| 21 Views
Gen Z dan Pembebasan Palestina, Butuh Solusi Hakiki

Salah satu armada Global Sumud Flotilla menembus blokade Gaza. (Foto: GSF)
Oleh: Vitra Arryanti, S.Si.
Pendidik di Kota Bogor
Ratusan aktivis kemanusiaan dari berbagai negara yang tergabung armada Global Sumud Flotilla pada hari Rabu lalu tanggal 1 Oktober 2025, mengalami pembajakan dan penculikan di Laut Mediterania oleh Angkatan Laut Israel (BeritaSatu.com, 2/10/2025). Di dalam armada ini, mereka membawa bantuan obat-obatan, makanan, dan harapan untuk Gaza. Saat bantuan di blokade hakikatnya bukan hanya serangan terhadap Palestina, tapi juga terhadap seluruh nilai kemanusiaan.
Dunia pun bereaksi. Puluhan ribu orang di berbagai kota Eropa turun ke jalan memprotes tindakan sewenang-wenang Islarel. Tak hanya itu, gelombang demonstrasi dan protes pun bermunculan di Maroko. Para demonstran ini didominasi oleh generasi Z (Gen Z). Mereka turun ke jalan untuk menyuarakan kemarahannya kepada Israel (Kompas.com, 4/10/2025).
Dukungan gen Z atas Palestina; tindakan kecil berdampak besar
Keterlibatan dan dukungan dari generasi muda dalam isu Palestina ini patut diapresiasi karena menunjukkan bahwa nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan masih sangat dijunjung tinggi oleh generasi muda. Hal ini juga menunjukkan kesadaran politik dan sosial yang semakin meningkat. Mereka tidak lagi diam atas kebiadaban dan ketidakadilan yang terjadi di palesina, tetapi lantang berani bersuara dan mengambil tindakan nyata. Ini menjadi contoh untuk kita bahwa tindakan kecil dapat berdampak besar bagi kemanusiaan.
Terlebih lagi bagi seorang muslim, Allah telah menegaskan dalam Al Qur’an surat Al Hujurat ayat 10 “Sesungguhnya setiap mukmin itu bersaudara”. Dari ayat ini menunjukkan persaudaraan dalam Islam adalah konsep yang mendalam mencakup kebersamaan dalam keimanan dan dukungan satu sama lain. Ibarat satu tubuh, umat Islam seharusnya ikut merasakan apa yang dirasakan oleh umat Islam lainnya, terutama di Palestina yang sudah lama merasakan penderitaan atas penjajah Israel laknatullah ‘alaih.
Isu Palestina ini tentu saja menguji sejauh mana rasa persaudaraan yang dimiliki oleh umat Islam. Dengan adanya berbagai dukungan dan keterlibatan dari generasi muda muslim menunjukkan bahwa potensi persatuan umat adalah keniscayaan. Apalagi ditambah aksi-aksi ini terus dipatahkan oleh zionis yang memicu perasaan umat akan persatuan terus meningkat.
Jihad dan Khilafah solusi hakiki membebaskan Palestina
Aksi pembajakan dan penculikan Sumud Flotilla ini hanya salah satu contoh betapa biadabnya zionis yang sudah hilang sisi kemanusiaannya. Berbagai kesepakatan damai pun tak ragu selalu dilanggar oleh zionis. Ini adalah bukti bahwa zionis hanya bisa dilawan dengan bahasa perang bukan perdamaian. Oleh karena itu, tidak ada solusi lain selain kembali kepada solusi jihad dan khilafah. Dengan jihad, kaum muslimin bersatu mengangkat senjata untuk menghempaskan zionis. Kekuatan militer yang dimiliki umat Islam saat ini sudah tidak diragukan lagi pasti dapat mengalahkan zionis. Namun, jihad ini pun memerlukan keberadaan seorang kholifah yang akan memimpinnya dalam kekhilafahan. Khilafah inilah yang akan menyatukan umat dibawah kepemimpinan Islam dan memberikan komandonya untuk membebaskan Palestina. Sehingga keberadaannya wajib bagi kaum muslimin untuk segera mewujudkannya.
Dengan semikian, sudah selayaknya kita tidak mencukupkan diri atas dukungan dan keterlibatan generasi muda muslim dalam aksi dan unjuk rasa di berbagai negara atas dukungannya kepada Palestina. Namun, hal lain yang harus kita perhatikan adalah terus meningkatkan kesadaran dan pemahaman yang mendasar tentang solusi hakiki untuk membebaskan Palestina yaitu dengan jihad dan khilafah.
Wallahu’alam bish showwab.