| 141 Views
Makan Bergizi Gratis Diterapkan, Bagaimana Realitanya?

Oleh : Ayu Lailiyah
Aktivis Dakwah
Poskota.co.id - Sejumlah orang tua di Kota Bekasi mengeklaim anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG) seharga 10 ribu per porsi tidak ideal. Asupan gizi anak-anak tidak tercukupi hanya dengan satu porsi MBG seharga 10 ribu, mengingat harga pangan pokok yang terus naik. Mereka menyebut menu yang disediakan hanya nasi, tempe, tahu atau telur.
Sebelumnya anggaran MBG seharga 15 ribu per porsi tetapi dipangkas menjadi 10 ribu per porsi. Darisini terlihat ketidakseriusan penguasa dalam mengurus rakyatnya. Kebijakan yang dibuat tidak menyentuh akar permasalahan dari banyaknya kasus stunting atau generasi yang belum terpenuhi gizinya. Malah beberapa anak-anak sekolah menjadi korban keracunan akibat makanan yang diberikan oleh program MBG tersebut. Aspek sanitasi dan hygiene dalam pengolahan makanan tersebut terabaikan, ini disebabkan pembiayaan dana untuk program MBG masih kurang. Program ini terkesan dipaksa dan ala kadarnya, karena terlanjur berjanji pada saat kampanye.
Dengan persiapan finansial yang belum matang, konon isu anggaran MBG diambil dari anggaran dana pendidikan. Terdapat dampak jika dana MBG diambil dari anggaran pendidikan, yaitu target Program Indonesia Pintar (PIP) akan menurun dan beberapa program pendidikan beasiswa untuk mahasiswa terancam dibubarkan. Program MBG adalah program peningkatan gizi, maka lebih tepat masuk ke fungsi kesehatan dan pangan bukan fungsi pendidikan.
Di dalam Islam memang sudah seharusnya kebutuhan gizi generasi menjadi tanggung jawab pemerintah atau negara kepada rakyatnya. Bukan hanya dalam pengelolaan dan pembagiannya saja tetapi Islam akan menyelesaikan akar permasalahan yang sistemik ini. Negara Islam menjamin kebutuhan rakyat seperti pangan, sandang dan papan dengan harga yang terjangkau oleh semua kalangan masyarakat. Dan pemerintah akan mengelola sumber daya dengan amanah sehingga program sosial dapat berjalan efektif.
Pendidikan dan kesehatan akan diberikan secara gratis sebagai wujud pelayanan kepada umat. Negara Islam juga akan menjamin bahan dan produk pangan yang beredar adalah yang halal dan thayyib. Dalam hal pendanaan, Negara Islam memiliki banyak sumber dana untuk program sosial yang dirancang agar dapat terealisasikan dengan baik dan teratur. Beberapa sumber dana tersebut diantaranya, zakat, kharaj, ghanimah, jizyah, dan lainnya.
Maka permasalahan stunting dapat diatasi dengan solusi yang serius dan sistemis karena ditinjau dari berbagai aspek dalam penerapan aturan Islam secara menyeluruh. Berbeda dengan program MBG yang hanya ditinjau dari satu aspek permasalahan saja, padahal permasalahan rakyat yang lain pun saling memengaruhi segala sesuatunya.
Wallahu A'lam Bisshowwab