| 57 Views
Kelaparan Gaza: Membutuhkan jihad dan Khilafah

Oleh : Siti Rofiqoh
Permasalahan yang dihadapi oleh warga Gaza hari ini, membuktikan kekejaman yang dilakukan oleh zionis bukan lagi hanya sekedar masalah kemanusiaan. Tapi juga dengan Perang Antar agama Islam dan Yahudi.
Jadi, sudah seharusnya kita membuka mata dan lebih kritis dalam melihat persoalan Palestina.
Hari ini, WFP (World Food Programme) mengirimkan stok makanan yang tersisa ke dapur-dapur makanan siap saji di Jalur Gaza.
Dapur-dapur ini diperkirakan akan kehabisan makanan dalam beberapa hari ke depan," menurut pengumuman WFP dalam sebuah pernyataan,
Antara.com, (26/04/2025).
Kondisi Gaza hari ini semakin memprihatinkan, selain di serang habis-habisan oleh zionis laknatullah, Gaza kini mengalami kelaparan, roda perekonomian yang tidak berjalan dengan baik.
Bahkan stok makanan dari WFP sampai di perkirakan akan kehabisan untuk beberapa hari kedepan.
Sangat miris ketika kita bayangkan bagaimana nasib saudara kita yang ada di Gaza.
Menurut data PBB, WFP mendukung 37 dapur umum yang sebelumnya mampu memproduksi sekitar 500.000 porsi makanan setiap hari.
Hingga kini belum diketahui berapa dapur yang masih dapat terus beroperasi setelah stok dari WFP habis.
"Situasi di Jalur Gaza sekali lagi mencapai titik kritis: orang-orang kehabisan cara untuk bertahan hidup," ucap WFP, Kompas.com, (25/04/2025).
Semula bagi warga Gaza mendapatkan stok makanan yang disediakan oleh WFP yang mampu menyediakan sekitar 500.000 porsi setiap harinya. Namun kini itu semua mulai mencapai titik krisis dikarenakan dapur yang memproduksi makanan untuk warga Gaza diperkirakan tidak semua dapur akan beroperasi dengan lancar.
Hal ini juga disebabkan dengan Stok makanan dari WFP yang di perkirakan akan kehabisan untuk beberapa hari kedepan.
Hal ini terjadi dikarenakan Blokade total yang dilakukan oleh Zionis yang diberlakukan sejak tanggal 02 Maret lalu. Dengan dalih, blokade ini dilakukan untuk menekan kelompok Hamas agar membebaskan para sandera yang masih di tahan.
Zionis Israel melakukan blokade total dari segala aspek, mulai dari memborbardir Gaza dengan serangan hingga hancur lebur, kini mereka juga melakukan blokade terhadap jalur bantuan makanan serta obat-obatan.
Hari ini semua mata banyak yang tertuju kepada warga Gaza. Terlebih juga para pemimpin negeri kaum muslimin yang juga melihat masalah Gaza semakin kompleks dan kritis. Sampai ke tahap memang sudah sangat memprihatikan dan memerlukan solusi yang tuntas.
Para pemimpin negeri kaum muslimin hari ini, seolah buta dan tuli dengan jeritan saudaranya disana. Mereka menyaksikan tapi tak mampu memberikan bantuan dan solusi tuntas. Sekat-sekat Nasionalisme juga menjadi penyebab tidak luwesnya gerak kaum muslimin hari ini.
Sudah banyak upaya yang dilakukan oleh organisasi-organisasi internasional untuk persoalan Palestina, tapi terbukti sampai hari ini tak ada satupun solusi yang mereka berikan, mampu menyelesaikan persoalan-persoalan Palestina.
Satu-satunya solusi yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan masalah Palestina hingga ke akar-akarnya, tidak lain tidak bukan kecuali dengan penerapan syariat Islam secara kaffah dalam kehidupan dibawah satu naungan ke pemimpinan umum yakni Khilafah Islamiyyah. Bukan lagi dengan solusi dua negara yang digadang-gadangkan oleh PBB.
Khilafah Islamiyyah yang akan menyatukan seluruh kaum muslimin, persoalan palestina bukan sebuah keniscayaan untuk diselesaikan dengan cara jihad fisabilillah.
Dengan tegaknya Khilafah Islamiyyah yang mampu membersihkan pemikiran-pemikiran asing yang bercokol di tengah kaum muslimin. Membuat mereka diam membisu dengan dalih Nasionalisme.
Wallahu'alam