| 59 Views

Peran Ibu Dalam Sudut Pandang Childfree

Oleh : Nurjanah 

Fenomena childfree semakin meningkat di berbagai daerah saat ini. Menurut laporan Kementerian kependudukan dan pembanggunan keluarga atau BKKBN buka suara terkait survei BPS dan menyatakan hampir 71 ribu perempuan Indonesia berusia 15 - 45 tahun memilih tidak memiliki anak. Jakarta, Rabu (13/11/2024). Tribunnews.com. 

Sungguh sangat miris bila melihat kondisi generasi saat ini penyebabnya karena  pemahaman sistem sekuler liberal yang telah menjauhkan peranan agama sebagai aturan untuk kehidupan serta mengusung ide -ide kebebasan sehingga mempengaruhi pola pikir dan pemahaman yang salah bahwa memiliki anak akan menambah beban dan merepotkan itu semua diakibatkan paham sekularisme dan liberalisme.

Dengan peningkatan tren Childfree atau memilih hidup tanpa anak semakin mencuat, salah satu faktor penyebab utamanya adalah permasalahan ekonomi karena beban hidup semakin tinggi sehingga banyak yang memilih menjadi wanita karir, ini semua bisa juga karena faktor lingkungan yang menjadi salah satu alasan perempuan tidak ingin memiliki dan melahirkan seorang anak.

Hal ini tentunya memicu perhatian yang serius dari berbagai pihak, termasuk anggota komisi lX DPR RI, Kurniasih mufidayanti berpendapat bahwa negara harus menyiapkan strategi untuk mengantisipasi terjadinya dampak Child free yang mengakibatkan kurangnya populasi sumber daya manusia.

BPS juga telah mencatat fenomena Childfree meningkat di wilayah urban, dengan jakarta mencapai angka tertinggi 14,3 persen.Tren ini semakin kuat pasca pandemi covid -19, dengan perempuan yang lebih memilih karier, kesehatan,selain itu isu lingkungan, serta kesetaraan Gender pergeseran cara pandang perempuan menjadi salah satu pemicu utama yang dipengaruhi oleh nilai-nilai sosial yang berkembang dalam tatanan sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan, dan mirisnya negara justru memberi ruang faham yang rusak dengan dalil HAM. 

Namun, meskipun Kesetaraan Gender memberi perempuan kebebasan untuk membuat pilihan hidup nya,hal ini justru menimbulkan dilema bagi mereka yang ingin tetap mempertahankan peran seorang ibu yang dianggap sebagai tugas mulia. Oleh sebab itu, banyak perempuan yang berada ditengah pergulatan antara kebebasan memilih dengan tekanan untuk memenuhi ekspektasi sosial yang menuntut mereka untuk menjadi Ibu.

Dalam Islam peran seorang Ibu dipandang dengan sangat tinggi dan mulia, menjadi seorang ibu adalah salah satu bentuk penghormatan yang diberikan oleh Allah SWT kepada perempuan, sebagai mana Rasulullah Saw menjelaskan bahwa surga ada dibawah telapak kaki ibu, hal ini tentu menjadi penegas betapa besar kemuliaan peran seorang ibu dalam pandangan Islam.Allah SWT berfirman : 

وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّاتَعْبُدُوْٓااِلَّآاِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًا اِمَّايَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَاَحَدُهُمَآاَوْكِلٰهُمَافَلَاتَقُلْ لَّهُمَآاُفٍّ وَّلَاتَنْهَرْهُمَاوَقُلْ لَّهُمَاقَوْلًاكَرِيْمًا

Artinya:Dan Tuhan mu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. jika salah seorang diantara kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu,maka sekali -kali janganlah engkau mengatakan kepada kedua nya perkataan "ah" dan jangan lah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. (TQS Al-Isra(17):23)

Islam memiliki solusi yang tepat yang mampu memberikan jaminan serta akan menolak pemahaman Childfree karena bertentangan dengan akidah Islam. 

Dalam sistem Islam memiliki anak bukanlah beban melainkan amanah yang menjadi ladang pahala bagi orang tua. Pendidikan Islam menjaga akidah umat tetap lurus dan menjaga pemikiran sesuai Islam.
Negara juga membentengi generasi muda dan mengawasi masuknya pemikiran serta pemahaman yang bertentangan dengan akidah Islam sehingga generasi perempuan tidak akan takut memiliki dan melahirkan seorang anak sehingga para ibu akan anak akan selamat dan sejahtera kehidupannya .

Wallahu alam bishowwab


Share this article via

36 Shares

0 Comment