| 56 Views
Darurat Gaza: Lapar, Ketakutan, dan Diamnya Dunia

Oleh : Iftina
Berita ini sangat menyayat hati. Bayangkan, lebih dari satu juta perempuan dan anak perempuan di Gaza sekarang hidup di ambang kelaparan. Mereka bukan hanya lapar, tapi juga terancam kekerasan dan pelecehan setiap kali harus keluar rumah untuk mencari makanan atau air. Situasinya benar-benar darurat.
Kenapa ini bisa terjadi? Blokade yang dilakukan Israel membuat bantuan kemanusiaan sulit masuk. Padahal, ada banyak truk berisi makanan, obat-obatan, dan kebutuhan penting lain yang sudah disiapkan, tapi tertahan karena alasan birokrasi dan larangan. Akibatnya, banyak orang tidak mendapat pasokan yang seharusnya bisa menyelamatkan nyawa mereka.
Lebih menyedihkan lagi, data menunjukkan lebih dari 61.800 orang telah tewas sejak serangan dimulai pada Oktober 2023, dan ratusan di antaranya meninggal hanya karena kelaparan dan malnutrisi, termasuk banyak anak kecil. Ini bukan sekadar angka ini nyawa manusia, keluarga, masa depan yang hilang.
Dunia internasional seharusnya tidak tinggal diam. PBB, negara-negara besar, dan semua pihak yang peduli kemanusiaan harus menekan Israel untuk membuka akses bantuan tanpa hambatan. Ini bukan soal politik lagi, ini soal kemanusiaan. Tidak ada alasan yang bisa membenarkan membuat orang-orang tak berdosa kelaparan, apalagi anak-anak.
Yang membuat miris, banyak pemimpin negara-negara Islam memilih diam atau hanya mengeluarkan pernyataan tanpa aksi nyata. Seharusnya, mereka bisa memimpin upaya diplomasi, melobi PBB, atau bahkan mengirim bantuan besar-besaran ke Gaza. Diam bukanlah pilihan ketika nyawa ribuan orang melayang setiap harinya.
Kita yang membaca berita ini juga bisa ikut bersuara lewat media sosial, kampanye online, Setiap suara penting, karena diam sama saja dengan membiarkan penderitaan ini terus berlanjut.