| 10 Views

Kemiskinan Semakin Merata, Apakah Akibat Sebenarnya?

Oleh: Fahna Al-hafidzoh

Lagi-lagi dunia mengabarkan tentang banyaknya kasus kemiskinan yang terjadi, dari dulu sampai sekarang belum juga teratasi. Contoh dari banyaknya kasus kemiskinan, di kota Tasikmalaya yang melanda para lansia, seperti yang belum lama ini menjadi sorotan berbagai pihak yaitu lansia yang bernama Mak elen dan jua.

Pengamat sosial politik Tasikmalaya Asep M.Tamam, menilai pemerintah kota perlu menaruh perhatian khusus pada kelompok rentak tersebut dengan langkah yang nyata, bukan sekedar program seremonial. Aset menegaskan, hampir di setiap kecamatan terdapat warga dalam kondisi mirip Asep juga menyoroti gaya kepemimpinan walikota Tasikmalaya fiman Alfarizi Ramadhani, menurutnya, fiman masih berada di "garis tengah" dalam soal kedekatan dengan masyarakat kecil. Asep mengatakan, bahwa pak Viman belum sampai pada tahap yang sangat dekat. Kalaupun dekat, masih dalam level biasa Karena lahir dari keluarga yang tidak sulit serba mudah mungkin belum pernah hidup dengan batas-batas tertentu maka butuh latihan yang kuat untuk memperkuat simpati dan empati.
   
Dari hasil data dinas kependudukan dan catatan sipil (disdukcapil ) sampai semester 1  2025, terhitung 95.838 warga kota Tasikmalaya adalah lansia. Sementara data dari dinas sosial kota Tasikmalaya tahun 2024 mencatat 3.949 lansia, hidup dalam kondisi miskin.
  
Banyaknya kasus kemiskin extrem yang terjadi di kota Tasikmalaya, dan berbagai kota yang ada, karena nyatanya bukan hanya kota Tasikmalaya saja, mungkin kasus telah merata diberbagai daerah di Indonesia. Ini menjadi bukti bahwa para pemimpin sekarang gagal dalam mengurus rakyatnya. Mereka belum bisa amanah sepenuhnya. Sangat wajar jika kasus kemiskinan banyak terjadi di mana-mana, memang faktanya bukan hanya di kota Tasikmalaya saja kan?
  
Titik masalah dari permasalah kemiskinan yang ada di Indonesia ini adalah buah dari penerapan yang sistem yang saat ini dianut, yaitu sistem sekulerisme. Orang-orang para penguasa di sistem ini tidak paham akan tanggung jawabnya padahal seorang penguasa atau pemimpin adalah pelindung bagi rakyat dan orang-orang yang dipimpinnya titik-titik kelak ia akan dimintai pertanggungjawaban pada hari kiamat atas amanah kepentingannya itu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda "iman adalah raa'in (pelayan) dan ia bertanggung jawab atas rakyatnya"  (HR. Bukhori)
 
Bayangkan jika sistem Islam diterapkan, semua rakyat termasuk yang lansia pasti akan terjamin dari sisi kebutuhan juga kesejahteraan hidup. Sayangnya sistem Islam saat ini belum juga diterapkan, maka dari itu, yuk! Sama-sama berjuang untuk mengembalikan sistem Islam dimuka bumi ini melalui Daulah Islam. Supaya aturan Islam bisa kembali diterapkan dan umat Islam sejahtera di seluruh penjuru dunia.

Wallahua'lambishoab


Share this article via

11 Shares

0 Comment