| 277 Views
Merdeka Yang Hilang

Oleh: Agustina
Aktivis Muslimah
Meskipun kemerdekaan sekarang ini telah 79 tahun, namun berbagai kalangan masyarakat meragukan kebenaran kemerdekaan Indonesia. Fenomena merdeka tapi susah cari kerja (cendiakiapos.id.com), susah untuk sekolah dan susah untuk kuliah sangat relete dengan masyarakat +62. Merdeka namun masih menjadi budak di negeri sendiri, merdeka tapi tertindas dan sengsara oleh bangsa sendiri.
Sejak tahun 1945 Indonesia dikatakan merdeka, muncul banyak pertanyaan masyarakat siapakah yang benar-benar merasakan kemerdekan tersebut???
Bagi kalangan bawah sulit untuk merasakan dan menikmati kemerdekan, lantaran kalangan bawah tetap dianggap budak oleh kaum penguasa. Jangankan untuk bebas menikmati segala hak rakyat, untuk merasakan hakikat kemerdekaan sesungguhnya saja sangat sulit.
Jika dilihat sejarah merdeka yang diinginkan oleh presiden pertama Indonesia adalah setiap rakyat tidak terjajah lagi serta dapat memiliki kebebasan untuk memilih dan bertindak bebas atas dirinya sendiri, tanpa harus terkekang dengan sesuatu yang terbatas atau di luar dari aturan Tuhan. Tokoh besar yang mendukung kemerdekaan adalah Ki Hadjar Dewantara yang berfokus pada pendidikan. Dengan tujuan rakyat Indonesia dapat merasakan Jiwa yang merdeka, sehingga mudah untuk mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang baik, agar bermanfaat dalam mengokohkan keimanan kepada Allah SWT.
Melihat Harapan Kemerdekaan Ke Depan
Kemerdekaan dalam perspektif Islam bisa dilihat dari penjelasan tafsir kemerdekaan. Seperti pada surah Al-A’raf ayat 127, Al-Baqarah ayat 49, Ibrahim ayat 6, dan Al-Maidah ayat 3. Semua ayat tersebut menjelaskan tentang kemerdekaan yang dilakukan oleh para utusan Allah. Kemerdekaan adalah mencari suatu titik kebenaran yang mana selama ini seseorang terbelenggu dengan sikap yang salah dan penuh dengan kesesatan.
Artinya kemerdekaan sesungguhnya adalah keluar dari semua bentuk kesesatan dan ke zhaliman. Hal ini dapat
dilihat dari bagaimana Rasulullah mencari kebenaran dengan menerapkan aturan Tuhan yang sebenarnya, karena pada saat itu para penduduk disana dalam masa kebodohan. Hingga akhirnya Rasululah berhasil memerdekakan
Penduduk dari belenggu kesesatan yang sudah turun temurun dilakukan oleh bangsanya pada saat itu. Sudah saatnya Indonesia bercermin dan berusaha untuk mengevolusi sistem sekarang dengan sistem Islam.
Sistem Kedaulatan Islam Sebagai Cerminan Berfikir
Dalam Islam kedaulatan hanyalah milik Tuhan karena tuhanlah yang memiliki kekuasaan tertinggi, Tuhan bukan saja sebagai pencipta tetapi Tuhan juga sebagai pemelihara dan sumber hukum. Selain Tuhan tidak ada yang berhak memiliki kedaulatan atau kekuasaan tertinggi. Dalam Islam siapa saja yang mendapatkan amanat untuk menduduki sesuatu jabatan kenegaraan, diawasi dan dikendalikan oleh rakyat
yang secara sendiri maupun berkelompok dalam fungsinya sebagai pemimpin Tuhan.
Kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang itu pada dasarnya amanah yang berikan Allah SWT. Sebuah negara itu membutuhkan kehidupan bersama agar masyaratakat terbangun
atas solidaritas bersama untuk bersama-sama dan sendiri-sendiri berlomba-lomba melakukan kebajikan-kebajikan kemanusiaan sesuai dengan perintah tuhan. Dengan demikian, fungsi Negara menjadi ujung tombak dalam membantu penguasa agar tidak keluar dari kerangka hukum Tuhan itu sendiri. Dalam hal ini, kedaulatan yang dimiliki oleh setiap manusia itu haruslah mengikuti standa yang yang ditentukan oleh hukum Tuhan. Karena, kedaulatan rakyat itu hanyalah bayangan dari kekuasan Tuhan Yang Maha Tinggi.