| 37 Views
Menerapkan Aturan Allah SWT Hijrahnya Kaum Muslimin

Oleh : Sofi Kamelia
Tahun baru Islam merupakan momentum spiritual yang syarat makna bukan sekadar pergantian kalender hijriyyah yang diperingati setiap 1 Muharram.
Dan perayaanyapun berbeda dengan tahun baru Masehi yang dirayakan dengan pesta, tetapi tahun baru Islam lebih mengajak umat untuk merenung dan bermuhasabah diri.
Hijrah Nabi Muhammad Saw. dari Makkah ke Madinah bukan hanya peristiwa sejarah, tetapi simbol perjuangan, pengorbanan, dan transformasi menuju keadaan yang lebih baik. Diawali Dari hijrah Nabi ini, seharusnya kita bisa ambil pelajaran bahwa yang namanya perubahan itu membutuhkan niat yang kuat, kesabaran yang tinggi, dan keberanian untuk meninggalkan zona nyaman demi kemaslahatan yang lebih besar lagi.
Tahun baru Islam seharusnya kita jadikan momentum untuk muhasabah diri, sudah lebih baik kah upaya kita dalam mengisi kehidupan ini dengan amalan yg mempunyai nilai nilai islami yang seharusnya kita lakukan?
Sudahkah kita meneladani akhlak Rasulullah, memperbaiki hubungan dengan sesama, dan mendekatkan diri kepada Allah dengan taat menjalankan perintah-NYA dan menjauhi larangan-NYA? Dilansir dari Kompasiana.com, Jum'at (27/6/2025).
Momen tahun baru merupakan saat yang tepat bagi umat Islam melakukan hijrah, muhasabah dan introspeksi diri. khususnya bagi diri sendiri dan untuk umat Islam pada umumnya. Apakah kondisi umat Islam akan semakin baik atau semakin buruk. Tahun baru kali ini hadir kembali di tengah berbagai persoalan yang masih terus menimpa umat Islam dan Genosida, penjajahan dan ketidakadilan semakin merajalela menimpa Palestina, Suriah, Sudan dan masih banyak negeri muslim lainnya. Ini terus terjadi karena pengkhianatan penguasa negeri muslim dan tidak diterapkannya Islam secara Kaffah.
Peristiwa hijrah menjadi titik awal terwujudnya kemuliaan umat. Hijrah Rosulullah adalah langkah agung dalam rangka menerapkan Islam Kaffah di Madinah. Meninggalkan kegelapan sistem jahiliyah menuju cahaya penerapan Islam kaffah, yang menyinari seluruh kehidupan. Di Madinah, Rosulullah menerapkan Islam tidak hanya dalam aspek ibadah ritual saja tapi juga dalam aspek hukum, keadilan, politik, ekonomi, sosial dan budaya. Umat Islam bersatu di bawah naungan Daulah Islam, hidup Sejahtera di bawah aturan Allah SWT, Islam tersebar ke seluruh penjuru dunia dan menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Namun hari ini predikat umat terbaik sepertinya tidak nampak dalam diri ummat Islam.oleh karena itu umat Islam arus merenungkan kembali apa akar masalah kondisi buruk ini sehingga umat Islam kehilangan kemuliaannya sebagai umat terbaik.
Umat semakin terpuruk dan menderita karena jauh dari aturan Allah SWT.
Firman Alloh SWT dalam QS thaha ayatv124:
وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِى فَإِنَّ لَهُۥ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُۥ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ أَعْمَىٰ
Artinya: "Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta".
Kembali kepada aturan allah dan menerapkanya dalam kehidupan secara kaffah adalah merupakan satu satunya cara untuk mengembalikan kemuliaan Islam.
Menyadarkan umat hakekatnya sebagai muslim dan mendorong mereka untuk memperjuangkan Islam. Meyakinkan mereka akan kebutuhannya pada Khilafah sebagai institusi yang akan menjadi junnah (pelindung) bagi ummat.
Saatnya kita hijrah menuju jalan hidup yang diridhoi Allah SWT, agar kemuliaan umat Islam kembali dan tidak ada lagi darah kaum muslimin yang tumpah sia sia. Karena hijrah tidak cukup hanya dengan perubahan pribadi tapi butuh institusi yang melindungi. Jadikan hijrah ini sebagai landasan perwujudan persatuan kaum muslimin.
Wallahu'alam bishawab