| 44 Views

Indonesia Gelap Menuju Terang Benderang Dengan Khilafah

Oleh : Siti Koriah

Assalamu’alaikum sobat muslimah, bagaimana kabarnya hari ini semoga dalam keadaan baik ya. Kali ini kita akan bahas tentang masalah yang sedang trending  beberapa saat lalu, apa itu? Ya tentang #IndonesiaGelap, mengenai hal ini bagaimana tanggapan sobat muslimah, dan apa sih solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah ini? Mari kita bahas secara tuntas.

Seperti dilansir dari tirto.id, Selasa, 18 Februari 2025. Menurut Drone Emprit Narasi #IndonesiaGelap ini merupakan hal yang serupa dengan tagar sebelumnya yakni peringatan darurat berlatar garuda hitam.
Ada beberapa isu yang diangkat oleh kedua tagar tersebut yaitu diantaranya, soal kisruh LPG 3Kg, reformasi Polri, program Makan Siang Bergizi (MBG), pemangkasan anggaran untuk program sosial dan kesejahteraan rakyat, masalah pendidikan, kesehatan, serta lapangan pekerjaan. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI. Mengajukan tuntutan di antaranya yaitu, mencabut Instruksi Presiden (inpres) nomor 1 tahun 2025 sebab kebijakan tersebut tidak berpihak pada rakyat, mencabut pasal dan Rancangan Undang-Undang Pertambangan Mineral dan Batubara (RUU Minerba). (tirto.id, Selasa, 18 Februari 2025).

Melihat fakta di atas dapat kita simpulkan bahwa, kebijakan-kebijakan pemerintah saat ini bukanlah solusi yang tepat bagi permasalahan masyarakat. Bagaimana tidak, karena kebijakan yang seharusnya dapat menyelesaikan satu masalah, namun justru dengan kebijkan tersebut malah timbul masalah baru. Contohnya program makan siang bergizi, yang katanya dapat mengatasi masalah anak dari stunting, namun dengan adanya program ini justru lagi-lagi rakyat menjadi korban, mengapa demikian? Karena dengan adanya program makan siang bergizi pasti memakan dana cukup besar, sedangkan yang terjadi saat ini negara kekurangan anggaran demi mewujudkan hal tersebut.

Untuk mengatasinya maka negara lagi-lagi membuat keputusan yang meyebabkan rakyat menjerit. Yaitu dengan adanya pemangkasan subsidi dan kenaikan pajak, maka hal ini akan semakin mencekik rakyat. Ini hanya salah satu contoh kebijakan yang sangat merugikan rakyat, dan hampir semua kebijakan tidak berpihak pada rakyat.

Namun tidak heran jika ini terjadi, karena sistem yang dipakai adalah sistem kapitalisme-sekuler, di mana dalam sistem ini hanya mencari keuntungan semata tanpa melihat bagaimana keadaan rakyat. Serta fungsi pemimpin dalam sistem ini hanya sebagai regulator dari tangan-tangan para penguasa. Tidak ada peran negara dalam penyelesaian semua permasalahan rakyat.

Seharusnya negara dapat melindungi rakyatnya, bukan malah menambah beban rakyat. Padahal untuk menjadi pemimpin harus memiliki sikap yang adil tanpa membeda-bedakan. Seperti sabda Rasulullah SAW. Dalam Hadist riwayat Abu Daud.

“Pemimpin yang adil adalah yang memperlakukan rakyatnya dengan adil dan tidak membeda-bedakan di antara mereka.”  (HR. Abu Daud)

Melihat hadist di atas, jelas dikatakan bahwa pemimpin seharusnya bersikap adil terhadap rakyatnya. Namun apakah saat ini sudah terwujud? Jawabannya tentu tidak, karena pemimpin saat ini selalu berpihak kepada para pemilik modal. Bahkan hukum dan undang-undang  yang dibuat pun selalu menguntungkan para pemilik modal. Alhasil selalu rakyat yang menjadi korban. Karena hukum atau kebijakan dibuat oleh manusia, di mana manusia adalah tempatnya salah dan khilaf.

Berbeda dengan sistem Islam. Karena hukum atau kebijakan-kebijakan bersandar pada Al-Qur’an dan As-Sunah. Di mana tidak ada keraguan di dalamnya. Sudah pasti semua kebijakan yang diterapkan di dalam sistem Islam, akan berpihak pada semua kalangan masyarakat tanpa terkecuali. Pemimpin pada sistem Islam pun akan berjalan sesuai dengan fungsinya, yaitu sebagai pelindung dan penjaga bagi rakyatnya.

Dalam sistem Islam yakni Khilafah semua urusan rakyat akan ditangani oleh negara, terutama pengelolaan dalam urusan harta yang menjadi kepemilikan umum. Karena dalam Islam pengelolaan harta dibagi menjadi tiga yaitu, kepemilikan umum, kepemilikan pribadi dan kepemilikan negara.

Sebagai contoh Kepemilikan umum yang meliputi padang rumput, air, dan api. Di mana pengelolaan ini seharusnya dikelola oleh negara untuk kepentingan rakyat. Namun saat ini banyak, bahkan hampir semua dikuasai oleh para pemilik modal. Seharusnya rakyat mendapaktan fasilitas ini secara gratis, namun saat ini rakyat dituntut membayar bahkan dikenakan pajak. Namun dalam sistem Islam semua ini akan dikelola oleh negara untuk kepentingan rakyat, dan fasilitas ini bisa dinikmati secara gratis. Bahkan untuk pendidikan,dan kesehatan, rakyat akan mendapatkan pelayanan gratis. Maka sistem Islam yakni Khilafah semua rakyat tanpa terkecuali akan hidup dengan tenang, damai serta tentram. Yakin masih menolak dengan tegaknya khilafah? Ingatlah Khilafah adalah ajaran Islam, sekaligus janji Allah yang pasti akan tegak.

Sebagaimana Allah berfirman dalam QS. An-Nuur : 55
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh, bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhoi-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apapun. Dan barang siapa (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (TQS. An-Nuur : 55)

Berdasarkan ayat di atas, bahwa ini merupakan janji Allah di mana akan menjadikan umat Rasulullah sebagai Kholifah di muka bumi ini. Dengan adanya Kholifah atau pemimpin yang adil akan mampu menerapkan kebijakan-kebijakan sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunah, hanya akan terwujud jika negara khilafah tegak. Jika khilafah tegak tidak akan ada lagi istilah #IndonesiaGelap atau semacamnya. Karena Islam adalah Rahmatanlil’alamiin.

Wallahu a’lam bishshowab.


Share this article via

6 Shares

0 Comment