| 43 Views
Israel Tangkap Warga Gaza Pakai Teknologi Google: Kontroversi Penyalahgunaan Teknologi
Gambar Hanya Ilustrasi
CendekiaPos - Penggunaan program pengenalan wajah eksperimental oleh intelijen militer Israel di Gaza telah menimbulkan kontroversi dan keprihatinan mendalam. Menurut laporan dari The New York Times, alat ini, yang diduga melibatkan teknologi Google Photos, telah salah mengidentifikasi warga sipil Palestina sebagai individu yang terkait dengan Hamas, menimbulkan konsekuensi serius bagi mereka yang terjebak dalam jaringan pengawasan.
Inisiatif awal program pengawasan ini dimaksudkan untuk mencari sandera Israel yang ditahan di Gaza. Namun, aplikasinya dengan cepat berkembang untuk menyasar individu yang memiliki hubungan, baik nyata maupun diduga, dengan Hamas atau kelompok militan lainnya. Ini menimbulkan pertanyaan serius tentang perlindungan hak asasi manusia dan etika dalam penggunaan teknologi pengenalan wajah dalam konflik.
Teknologi Corsight, dikembangkan oleh perusahaan swasta Israel, menjanjikan tingkat akurasi tinggi dalam mengidentifikasi individu meskipun dalam kondisi sulit seperti penutup wajah sebagian, sudut ekstrem, atau pencahayaan buruk. Namun, laporan mengindikasikan bahwa teknologi ini sering kali gagal, menyebabkan salah identifikasi dan penangkapan warga sipil yang tidak bersalah.
Ditambah lagi, penggunaan Google Photos oleh intelijen Israel untuk melengkapi teknologi Corsight menimbulkan kekhawatiran tambahan tentang privasi dan potensi penyalahgunaan data pribadi. Google Photos, yang dimaksudkan sebagai alat untuk membantu pengguna mengelola foto pribadi mereka, ternyata digunakan dalam konteks yang sangat berbeda dan kontroversial.
Salah satu kasus yang paling menonjol adalah penahanan penyair Palestina Mosab Abu Toha, yang secara keliru diidentifikasi dan mengalami interogasi dan penganiayaan sebelum akhirnya dibebaskan. Kasus-kasus seperti ini menyoroti bahaya nyata dari penggunaan teknologi pengawasan tanpa pengawasan yang memadai dan mekanisme perlindungan hak asasi manusia.
Kritik terhadap penggunaan teknologi pengenalan wajah oleh militer Israel di Gaza menyoroti perlunya transparansi, akuntabilitas, dan perlindungan hak asasi dalam penggunaan teknologi pengawasan. Di tengah konflik yang terus berlangsung, penting bagi komunitas internasional untuk mempertimbangkan dampak etis dan hukum dari penggunaan teknologi semacam ini dalam operasi militer.