| 61 Views
Global Sumud Flotila For Gaza: Bangkitkan Kesadaran Umat Untuk Bersatu

Oleh: Najma Alhumaira
Aktivis Muslimah
Sejak tanggal 7 Oktober 2023, pembantaian zionis terhadap warga Gaza semakin membabi buta. Pada tahun ini sudah ribuan warga Palestina hingga para reporter syahid dibawah bom yang diledakkan oleh zionis. Bahkan belakangan kita temui bahwa gaza mengalami pelaparan yang tersistematis dan disengaja akibat ulah Isra*el yang memblokade seluruh bantuan dari berbagai negara untuk Palestina. Dilansir melalui redaksi Republika pada tanggal 4 september 2025, Perdana Menteri Isra*el sendiri yang memberikan perintah kepada militer nya untuk merebut Gaza dengan terus melakukan pembantaian terhadap warga sipil. Tindakan ini justru mendapatkan dukungan penuh dari Amerika Serikat. Sejak awal para zionis ingin menduduki wilayah Palestina secara seluruh nya.
Keterdiaman para pemimpin dunia hari ini membangkitkan adanya kesadaran publik di seluruh dunia akan penindasan yang tidak ada habisnya yang dilakukan oleh Israel kepada warga Palestina. Hal ini tidak bisa terus dibiarkan bagaikan tontonan sehari-hari melihat setiap detik ada nyawa yang hilang dari rakyat Gaza. Gerakan ini merupakan armada sipil internasional yang tergabung pada komunitas Global Sumud Flotila untuk menembus blokade Isra*el terhadap Gaza dan Palestina untuk melakukan misi penyelamatan terhadap rakyat Gaza dan yang dilakukan pada awal September lalu hingga hari ini. Lebih dari 50 kapal serta ratusan relawan dari 44 negara. Gerakan ini sebagai manifesto moral masyarakat sipil internasional melawan ketidakadilan.
Apakah dengan adanya gerakan kemanusiaan internasional untuk Gaza sudah cukup untuk membebaskan Palestina? Solusi kemanusiaan ini belum cukup untuk menghentikan kejahatan zionis serta membebaskan Gaza. Pada tanggal 9 September 2025 dikabarkan adanya penyerangan drone yang dilakukan oleh zionis kepada salah satu kapal Global Sumud yang berada diperairan laut Tunisia yang sedang berlayar menuju jalur Gaza. Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan individu maupun komunitas internasional sekalipun belum cukup menekan kebrutalan zionis yang mendapat dukungan dari negara adidaya seperti Amerika. Meskipun gerakan Global Sumud mendapatkan perlindungan hukum Internasional. Tetapi gerakan kemanusiaan ini tidak bias memberikan solusi tuntas untuk pembebasan palestina secara hakiki.
Mengapa demikian? Dapat kita lihat, bahkan Isra*el tidak berhenti untuk mengehentikan pembantaian terhadap Palestina. Keputusan yang bahkan disepakati para pemimpin dunia hari ini dengan ada nya solusi dua negara tidak mengehentikan seluruh kekejian zionis. Semua ini lahir dari masih diterapkan nya sistem kapitalisme yang menjadikan para pemimpin dunia tunduk pada Amerika. Di tengah penderitaan yang dialami rakyat Gaza, para pemimpin kaum muslimin tidak berkutik atas tindakan Zionis tersebut. Adanya paham nasionalisme yg tertaman dalam benak kaum muslim membuat penjajah tersebut leluasa untuk menguasai Gaza. Ditambah adanya ketergantungan dan kepentingan terhadap Zionis Isra*el dan sekutunya membuat pemimpin-pemimpin negeri kaum muslimin tak berdaya dalam menghentikan genosida terhadap rakyat Palestina. Padahal pembebasan itu hanya bisa dilakukan oleh adanya negara yang mau mengirimkan tentara nya untuk melakukan pembebasan terhadap Palestina dan mengusir zionis dari bumi Palestina.
Islam telah memberikan tuntunan syar’i berupa jihad fii sabilillah sebagai solusi hakiki dalam upaya pembebasan Palestina. Sebagaimana telah tercantum dalam QS. Al-Baqarah:190 Allah SWT berfirman: “Perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu dan jangan melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”. Allah SWT telah memerintahkan untuk melawan kekuatan dengan yang setimpal, sebagaimana firman-Nya, “Siapa saja yang menyerang kalian, seranglah dia seimbang dengan serangannya terhadap kalian (QS al-Baqarah 194). Imam An-Nawawi dalam Rawdatuth Thalibin menyatakan, “Jika orang-orang kafir menyerang suatu negeri, wajib bagi penduduknya untuk memerangi mereka dan mengusir mereka dengan segala cara yang memungkinkan. Tidak seorang pun berselisih dalam hal ini.”
Maka perlu dipahami bahwa kekuatan militer zionis Isra*el sudah seharusnya dilawan dan diusir menggunakan kekuatan militer yang sepadan. Dan kaum muslimin tidak mungkin untuk mengirimkan kekuatan militer tanpa adanya persatuan umat dalam sebuah negara Khilafah ‘ala Minhaj An-Nubuwah yang menerapkan ideologi Islam sebagai system dalam negara serta mampu menghancurkan power dan ideologi kapitalisme dari Amerika dan sekutunya. Oleh karena itu sudah seharusnya umat sadar akan urgensitas dalam meningkatkan tuntutannya dengan menuntut bantuan militer untuk menghentikan genosida di Gaza. Dengan adanya kesadaran umat akan pentingnya sebuah persatuan berlandaskan akidah Islam yang akan melahirkan penerapan system Islam dalam naungan Khilafah Islamiyyah, maka pertolongan Allah SWT akan segera tiba untuk pembebasan palestina dan seluruh kaum muslimin dari cengkraman zionis laknatullah dan kapitalisme Barat yang begitu menyengsarakan umat.
Wallahu a’lam