| 29 Views
Negara Nasionalisme yang Menghalangi Perjungan Palestina

Oleh : Yanti Heryanti
Muslimah Peduli Umat, Ciparay Kab. Bandung.
Pemerintah Mesir dilaporkan mendeportasi puluhan aktivis yang berencana mengikuti konvoi kemanusiaan dengan tujuan melawan blokade Israel di Jalur Gaza. Aksi Global March to Gaza yang sedianya dimulai pada Minggu (15/6/2025) bertujuan untuk menekan pihak-pihak terkait agar membuka blokade Gaza yang digempur Israel sejak Oktober 2023.
Seorang pejabat Mesir menyatakan, pemerintah setempat telah mendeportasi lebih dari 30 aktivis di hotel dan Bandara Internasional Kairo. Pejabat itu menyebut para aktivis dideportasi karena "tidak mengantongi izin yang diperlukan."
Pemerintah Mesir secara terbuka menentang blokade Israel di Gaza dan mendesak gencatan senjata segera. Namun, Kairo juga getol membungkam pembangkang dan aktivis yang mengkritik hubungan ekonomi dan politik Mesir-Israel.
Munculnya gerakan Global March To Gaza (GMTA) menujukkan kemarahan umat yang sangat besar. Hal itu mennadakan bahwa tidak bisa berharapan kepada lembaga-lembaga internasional dan para penguasa hari ini.
tertahannya mereka di pintu Raffah justru makin menunjukkan bahwa gerakan kemanusiaan apapun tidak akan pernah bisa menyolusi masalah Gaza karena ada pintu penghalang terbesar yang berhasil dibangun penjajah di negeri-negeri kaum muslimin, yakni nasionalisme dan konsep negara bangsa.
Paham ini telah memupus hati nurani para penguasa muslim dan tentara mereka, hingga rela membiarkan saudaranya dibantai di hadapan mata bahkan ikut menjaga kepentingan pembantai hanya demi meraih keridaan negara adidaya yang menjadi tumpuan kekuasaan mereka yakni Amerika.
Umat Islam harus paham betapa bahayanya paham nasionalisme dan konsep negara bangsa, dilihat dr sisi pemikiran maupun sejarahnya. Keduanya justru digunakan musuh-musuh Islam untuk meruntuhkan khilafah dan melanggengkan penjajahan di negeri-negeri islam.
Umat Islam juga harus paham bahwa arah pergerakan mereka untuk menyolusi konflik Palestina harus bersifat politik, yakni fokus membongkar sekat negara bangsa dan mewujudkan satu kepemimpinan politik Islam di dunia.
Untuk itu urgen untuk mendukung dan bergabung dengan gerakan politik ideologis yang berjuang tanpa kenal sekat dan terbukti konsisten memperjuangkan tegaknya kepemimpinan politik Islam.
Para penguasa seluruh dunia tidak ada yang benar benar berdiri di Gaza.Semua ini bukti yang jelas bahwa umat butuh pemimpin yang bisa menjadi Junnah(perisai) yaitu Khilafah.Khilafah tidak akan terwujud kecuali dengan persatuan umat.Harus ada perjungan kaum muslim untuk mewujudkannya.
Wallahualam bish shawwab.