| 58 Views
Mencegah Pohon Tumbang Tak Cukup Dengan di Tebang

Oleh : Jen
Dalam beberapa waktu terakhir ini berita tentang pohon tumbang menjadi trending topik. Bahkan dalam sepekan di Bogor terjadi beberapa peristiwa yg sama. Salah satunya di jl. Juanda, Bogor.
Sebuah pohon besar tumbang pada hari Selasa 1 April 2025 di mana suasana idul fitri masih terasa. Terjadi sekitar pkl 12.40 Wib menyebabkan 1 unit mobil tertimpa, dan 3 orang pengguna jalan terluka parah, sehingga dilarikan ke RS PMI Kota Bogor.
Tidak hanya itu, cuaca ekstrem dan angun kencangpun menumbangkan pohon di beberapa titik seperti di Perumnas Bantar Kemang Kec. Baranangsiang dan di Kel. Rangga Mekar Kec. Bogor Selatan pada 6 April 2025.
Ada pula berita pohon besar tumbang dari Jawa Tengah tepatnya di Kota Pemalang. di mana korban berjatuhan justru di saat jamaah shalat 'idul fitri pd tgl 31 Maret 2025 di alun-alun Pemalang. Tercatat 3 orang meninggal, 15 lainnya luka-luka. Dan di titik-titik lain yang menimbulkan keprihatinan.
Itu semua terjadi, tentu saja tidak sepenuhnya sebab cuaca ekstrem yang melanda belakangan ini , namun juga tak lepas dari abainya negara dari menjaga ketentraman dan keselamatan yang sejatinya adalah hak-hak rakyat.
Beberapa upaya seharusnya bisa dilakukan pemerintah untuk mencegah terjadinya peristiwa yang menimbulkan jatuh korban dan kerusakan lainnya.
Pentingnya menerapkan mitigasi yang tepat terkait bencana pohon tumbang ini. Misalnya, dengan mengidentifikasi pohon-poohon besar yang pastinya sudah diketahui keberadaannya sejak lama.
Maka membuat kartu identitas pohon atau katakanlah KTP pohon untuk mengetahui usia pohon tersebut bisa menjadi pilihan untuk memantau kondisi pohon. Sehingga jika ada pohon yang sudah diketahui berusia tua dan berpotensi roboh karena keropos bisa segera ditebang dengan cara yang aman tentunya untuk mencegahnya tumbang dan menimbulkan korban.
Namun sayangnya mitigasi ini sangat minim dilakukan karena sistem kapitalisme memang meminimalisir peran negara di masyarakat dengan prinsipnya bahwa negara hanya regulator yang mengatur kehidupan bernegara saja. Sementara urusan riayatul ummat (mengurus masyarakat) diserahkan kepada pihak lain. Yang akhirnya banyak menimbulkan ketimpangan dan kesulitan dalam mewujudkan harapan-harapan rakyatnya.
Negara menjadi lemah dalam banyak hal, contohnya dalam penanganan bencana pohon tumbang ini.
Sehingga akhirnya rakyat berusaha mengupayakan sendiri hak-haknya dengan munculnya berbagai kelompok sukarelawan, volunteer dan para dermawan yang terjun langsung menggantikan peran negara.
Lalu bagaimana mengembalikan negara sebagai pengurus rakyat?
Tak ada cara lain yang lebih tepat dan manusiawi kecuali dengan menerapkan sistem islam secara kaffah yaitu khilafah.
Dalam khilafah, negara adalah penanggung jawab rakyatnya. Termasuk dalam mitigasi bencana dan penanganannya.
Tak kalah pentingnya upaya bagaimana memahamkan masyarakat betapa islam mengatur kehidupan secara menyeluruh bahkan dalam hal mencintai lingkungan, dan keutamaan menanam dan memelihara pohon. Sebagaimana dalam hadits Rasul disebutkan bahwa barang siapa menanam pohon, kemudian bersabar menjaga dan merawatnya kemudian pohon itu berbuah dan dinikmati oleh seseorang atau hewan lain, maka akan bernilai sedekah bagi penanamnya.
Dan salah satu peran negara dalam penjagaan rakyatnya berkaitan dengan lingkungan ini adalah dengan perencanaan anggaran pemeliharaan yang bersandar pada aturan islam tentang hak-hak umat. Anggaran tersebut tentunya diambil dari pos keuangan negara.
Prinsip-prinsip keuangan negara dalam islam bersandar pada prinsip-prinsip syariah seperti keadilan, berbagi risiko dan keuntungan, serta menjauhi riba. Dengan sumber-sumber pendapatannya yang juga diatur sesuai prinsip syariah seperti zakat, ghanimah, fay, kharaj dan jizyah.
Pendapatan dari sumber-sumber tersebut bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan anggaran pembelanjaan negara yang dipergunakan bagi sebesar-besar kemakmuran umat dan menjadikannya sarana untuk menggapai ridho Allah ta'ala.
Maka, jika penerapan kehidupan bernegara secara syariah sebagaimana sistem khilafah pernah ditegakkan, niscaya akan berdiri sebuah negara yang kuat yang mampu memberi solusi bagi berbagai problem umat dan lahirlah keberkahan dan rahmat bagi seluruh alam.
Allaau a'lam bisshowab.