| 334 Views

Palestina Membara Dimana Peran Negara Islam?

Oleh : Ramsa
Pegiat Literasi

Duka melanda negeri para Nabi. Palestina terus membara, perang terus berkobar nyaris tanpa henti. Korban berjatuhan bertambah  setiap hari. Banyak jiwa melayang, banyak anak menjadi yatim, banyak istri menjadi janda. Banyak anak bersimbah darah, menangis karena kelaparan. Kuatkah kita merasakan penderitaan seperti mereka?

Jika kita berada di Palestina mungkin kita tak akan bisa bertahan hingga dua hari. Namun, anak-anak tangguh, pejuang muda dan pemuda hebat di sana sungguh sangat luar biasa. Bisa tegar dan kuat melawan kebiadaban bangsa Isra*l yang tak punya nurani. Pejuang Islam yang mencari syahid, tidak takut mati. Mereka tidak mudah putus asa. 

Palestina dibantai bahkan nyaris di genosida hanya karena mempertahankan tanah air milik mereka sendiri. Penjajah Isra*l datang mencaplok dan membuat opini seolah merekalah yang jadi korban. Sungguh ironis. Sampai kapan penduduk harus menangis?

Perang atau pembantaian sudah terjadi selama setahun. Data terbaru khusus penyerangan di Beit Lahiya Gaza pada hari Sabtu 19 Oktober 2024 saja sudah menewaskan 87 warga sipil. Sungguh ini merupakan kejahatan luar biasa. (Tempo.co.id 21 Oktober 2024). Sampai kapan penindasan, pembantaian ini akan berakhir? Kenapa negara-negara Arab dan negara terdekat Palestina memilih diam? PBB hanya mengutuk? Akankah semua itu bisa menyelesaikan masalah utama yang terjadi di negeri Isra tersebut?

Akar Masalah Palestina 

Masalah utama Palestina adalah penjajahan dan perang tak manusiawi. Maka selayaknya penjajahan di mana pun wajib dihentikan. Karena dunia telah melarang tindakan ini sejak berakhirnya perang dunia kedua. Apa yang bisa dilakukan agar kondisi ini bisa berakhir? Mengutuk, mengecam tidak akan pernah menghentikan kebrutalan zion*s Yahudi.

Pembantaian demi pembantaian terus dilakukan oleh negara zionis Isra*l karena mereka didukung oleh kekuatan dunia internasional. Terutama negara besar yang jadi polisi dunia. Eropa dan Amerika dua sekutu utamanya. Sedangkan Palestina nyaris tak ada negara yang lantang mendukungnya secara nyata. Kecuali kelompok milisi Hizbullah atau milisi kecil yang ada di sekitar Timur Tengah. 

Di mana posisi negeri-negeri Arab dan negeri Islam dalam menghadapi masalah pembantaian kaum Muslimin Palestina? Adakah yang berani memperlihatkan tanggung jawabnya sebagai sesama Muslim yang wajib membela Muslim lainnya? 

Solusi Masalah Palestina 

Untuk menyelesaikan masalah yang sudah terjadi lebih dari 50 tahun maka perlu diambil beberapa langkah, yaitu pertama semua negeri Islam wajib kompak memutuskan hubungan kerja sama dengan Israe*l, bila perlu mengusir semua duta atau konsulat yang ada di negeri Muslim. Karena dalam Islam sudah dinyatakan oleh Allah SWT bahwa haram hukumnya kerja sama  dengan negara kafir atau penjajah yang secara nyata menyerang dan memerangi kaum Muslimin. Hal ini sesuai firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 190 yang artinya: 

"Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. 

Langkah berikutnya bisa dengan menghentikan semua bentuk kerja sama intelijen dengan negara zion*s tersebut, kemudian tidak membuka akses darat, laut maupun udara, baik dari maupun menuju Isra*l. Jika negeri Muslim yang berbatasan langsung dengan Israel berani melakukan hal ini, maka akan sangat sulit bagi zionis melancarkan pembunuhan terhadap kaum Muslimin. Mereka pun tidak akan bisa bergerak karena bisa saja di blokade, asal negeri Islam kompak bergerak bersama. 

Solusi lain yang bisa dipilih yakni memutus atau menghentikan semua pasokan minyak bumi.  Selama ini zionis mengimpor minyak bumi sebesar 60% dari negeri kaum Muslimin. Yang bersumber dari Azerbaijan, Kazakhstan dan beberapa wilayah Afrika. Langkah ini mesti disusul dengan penghentian penyaluran minyak melalui pipa laut maupun darat. Ketika pasokan ini dihentikan maka zionis tak bisa berbuat banyak. Karena wilayahnya bisa lumpuh. Negerinya tidak akan bisa beraktivitas apapun. 

Berikutnya bisa juga dengan pemboikotan semua jenis kerja sama baik bidang ekonomi, militer dan kebudayaan. Langkah ini akan memukul berat roda ekonomi Isra*l. Melarang semua muslim menggunakan produk yang diproduksi atau berafiliasi dengan Israel dan sekutunya. Tidak boleh ada ekspor atau impor kesana. 

Di sisi lain negeri Muslim pun wajib membuka semua blokade perbatasan dan penguasa Muslim harus berani menghapus sekat nasionalisme yang jadi salah satu biang masalah yang melemahkan Palestina. Diganti dengan ukhuwah Islamiyyah yang akan menguatkan dan menyatukan semua wilayah kaum Muslimin di seluruh dunia. 

Langkah lainnya yang bisa juga ditempuh adalah melepaskan diri dari semua jenis aturan dan perjanjian internasional yang sering jadi alat penjajahan oleh negara barat. Sebagai puncak dari segala solusi masalah pembantaian Palestina adalah pengiriman pasukan jihad yang dimobilisasi oleh pemimpin Kaum Muslimin dalam bingkai negara yang menerapkan Islam kaffah, di bawah komando seorang Khalifah dan Amirul jihad. Jika kondisi ini terjadi niscaya zion*s Yahudi tidak akan pernah bertahan lama di bumi suci Palestina. Maka tugas kita saat ini adalah berjuang bersama menghadirkan kepemimpinan Islam yang akan menjadi pelindung dan pembebas Palestina dan dunia Islam lainnya. 

Wallahualam bishowab


Share this article via

52 Shares

0 Comment