| 84 Views

Flyover Akankah Menjadi Solusi Kemacetan

Oleh : Wendah fitria

Kabar dari Bupati Bandung Dadang Supriatna bakal membangun 3 flyover (Jembatan layang) baru di Kabupaten Bandung, Dadang Supriatna mengatakan 3 flyover baru di Kabupaten Bandung merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi kemacetan. 3 flyover tersebut rencananya akan dibangun di kawasan Bojongsoang, Kopo Sayati dan Rancaekek-Dangdeur. 

Kemacetan merupakan salah satu problem yang tak kunjung usai. Dengan semakin maraknya pembelian transportasi pribadi dan berkurangnya minat masyarakat untuk menggunakan transportasi umum menjadi faktor utama penyebab kemacetan ini. Dan solusi yang biasanya diambil dalam menangani masalah kemacetan ini adalah  dengan membangun infrastruktur flyover di  lokasi yang sering terjadi kemacetan.

Dengan adanya flyover ini digadang-gadang dapat menertibkan pergerakan laju lalu lintas serta meminimalisir kemacetan yang terjadi. Namun,apakah benar pembangunan flyover ini efektif untuk mengatasi kemacetan?

Menurut perkiraan Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020 sekitar 56,7% dari penduduk Indonesia tinggal di area perkotaan. Angka yang diproyeksikan tersebut akan terus meningkat hingga tahun 2035. Dengan angka penduduk Indonesia yang cukup tinggi yang tinggal di area perkotaan tak dapat dipungkiri untuk mereka memiliki kendaraan pribadi baik motor ataupun mobil. Sehingga membeludaknya kepemilikan kendaraan pribadi ini yang membuat angka masalah kemacetan semakin tak terkendali.

Namun, pembangunan flyover ini tidak serta merta mulus dari kontra masyarakat. Kebanyakan masyarakat menganggap bahwa pembangunan flyover ini  kontra-produktif di Indonesia. Pertama, biaya konstruksi dan pemeliharaan flyover sangat tinggi, juga tak sedikit yang beranggapan bahwa flyover tidak selalu mengatasi akar masalah kemacetan.

Lantas bagiamana islam memandang masalah kemacetan ini ? 
Apakah ada solusi yang dapat islam berikan dalam mengatasi kemacetan?
Islam memandang bahwa jalan adalah infrastruktur yang amat sangat penting dalam membangun dan memeratakan ekonomi sebuah negara.

Karena itu wajib bagi negara untuk membangun infrastruktur yang layak,baik serta merata ke seluruh negeri tak terkecuali pelosok-pelosok negeri yang bukan termasuk daerah perkotaan. Karena setiap warga negara berhak merasakan infrastruktur yang baik disetiap titik-titik tempat mereka tinggal.

Adapun akar masalah dari kemacetan yang terjadi ini adalah sistem kufur kapitalis demokrasi ini. Bagaimana tidak, sudah sangat jelas sumber masalah kemacetan ini saling berkesinambungan. Dari mulai melonjaknya kepemilikan kendaraan pribadi yang semakin tinggi itu dikarenakan apa?

Banyak transfortasi umum yang tidak layak pakai, tarif harga transfortasi umum tinggi, kejahatan seringkali terjadi di transfortasi umum (terutama kejahatan yang menimpa perempuan seperti pelecehan seksual), pencopetan pun sudah identik terjadi di transfortasi umum ini. Dengan begitu banyaknya nilai negatif yang sudah di capkan ke transfortasi umum ini yang membuat masyarakat enggan menggunakan transfortasi  umum dan memilih menggunakan kendaraan pribadi.

Kepemilikan kendaraan pribadi di sistem kapitalis ini bukan cuma dianggap sebagai kebutuhan akan tetapi juga menjadi salah satu gaya hidup hedonisme yang wajib dipunya. Sistem ekonomi kapitalis yang digunakan Negeri ini sukses membuat banyak orang mudah untuk memiliki kendaraan pribadi yang mewah dengan DP dan cicilan yang terjangkau oleh kalangan menengah keatas. 

Dengan diterapkannya hukum islam di negeri ini niscaya semuanya dapat diatasi dengan baik dan benar. Termasuk masalah kemacetan ini,islam akan menerapkan hukum hudud dan qishas bagi pelaku kejahatan sehingga dapat memberikan efek jera pada pelaku kejahatan, dengan tiadanya kejahatan yang identik dilakukan di transfortasi umum maka transfortasi umum dibawah naungan Daulah islam akan jauh lebih aman dan nyaman bagi masyarakat.

Gaya hedonisme masyarakat bisa ditekan dengan rem islam kaffah karena dalam islam ada hukum syara yang menjadi rem dalam setiap langkah hidup kita sehingga niscaya dengan pemahaman islam kaffah ini gaya hedonisme bisa diubah menjadi qana'ah.

Kondisi jalan pun akan sangat diperhatikan oleh pemimpin islam. Seperti hal nya ketika masa Khalifah Umar bin Khattab di masa kepemimpinannya. Ia sangat khawatir jika ada keledai terjatuh karena jalanan yang rusak, kemudian hewan itu akan menuntutnya di akhirat kelak. Inilah sosok sikap pemimpin sejati yang berfungsi sebagai raa'in, ia akan sangat bersungguh-sungguh mengemban tugasnya. Karena hakikatnya menjadi seorang pemimpin adalah amanah besar yang kelak akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah Swt. Sebagaimana sabda Rasulullah saw. 

“Seorang pemimpin adalah raa’in (penggembala) bagi rakyatnya, dan kelak ia akan dimintai pertanggungjawaban atas gembalaannya.” (HR. Bukhari)

Peradaban Islam adalah peradaban yang unggul dalam hal pelayanan publik dan kenyamanan. Sistem tata kota yang baik dan efektif, serta jalanan beraspal sudah dikenal pada masa Kekhalifahan Abbasiyah di kota Baghdad sejak abad ke 8 masehi. Jadi, sudah tidak diragukan lagi akan kenyamanan dan kedamaian yang akan dirasakan jika hukum islam bisa sepenuhnya diterapkan di negeri ini. 

Wallahu a'lam


Share this article via

32 Shares

0 Comment