| 453 Views
FamilyMart Putus Kerja Sama dengan Israel: Tanggapan Terhadap Gerakan Boikot yang Membingkai Perubahan

CendekiaPos - Ajang panggung internasional kembali memperlihatkan kekuatan gerakan sosial, kali ini dengan seruan boikot terhadap Israel yang merasuk ke dalam koridor bisnis Jepang. Dalam peristiwa yang menggetarkan, induk perusahaan FamilyMart, Itochu Corp, mengumumkan akan mengakhiri kerja sama strategisnya dengan Elbit Systems Ltd, perusahaan senjata yang berbasis di Israel.
Berita ini tidak hanya tentang keputusan bisnis, tetapi juga mencerminkan respons terhadap isu yang berkaitan dengan hak asasi manusia. Sebuah gerakan boikot yang terus menguat, menuntut tindakan terhadap perlakuan Israel terhadap warga Palestina, telah mendorong Itochu untuk mengakhiri kemitraan tersebut.
Menyimak dari laporan Reuters, Tsuyoshi Hachimura, Chief Financial Officer Itochu, mengonfirmasi bahwa keputusan ini terinspirasi oleh perintah Pengadilan Dunia yang memerintahkan Israel untuk mencegah tindakan genosida terhadap warga Palestina dan meningkatkan bantuan terhadap warga sipil.
Perjanjian kerja sama strategis antara Itochu Aviation, Elbit Systems, dan Nippon Aircraft Supply (NAS) yang ditandatangani pada Maret 2023, kini akan berakhir pada akhir Februari ini. Langkah ini memberikan pesan kuat bahwa bisnis tidak lagi bisa menutup mata terhadap tanggung jawab sosialnya di tengah konteks geopolitik yang rumit.
Sementara itu, Hachimura juga memberikan gambaran tentang dampak keputusan ini terhadap bisnis Itochu yang terkait dengan Israel. Meskipun perusahaan memiliki investasi fintech kecil dan bisnis penjualan mobil, tidak ada masalah yang signifikan terkait dengan penagihan utang atau masalah lainnya.
Namun, perusahaan perdagangan ini melaporkan penurunan laba bersih sebesar 10,3% pada April-Desember, yang sebagian disebabkan oleh turunnya harga batu bara dan bubur kertas serta keuntungan yang lebih kecil dari perdagangan energi. Meskipun demikian, Itochu tetap pada perkiraan laba tahun penuh hingga akhir Maret.
Dalam konteks yang lebih luas, keputusan ini menggarisbawahi bahwa kekuatan gerakan sosial dapat mempengaruhi jalannya bisnis global. Ini adalah bukti bahwa dalam era di mana konsumen semakin peduli terhadap nilai-nilai perusahaan, tanggung jawab sosial perusahaan menjadi semakin penting dan tidak bisa diabaikan.