| 208 Views
Maulid Nabi dan Refleksi Kepemimpinan

Oleh: Neng Saripah S.Ag
Pegiat Literasi
16 September 2024, merupakan waktu yang bertepatan dengan 12 Robi'ul awal tahun hijriyah. Sebagai seorang muslim tentu kita mengetahui bahwa pada tanggal 12 Robi'ul awal ada momment penting, yakni Maulid Baginda Nabi Muhammad saw.
Memperingati Maulid Nabi, merupakan ekspresi atas kecintaan kita kepada sang utusan yang maha agung, rasa bahagia dan bersyukur karena Allah telah menghadirkan Rasulullah saw sebagai pembawa Risalah islam serta kita menjadi bagian dari umatnya.
Ungkapan Cinta akan menjadi omong kosong belaka, apabila hanya ada dalam ucapan saja. Dibutuhkan bukti serta pengorbanan yang tulus dan nyata untuk benar - benar bisa diyakini bahwa seseorang serius dengan rasa cintanya.
Begitu pula cinta pada Rasulullah Muhammad Shalallahu alaihi wasallam, tidak cukup jika hanya selesai di pembacaan shalawat saja. Namun juga dengan mempelajari dengan sungguh-sungguh risalah yang dibawanya, serta berusaha mengamalkan apa yang Baginda nabi ajarkan.
Apabila kita mempelajari lebih lanjut, maka kita akan menemukan bahwa Rasulullah tidak hanya berperan sebagai Rasul, namun beliau juga merupakan suami yang shalih, tetangga yang baik, Ayah yang teladan, sahabat yang terpercaya, Panglima perang yang cerdas dan kuat, bahkan juga sebagai seorang Pemimpin Negara yang adil dan bijaksana.
Betul, Rasulullah merupakan seorang Pemimpin Negeri Madinah yang benar - benar menjalankan kepemimpinannya dengan amanah. Sehingga tidak heran jika dalam masa kepemimpinan Rasulullah, beliau mampu merubah Madinah yang asalnya bercerai berai menjadi satu kesatuan negeri yang utuh, menerapkan sistem pemerintahan yang berlandaskan islam, serta melindungi hak- hak kaum muslimin dari kaum kafir.
Islam sebagai ideologi negara di madinah kala itu, mampu mengurusi semua pos pos kepentingan rakyat. Karena islam memang sebuah sistem kehidupan dari sang Khalik yang paling pas dan sesuai jika terapkan sebagai sistem kehidupan ciptaanya (makhluk). Seperi janjinya, Ajaran Islam rahmatan lil 'alamin, maka islam hadir tidak hanya memberi kemaslahatan/rahmah bagi kaum muslim, namun juga seluruh alam.
Sebagaimana di tegaskan oleh Allah SWT dalam firman-Nya,
وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ
“Kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam.” (QS. Al Anbiya [21] : 107)
Di dalam islam ada hukum sanksi (ukubat), ada pengaturan terhadap ekonomi, sosial,budaya, ilmu, politik, bahkan pemerintahan dan pertahanan. Maka menjadi sebuah keniscayaan dan bukti dalam sejarah, bahwa setelah madinah dipimpin dengan sistem islam madinah mampu bangkit menjadi negeri yang cemerlang dan dalam perkembangannya mampu terus meluas hingga menjadi negeri adidaya selama 1300 tahun lamanya.
Terbukti hanya dengan menggunakan aturan islam secara utuh dan menyeluruh-lah, umat muslim mampu menjadi umat yang satu, tidak terpuruk, tidak terjajah, bahkan tidak menjadi boneka bagi negara lain, dihargai Serta dihormati oleh negara lain.
Q.S Al araf:96
وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰٓى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ وَلٰكِنْ كَذَّبُوْا فَاَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
96. Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.
Janji Allah memang nyata, tanpa islam, atau menggunakan sistem sekuler, yang menjadikan islam hanya berfungsi di ranah tempat ibadah saja, malah menjadikan kaum muslim kembali tercerai berai, tersekat antar benteng negara, dirampas hak hak pribadinya, diambil sumber daya alamnya, dijadikan antek para pemimpinya, serta menjadi kaum yang terpuruk, dan mudah ditindas.
Bagaimana kita bisa melihat carut marut negeri yang tidak menjadikan islam sebagai aturan;
Para pemimpinya tidak amanah, sibuk memperkaya diri sendiri bukan mengurusi rakyat, kelaparan, kemiskinan, perzinahan, judi,miras, obat terlarang, sex bebas, bahkan generasi nya sibuk dengan hal hal yang tidak bermanfaat; game, joged joged viral, sikap mem buli teman, berani memperkosa, bahkan membunuh. Naudzubillahimindzalik.
Sungguh islam dengan segala sistem aturannya merupakan sebaik baik aturan hidup. Roll model kepemimpinan terbaik, bahkan telah di ikuti dan diperaktikan oleh para khilafah setelahnya.
seperti dinyatakan oleh Allah dalam firman-Nya, Qur'an Surat Al-Ahzab [33] ayat 21 :
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ
“Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah.” (QS. Al-Ahzab [33] ayat 21)
Sebagaimana janji Allah dalam Q.S ar-rum sungguh sangatlah nyata.
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ - ٤١
Artinya: "Telah tampak kesusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."
Masih ada harapan, mari bersama sama menjadikan momment maulid nabi ini sebagai momment hijrah dan berubah dari pemikiran tidak islami jadi islami, dari amal yang tidak islami menjadi islami, serta dari menggunakan aturan tidak islami, kembali pada aturan hidup yang islami.
Wallahu alam bishawab.