| 64 Views
Israel Ngeyel, Silahkan Go To Hell

Oleh: Jen
Bogor
Tontonan menjijikan disuguhkan oleh pejabat-pejabat Israel tentang betapa munafiknya mereka. Ketika Menteri Warisan Budaya Israel Amichai Eliyahu menyatakan terang-terangan bahwa Israel berlomba-lomba menghapus Jalur Gaza dan membiarkan secara sengaja kelaparan mereka, dengan konyolnya Benyamin Netannyahu terkesan bertentangan dengannya.
Padahal nyata-nyata kebiadaban Israel semakin tak bisa ditolerir, semakin di luar peri kemanusiaan. Tak cukup merampas tanah dan mengusir penghuninya, juga memblokade sepanjang waktu dan merusak tatanan masyarakatnya, mereka bahkan merasa berkuasa mencabut hingga ke akar-akar hak hidup warga Gaza dengan berbagai cara.
Upaya Genosida yang dilakukan sampai dengan metode paling brutal, hingga yang paling klasik dengan rasa haus dan lapar yang kian parah hingga hari ini terus memakan korban akibat busung lapar, malnutrisi dan dehidrasi akut dan adalah jelas sebagai aktivitas terrencana yang terus menerus mereka lakukan tanpa ampun.
Bantuan kemanusiaanpun mereka hancurkan tepat di depan mata warga yang lapar, terluka dan tak berdaya. Bahkan tak puas dengan itu antrian warga yang tengah menjemput bantuanpun dibombardir menambah deret panjang kematian.
Kecaman dan seruan berbagai pihak tak sedikitpun menghentikan agresi kejam Israel. Kengeyelan Israel dengan berbagai ancamannya menyurutkan dunia untuk sekedar memberi pembelaan yang sesungguhnya bagi penderitaan sesama manusia di Gaza.
Sentimen Israel terhadap Palestina yang telah berlangsung sekian lama justru semakin kuat dengan dukungan para sekutunya sehingga, "Ada banyak alasan dunia yang cenderung tidak ikut campur dalam konflik Israel-Palestina, salah satunya karena Israel diback up negara-negara besar dan negara-negara Eropa lainnya." Demikian kata pakar Hubungan Internasional, Virtuous ,dari Universitas Andalas.
Namun begitu, pantaskah kita sebagai sesama muslim berdiam diri terhadap kejahatan sistemik Israel?
Diamnya negri-negri muslim adalah luka tambahan bagi Gaza. Khususnya apa yang dilakukan Arab dan negri-negri muslim lainnya di Timur Tengah yang notabenenya adalah "saudara dekat" bagi Palestinapun hanya seperti kambing yang mengembik di balik kepentingan politik dan ketakutan terhadap pengaruh kolonial yang menjajah secara struktural dalam berbagai dinamika internasional.
Gelombang aksi masyarakat luas tidak berpengaruh terhadap kepengecutan pemerintahannya yang berdalih cari aman.
Sedikitpun tak terlihat oleh mereka relevansi perjuangan Palestina yang ditanggung Gaza, yang seorang diri mempertahankan harga diri seluruh umat muslim.
Wahai, tidakkah kita sebagai saudara seaqidah dan sebagai sesama manusia bisa merasakan sakit yang sama dengan sakitnya Gaza?
Sesungguhnya Gaza adalah kita, manusia yang sama, yang memiliki hak hidup dan rasa lapar yang sama, memiliki darah dan air mata yang sama.
Mengapa kita merendahkan diri dengan diam, di hadapan kekejaman Israel dan zionis ,tidak malukah kita di depan tabahnya anak Gaza yang kehilangan kerabat dan orang tua, di hadapan kekuatan iman mereka yang membela harga diri kita di tengah hujan rudal dan kelaparan yang menggerogoti tubuh yang bahkan tak utuh lagi?
Dengan sumber daya manusia dan kekayaan alam yang begitu melimpah dan kekayaan para penguasa muslim, seharusnya tindakan menolong Gaza adalah sesuatu yang sangat mampu dilakukan, jika saja kita, umat muslim dunia, bersatu padu, bertaut erat dalam satu pemahaman dan sistem yang sama. Yang mampu menyediakan kuatnya barisan sebagai benteng dan ujung tombak bagi jaminan keselamatan umat.
Maka sungguh kita merindukan pemerintahan islam yang mana merawat dan memelihara kelangsungan hidup manusia kemudian mengantar manusia pada sebenar-benarnya kemaslahatan adalah tujuan dan tugasnya.
Hanya sistem islamlah yang sesungguhnya mampu merumuskan perdamaian dunia secara menyeluruh. Bukan sekedar teori dan suara-suara yang berakhir bagai angin lalu.
Namun dengan tindakan nyata berlandaskan syariat yang menjamin keberhasilannya. Sehingga kita bisa tumpas kejahatan Israel, kita campakkan seluruh kekejiannya hingga Go to Hell.
Allahu A'lam bisshowab.