| 29 Views
Lemahnya Keimanan Berujung Tindakan Pembunuhan Akibat Penolakan Cinta

Oleh : Dewi Yuliani
Lagi - lagi masyarakat digegerkan dengan adanya kejadian di Perumahan Made Great Residence, Desa Made, Lamongan, warga setempat digegerkan dengan penemuan jasad membusuk di sebuah warung kopi yang sudah lama tutup, pada Rabu (15/1/2025). Jasad yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan ini akhirnya terungkap sebagai korban pembunuhan, dengan pelaku yang tak lain adalah teman korban sendiri. Penemuan tersebut berawal saat seorang penyewa warung, Zamroni, datang untuk membersihkan warung yang sudah tidak beroperasi lebih dari sebulan. "Saya awalnya ke warung untuk membersihkan warung karena sudah lama tutup, sudah lebih kurang 1 bulan warung tutup," kata Zamroni kepada wartawan, Rabu (15/1/2025). Dikutib dari KOMPAS.com
Motif pembunuhan pelajar oleh pelajar ini adalah penolakan cinta yang memicu pelaku melakukan kekerasan hingga menghilangkan nyawa korban. Peristiwa ini disebabkan banyak faktor, mulai dari lemahnya keimanan sehingga sulit untuk mengotrol emosi, juga akibat minimnya pendidikan moral, dan pengabaian terhadap kesehatan mental di kalangan remaja. Lingkungan sosial yang kurang suportif juga berkontribusi memperburuk kondisi pemuda saat ini.
Demikian juga media yang hari ini menjadi guru generasi yang rendah literasi. Berbagai kondisi yang melingkupi ini adalah buah dari kehidupan yang diatur dengan sistem sekuler kapitalisme yang menjadi faktor dalam kebebasan. Sekulerisme membuat masyarakatnya jauh dari agama, sehingga lalai dengan standar halal dan haram. Di sisi lain kapitalisme membuat ukuran kebahagiaan hanya dari materinya saja atau terpenuhinya keinginan seseorang. Sehingga akhirnya tujuan dapat menghalalkan segala cara, demikina pula emosi dilampiaskan dengan sesuai keinginan hawa nafsu mereka kususnya para pemuda generasi saat ini.
Berbagai persoalan generasi jelas membutuhkan sistem yang mampu memberikan solusi komprehensif. Sistem ini adalah sistem Islam.Islam menjadikan pendidikan tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga pada pembentukan akhlak mulia, pengendalian diri, dan pemahaman yang benar terhadap hubungan antar manusia, atau dengan kata lain membentuk kepribadian islam. Islam juga memiliki aturan yang jelas terkait pergaulan laki-laki dan perempuan untuk mencegah timbulnya fitnah dan perilaku yang melampaui batas. Serta tidak terjadinya pembunuhan Tampa alasan yang jelas. Sistem sosial dalam Islam juga akan menjaga pergaulan sesuai dengan tuntunan syara.Namun demikian dalam pergaulan Islam harus dibatasi dengan adab dan tata cara yang baik. Islam telah memberikan tutunan yang maslahat bagi umatnya.
Nabi Muhammad SAW memberikan isyarat kuat agar kita menjadi orang yang pantas berbuat baik kepada sesama masyarakat. Berikut beberapa hadis tentang bergaul dengan teman:
Pertama ,
عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةً. (رواه البخاري)
Artinya: "Dari Abu Musa radliallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: “Perumamaan teman yang shalih dengan teman yang buruk bagaikan penjual minyak wangi dengan pandai besi, bisa jadi penjual minyak wangi itu akan menghadiahkan kepada Anda atau kamu membeli darinya atau kamu akan mendapatkan bau wanginya sedangkan pandai besi hanya akan membakar bajumu atau kamu akan mendapatkan bau tidak sedapnya.” (HR.Al-Bukhari (no.5108), Muslim (no.2628), Ahmad (no.19163).
Tak hanya pergaulan saja yang diatur dengan aturan Islam namun terkait pembunuhan juga ada hukumannya didalam Islam. Dialam Alquran, Allah SWT telah mengecam keras orang yang membunuh sesama mukmin dengan balasan neraka Jahannam dan kemurkaan-Nya. Allah SWT berfirman:
وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِناً مُتَعَمِّداً فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِداً فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ ععَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَاباً عَظِيماً
“Siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahanam, ia kekal di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.” (QS an-Nisa: 93)
Tak hanya satu ayat namun ada juga beberapa ayat yang menjelaskan hukum bagi orang yang membunuh yang dimana Allah SWT berfirman
Surat Al-Baqarah Ayat 178
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلْقِصَاصُ فِى ٱلْقَتْلَى ۖ ٱلْحُرُّ بِٱلْحُرِّ وَٱلْعَبْدُ بِٱلْعَبْدِ وَٱلْأُنثَىٰ بِٱلْأُنثَىٰ ۚ فَمَنْ عُفِىَ لَهُۥ مِنْ أَخِيهِ شَىْءٌ فَٱتِّبَاعٌۢ بِٱلْمَعْرُوفِ وَأَدَآءٌ إِلَيْهِ بِإِحْسَٰنٍ ۗ ذَٰلِكَ تَخْفِيفٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَرَحْمَةٌ ۗ فَمَنِ ٱعْتَدَىٰ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَلَهُۥ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (diat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih. Surat-al-baqarah-ayat-178.
Demikian juga ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh Generasi saat ini yang pertama harus memperbaiki diri dan lingkungannya dengan cara mengkaji Islam secara terus menerus dan kaffah sesuai Alquran dan Sunnah. Kedua, harus berpikir kritis dalam menyikapi berbagai persoalan saat ini dan inovatif. Ketiga, harus melakukan amar makruf nahi mungkar, yaitu mencegah keburukan dan menyebarkan kebaikan. Keempat, harus mampu menggerakkan masyarakat kembali kepada Islam yang hakiki. Yang mau diatur dengan syariat Allah.
Dengan adanya aturan ini, hubungan remaja laki-laki dan perempuan diarahkan agar tetap dalam batas yang wajar, mencegah terjadinya hubungan yang merusak moral atau memicu konflik emosional hingga tidak adanya perzinahan. Dengan dukungan penerapan syariat Islam dalam berbagai bidang lainnya secara menyeluruh kasus tragis seperti ini dapat dicegah sejak akar permasalahannya. Pelajar dapat mengoptimalkan potensinya untuk kebaikan dan amal shalih, sehingga menjadi generasi hebat taat syariat dan paham ilmu yang dipelajari.
Oleh karena itu, sewajarnya jika umat Islam merindukan kehidupan Islam di tengah mereka. Sebabnya, kembalinya kehidupan Islam tidak hanya akan menyelesaikan masalah pembunuhan melainkan juga akan menyelesaikan masalah-masalah yang lain.
Wallahu'alam bishawab