| 25 Views

Dimana Keadilan Negeri Ini?

Oleh: Wiwin Azzahra
Ibu Rumah Tangga

Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan orang menggeruduk rumah anggota DPR dari Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni pada Sabtu (30/8) sore.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, massa mulai berdatangan sekitar pukul 15.00 WIB. Awalnya, warga sekitar berusaha menghadang massa dengan menutup portal jalan namun akhirnya tak bisa berkutik. Aksi massa di depan rumah Sahroni pun mulanya berjalan damai dan baik-baik saja. Mereka hanya berteriak dan menuntut Sahroni meminta maaf buntut pernyataannya soal rakyat yang menuntut DPR dibubarkan sebagai orang tolol. 

Massa aksi unjuk rasa kembali mendatangi Gedung MPR/DPR di Jalan Gatot Subroto, Sabtu (30/8). Belum diketahui asal massa yang menggelar demo hari ini apakah dari mahasiswa atau pengemudi ojek online (ojol) seperti kemarin.

Dilansir dari Antara, massa berupaya menjebol gerbang gedung parlemen. Petugas yang berjaga mengimbau agar hal tersebut tak dilakukan. (www.cnnindonesia.com). 

Berita terhangat bahkan memanas kali ini datang dari berbagai kota yang awalnya dari Pati, Jawa Tengah kini merambah ke penjuru kota khususnya Daerah Ibukota Jakarta. Yang pada dasarnya rakyat meminta sebuah keadilan yang tidak pernah diberikan dengan seadil-adilnya. Bagaimana bisa masyarakat bisa tidak mendapatkan keadilan yang katanya hidup di negeri taat hukum? Lalu kemanakah hukum itu diberlakukan?

Dan untuk apa aturan di negeri ini dibuat jika tidak taat aturan. Rakyat yang kini semakin sengsara dengan berbagai peraturan yang tidak masuk di akal. Bahkan para pejabat negeri dengan senangnya berfoya-foya, berjoget, dan tertawa gembira di atas kesengsaraan rakyatnya.  Dimanakah hati nurani manusiawinya, sehingga membuat geram para masyarakat dengan kebijakan yang dibuatnya. Pantas saja jika rakyat kini marah sebab lapangan kerja pun sudah dibuat susah, UMR kerja tidak sebanding dengan pemenuhan kebutuhan hidup tiap hari, harga kebutuhan pokok yang kini makin melambung tinggi. Yang katanya negeri kita ini kaya akan Sumber Daya Alamnya tapi rakyatnya kok masih saja kekurangan bahkan banyak yang masih bingung besok makan apa. Ternyata yang kaya hanya untuk mereka yang punya jabatan sedangkan rakyat hanya hidup biasa bahkan seadanya.

Padahal pemimpin seharusnya tidak memikirkan kepentingan pribadi melainkan bagaimana meriayah rakyatnya. Sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّا مِيْنَ لِلّٰهِ شُهَدَآءَ بِا لْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰ نُ قَوْمٍ عَلٰۤى اَ لَّا تَعْدِلُوْا ۗ اِعْدِلُوْا ۗ هُوَ اَقْرَبُ لِلتَّقْوٰى ۖ وَا تَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ بِۢمَا تَعْمَلُوْنَ


"Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 8)

Berbeda dengan Islam memberikan solusi yang begitu memuliakan rakyatnya tanpa ada kepentingan sendiri, melainkan kepentingan bersama. Bagaimana menyejahterakan masyarakat tanpa harus merugikannya. Begitu indahnya sistem Islam aturan yang dibuat langsung oleh Allah SWT bukan Demokrasi aturan yang dibuat oleh manusia yang masih banyak kurangnya. Sudah seharusnya kita berpedoman kepada Al Qur'an dan As Sunnah, bukan malah berpedoman kepada sesama manusia yang banyak ingkarnya.

Wallahu'alam bishowwab


Share this article via

14 Shares

0 Comment