak
 Islam menjaga jiwa/ hak hidup setiap insan, termasuk anak-anak. Hanya Islam yang menjamin pemenuhan hak anak yang hakiki, mulai dari hak hidup dan berkembang, hak nafkah, keamanan, pendidikan, penjagaan nasab, dll). 

Kaum muslim semestinya membangun kekuatan sendiri untuk menyelesaikan urusan mereka. Tidak bergantung pada negara-negara kafir penjajah, seperti Uni Eropa, Amerika Serikat, Rusia, atau negara lainnya. Umat Islam sedunia akan menjadi kekuatan adidaya jika bersatu dan menyatukan seluruh potensi yang mereka miliki. Jumlah mereka hampir dua miliar. Sumber daya alam mereka luar biasa berlimpah. Potensi geopolitik dan geostrategis mereka sangat menguntungkan. Kekuatan militer mereka juga sangat besar.

Namun demikian, semua potensi dan kekuatan itu tidak ada artinya saat umat tidak memiliki JUNNAH atau negara pelindung untuk bersatu dan membangun kekuatan adidaya. Potensi dan kekuatan yang luar biasa itu hanya akan seperti buih-buih di lautan yang segera lenyap ditelan gelombang. Juga tidak ada artinya potensi dan kekuatan dunia Islam yang sangat besar itu jika kaum muslim masih dipimpin oleh para penguasa yang masih mau menjadi budak negara-negara kafir penjajah.

Ini bisa diwujudkan ketika negara menerapkan syariat Islam secara kafah yang memperkuat fungsi keluarga, lingkungan masyarakat dan negara. Negara sebagai basis perlindungan anak yang hakiki. Hal ini hanya akan terwujud melalui  tegaknya khilafah. Karena dalam Islam negara adalah rain dan junnah

Oleh karena itu, umat Islam sedunia harus sudah mulai bergerak untuk bersatu dalam ukhuah islamiah. Mereka harus segera menghapuskan sekat kebangsaan, tampa batas, dan kepentingan sektoral. Semuanya wajib disatukan dalam ukhuwah  islamiah dalam naungan sistem pemerintahan Islam global, yakni negara Islamiah. Inilah satu-satunya institusi yang sah menurut syariat sebagai wadah persatuan umat Islam sedunia. Institusi ini pula yang akan menjadi adidaya pelindung umat dari berbagai tikaman negara-negara kafir penjajah Barat maupun Timur. Hanya dengan itulah umat Islam akan meraih kembali posisinya sebagai umat terbaik (Khairu Ummah).
Wallahu'alam bissawwab


Share this article via

66 Shares

0 Comment