| 54 Views

Jihad Akan Mengakhiri Derita Palestina

Oleh: Asmanah
Pegiat Literasi

Dilansir dari liputan6. Com Gaza (6 April 2025) terdapat lebih dari 39.000 anak di jalur Gaza telah kehilangan orang tua mereka akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 yang lalu. Sementara itu, pada tanggal 18 Maret 2025 terdapat 100 anak Palestina telah tewas atau terluka setiap harinya di jalur Gaza karena Israel melanggar gencatan senjata. Lazzarini menyatakan 15.000 anak dilaporkan telah tewas sejak perang terbaru di jalur Gaza pada 7 Oktober 2023. Pada tanggal 18 Maret 2025 Israel kembali membombardir jalur Gaza, jumlah kematianya tercatat telah mencapai 1.249 orang dengan 3.022 lainya yang terluka. Otoritas kesehatan jalur Gaza menyebutkan jumlah korban tewas yang cukup mencengangkan yakni mencapai 50.609 dan 115.063 orang mengalami cidera. 

Mengapa ini bisa terjadi? Sampai kapankah Palestina harus terus menderita? Padahal di dunia ini begitu banyak kaum muslim. Kita tidak bisa menutup mata dari kezaliman yang dilakukan Zionis Israel. Hal ini dikarenakan umat muslim itu ibarat satu tubuh, dimana jika ada satu orang muslim yang sakit, maka kita sebagai kaum muslim pun ikut merasakanya. Sebagimana sabda Rasulullah saw. di dalam hadist shahih Muslim 4685 "Orang orang mu'min dalam hal saling mencintai, mengasihi dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya ikut merasakannya hingga tidak bisa tidur dan panas.

Rakyat Palestina terus berjuang melawan penjajahan Zionis, melakukan perlawanan secara fisik dengan kemampuan yang mereka miliki. Namun, sayangnya banyak negara Muslim yang bersikap pasif dan menutup mata atas pembantaian yang terjadi. Mereka hanya mampu berdiplomasi atau sekadar melakukan kecaman-kecaman. Padahal menurut islam kaum Muslim itu seharusnya bersatu bilamana ada Muslim yang tertindas. Perlawanan ini bukan semata-mata konflik nasionalisme, tetapi juga bentuk mempertahankan hak-hak umat islam yang telah di rampas oleh kaum Zionis. Lemahnya solidaritas dunia islam justru memperpanjang penderitaan rakyat Palestina sehingga dimanfaatkan oleh Israel untuk terus melakukan kezaliman.

Lantas bagaimana solusi dalam islam terhadap konflik ini? Sebagai agama yang sempurna, Islam mampu memberikan solusi terkait penjajahan Palestina yaitu melalui prinsip keadilan, persaudaraan dan jihad fi sabililah. Allah swt. memerintahkan kaum muslimin untuk membela yang tertindas dan melawan penjajah seperti  yang tercantum dalam Q.S. An-Nisa ayat 75, "Dan mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang yang lemah, baik laki-laki, perempuan maupun anak-anak yang berdoa, "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang penduduknya zalim. Berilah kami pelindung dari sisi-Mu dan berilah kami penolong dari sisi-Mu."

Allah Swt. juga menjanjikan bahwa setelah kesulitan itu pasti akan ada kemudahan. Oleh karena itu, perjuangan Palestina harus didukung oleh seluruh umat islam baik melalui do'a, bantuan kemanusiaan dan menyebarkan apa yang terjadi di Palestina sehingga mereka umat Muslim akan tergerak hatinya untuk memperjuangkan hak mereka. Umat islam harus terus memperkuat ukhuwah dan meningkatkan kesadaran agar Palestina dapat kembali merdeka dari penjajahan dengan berpegang teguh pada ajaran islam, memperkuat solidaritas dan melawan propaganda Zionis, insyaAllah Palestina akan mendapatkan kembali hak-haknya dengan jihad. Namun, hal ini akan bisa terwujud ketika khilafah tegak yakni negara yang menerapkan hukum Islam secara sempurna dan kembali menyatukan negeri-negeri Islam yang terpecah belah.

Wallahu a'lam bishawab.


Share this article via

56 Shares

0 Comment