| 119 Views
Nasib Muslim Rohingya Terkatung Katung Kemana Mereka Berlabuh?

Oleh : Susi Ummu Musa
Tak luput dari media nasib muslim Rohingya masih meninggalkan luka mendalam bagi mereka yang menantikan ketenangan dalam menjalani hidup, bayangkan saja tak ada lagi senyum dan tawa yang nampak dari wajah mereka tangis pilu dan jeritan anak anak tak bersalah ikut menyaksikan betapa getirnya keadaan mereka.
Tak ada perlindungan dan pembelaan bagi keberadaan mereka melainkan pengusiran yang diterima, lantas kemana mereka akan berlabuh?
Gelombang pengungsi Rohingya masih terus terjadi hingga kini seperti terlansir dari MEDAN, KOMPAS.com – Sebanyak 146 pengungsi Rohingya terdampar di Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (24/10/2024).
Sebelum tiba di Deli Serdang, mereka berlayar selama 17 hari dari kamp pengungsian di Bangladesh.
Salah satu pengungsi, M. Sufaid (24), menjelaskan mereka awalnya mengungsi di Bangladesh karena adanya konflik di Myanmar, tempat asal mereka.
Berharap mendapatkan perlindungan di Indonesia, mereka nekat berlayar menggunakan kapal kayu.
Ternyata ada penolakan terhadap kami oleh masyarakat," ungkap Sufaid saat diwawancarai di Aula Camat Pantai Labu.
Selama perjalanan, Sufaid berlayar bersama dua keponakannya. Dengan pasokan makanan dan minuman yang sangat sedikit, mereka bertahan di laut selama 17 hari.
Meski menghadapi penolakan, Sufaid berharap masyarakat Indonesia dapat menerima mereka.
“Kami berharap bisa ditampung sementara di Indonesia dan kemudian dikirim ke negara ketiga. Kami memilih Indonesia karena kami tahu di sini banyak saudara muslim kami," ujarnya
Hal yang sama juga masih menjadi problem bagi masyarakat Aceh yang dari awal sebagai tempat pertama tujuan muslim Rohingya berlabuh, dengan harapan masyarakat Aceh bisa menerima mereka namun ternyata mulai resah akan keberadaan mereka.
Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com - Kantor Imigrasi Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, mengingatkan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Kantor Indonesia untuk segera mencari lokasi penampungan baru bagi ratusan pengungsi Rohingya.
Hal ini disampaikan karena gedung yang saat ini digunakan sebagai penampungan sementara mengalami kerusakan sekitar 60 persen dan harus direhab pada pekan depan atau paling lambat bulan November 2024.
Gedung yang terletak di Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe, sebelumnya menampung 736 pengungsi Rohingya yang terdampar di Sabang, Banda Aceh, dan Kabupaten Aceh Timur.
Dari persoalan yang mendera muslim Rohingya harus digaris bawahi bahwa ini merupakan persoalan umat islam didunia sebagaimana yang dialami saudara kita yang ada dipalestina, umat islam harus peduli dan berupaya menyelamatkan mereka dari penderitaan yang sampai saat ini tak berkesudahan.
Namun sayang masalah ini belum terselesaikan karena sistem Kapitalisme tidak memberikan harapan, bahkan meski sudah ada konvensi tentang penanganan pengungsi.
Nyatanya hanya sekedar formalitas karena sejatinya sistem sekulerisme tidak bisa memberikan solusi untuk rakyat dan itu terbukti didepan mata.
Muslim Rohingya maupun saudara muslim lainnya yang memiliki nasib yang sama tidak mendapatkan keadilan disistem kapitalisme ini.
Tersekat sekatnya sebuah negara membuat individualis kental dengan nuansa acuh dan menganggap itu bukan persoalan kita, Dan itu keluar dari umat islam yang minim aqidah.
Hanya akan ada satu solusi untuk menyelamatkan saudara muslim Rohingya maupun yang saat ini mengalami konflik yaitu adanya peran negara dan hanya negara yang tidak berpegang pada Nasionalisme yang mampu menyelamatkan mereka Negara itu adalah Khilafah islamiayah.
Wallahu a lam bissawab