| 47 Views
Makna Kemerdekaan Hakiki dalam Islam

Oleh: Sari Liswantini
Mubalighah Kota Depok, Santi Fawrita menyampaikan terkait makna kemerdekaan hakiki dalam Islam yakni menghambakan diri kepada Allah dan meninggalkan penghambaan kepada sesama manusia.
“Kalau kita berbicara kemerdekaan hakiki, berarti kita lihat apa yang disampaikan Allah dan Rasul-nya dalam Al-Quran dan As-Sunah. Artinya kemerdekaan dalam Islam ialah menyeru kepada umat lain untuk mereka menghambakan diri kepada Allah dan meninggalkan penghambaan kepada sesama manusia,” ungkapnya dalam Forum Kajian Komunitas Keluarga Sakinah, _Kemerdekaan Hakiki, dengan syari'at Allah_, Ahad (24/08/2025) di Depok.
Menurutnya, misi kemerdekaan hakiki pun telah Rasulullah SAW sampaikan dalam suratnya kepada penduduk Najran ketika mendakwahi mereka. Adapun isi surat tersebut yakni. “Aku menyeru kalian untuk menghambakan diri kepada Allah dengan meninggalkan penghambaan kepada sesama hamba (manusia). Aku pun menyeru agar kalian berada dalam kekuasaan Allah dengan membebaskan diri dari penguasaan oleh sesama hamba (manusia).”
“Inilah yang menjadi misi kenapa kaum Muslim bahkan Rasulullah menyampaikan Islam kepada umat manusia tidak lain untuk membebaskan umat manusia dari penghambaannya kepada sesama manusia menuju kepada penghambaan kepada Allah SWT,” jelasnya di hadapan puluhan jemaah.
Ia pun menegaskan, ketika ditaklukkan suatu negeri kemudian dikuasai negeri tersebut, maka penduduk negeri tersebut tidak diambil kekayaannya, dizalimi penduduknya. “Saat mereka mau untuk masuk Islam, maka mereka jadi bagian dari umat Islam, ketika mereka tetap dalam agamanya, maka dibiarkan tetapi mereka harus tunduk aturan-aturan Allah,” terangnya.
“Seperti itulah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan diikuti oleh para sahabatnya dan pengikutnya, yakni memerdekakan manusia dari penghambaan dari manusia kepada penghambaan hanya kepada Allah,” ujarnya.
Tak hanya itu, ia pun mengajak kepada seluruh jemaah yang hadir untuk bersama-sama menghamba hanya kepada Allah, tidak lagi menghamba kepada manusia, karenanya dengan menghamba kepada Allah itu sama saja dengan ibadah. Sebagaimana disampaikan oleh Ulama Az-Zajaj, yakni makna ibadah adalah ketaatan yang disertai ketundukan.