| 140 Views

Palestina dan Matinya Rasa Kemanusiaan

Oleh : Yeni Ummu Alvin
Aktivis Muslimah

Kekejaman dan kebiadaban zionis Israel dalam melakukan aksi genosida di Palestina telah merenggut hampir 54.700 jiwa, tidak hanya itu keberingasan zionis Israel juga telah menyebabkan bencana kelaparan dan membuat jalur Gaza nyaris menjadi wilayah yang tidak layak lagi untuk dihuni. Hingga kini serangan demi serangan masih terus dilakukan oleh zionis Yahudi, tidak hanya menyasar orang dewasa bahkan bayi-bayi yang masih merah yang tidak memiliki dosa juga menjadi korban, bagi zionis dosa mereka adalah karena mereka bayi muslim keturunan Palestina.

Zionis Yahudi juga menjadikan kelaparan sebagai senjata untuk membunuh secara pelan-pelan generasi Palestina. Otoritas militer Israel dengan sengaja mengeluarkan larangan bagi warga Palestina di jalur Gaza untuk mendekati pusat-pusat distribusi bantuan. Pusat-pusat distribusi sengaja ditutup dengan alasan untuk keperluan renovasi, reorganisasi dan peningkatan efisiensi. Semua aktivitas dan upaya untuk memasuki area pusat distribusi sangat dilarang karena dianggap berada di zona konflik. Penutupan pusat distribusi terjadi setelah militer Israel dilaporkan menyerang sekelompok warga Palestina yang tengah menunggu bantuan di bundaran Al alam Rafah, Selatan Gaza, serangan tersebut menewaskan sedikitnya 27 orang. Menurut kantor media pemerintahan Gaza bahwasanya pada tanggal 27 mei lalu serangan-serangan Israel ke sekitar pusat distribusi yang dikelola yayasan kemanusiaan Gaza (GHF), dan didukung oleh Israel dan Amerika Serikat telah menyebabkan 102 kematian dan mencederai 490 warga lainnya.

Mirisnya negara-negara besar di dunia diam tak bergeming, bahkan penguasa negeri-negeri muslim juga hanya sibuk beretorika tanpa tindakan nyata,warga Gaza biarkan mati kelaparan, para pemimpin negeri-negeri Islam menjadi bisu,buta dan tuli terhadap jeritan dan tangisan anak-anak di Gaza yang mati perlahan-lahan karena kelaparan dan bahkan mati karena tembakan zionis saat berusaha mendapatkan bantuan makanan.

Jeritan warga Gaza meminta pertolongan dan tangisan anak-anak di sana tidak dihiraukan, para penguasa Arab,malah justru menjalin persahabatan dengan Amerika Serikat yang menjadi sekutu zionis Israel, kekejaman yang tiada tara yang sudah dilakukan oleh zionis Yahudi Israel dan sekutunya tidak mampu mengusir hati nurani para pemimpin negeri-negeri muslim. Mereka diam meski rasa kemanusiaan terkoyak, padahal rasa itu adalah fitrah bagi manusia untuk menolong sesamanya, apalagi untuk menolong bayi dan anak-anak yang lemah tidak berdaya.

Matinya rasa kemanusiaan sesungguhnya menunjukkan matinya sifat dasar manusia. Dan ini adalah buah dari kapitalisme yang mengagungkan nilai materi dan rasa superior serta disertai dengan kebencian atas manusia lainnya. Nasionalisme yang lahir dari barat pun menghalangi untuk bersikap adil pada sesama muslim Palestina. Tidak ada seorangpun penguasa negeri muslim yang membebaskannya dengan senjata meski umat dan berbagai aliansi sudah menyerukan jihad. Meskipun ada beberapa negara yang melakukan serangan ke Israel, namun sayangnya serangan tersebut tidak dimaksudkan untuk membebaskan Palestina dari penjajahan zionis, serangan yang dilakukan semata-mata atas dorongan nasionalisme, menyerang hanya Untuk mempertahankan martabat negerinya dan untuk membalas balik serangan yang diluncurkan Israel ke negerinya.

Sejatinya satu-satunya cara untuk membebaskan Palestina adalah dengan jihad, seruan jihad hanya mungkin dikumandangkan oleh Khilafah, Oleh karena itu umat harus berjuang menegakkan Khilafah, tegaknya Khilafah tidak mungkin akan terwujud ketika umat masih hidup dalam naungan kapitalisme sekulerisme. Upaya menegakkan Khilafah membutuhkan kepemimpinan jamaah dakwah ideologis yang konsisten dalam menyerukan tegaknya Daulah Khilafah. Jamaah ini akan membangun kesadaran di tengah-tengah umat dan menunjukkan jalan kemuliaan bagi umat Islam. Dan sudah seharusnya umat menjawab semua seruan jamaah dakwah ini dan ikut berjuang bersama-sama menjemput nasrullah. Sesungguhnya pertolongan Allah itu sangat dekat bagi orang-orang yang yakin, sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta'ala dalam Quran surah al-Baqarah ayat 214 yang artinya, "Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat"

Wallahu a'lam bish showwab.


Share this article via

39 Shares

0 Comment