| 130 Views
Dampak Serangan Houthi di Laut Merah Merambah ke Berbagai Lapisan, Termasuk Mesir, Tesla, dan IKEA.
Laut Merah semakin memberikan dampak kepada bisnis di negara - negara maju
CendekiaPos - Konflik di Laut Merah semakin mengguncang stabilitas, memakan korban dalam berbagai sektor. Analisis dari para ahli pelayaran, seperti Bendik Folden Nyttingnes dari Clarksons Securities, menunjukkan bahwa krisis ini tidak hanya bersifat sementara. Honor Lane Shipping (HLS) bahkan meramalkan bahwa ketegangan di Laut Merah mungkin akan berlangsung hingga enam bulan hingga satu tahun ke depan.
Kondisi ini berpotensi menimbulkan krisis dalam pasokan kontainer kargo. Kenaikan tarif angkutan dan kekurangan peralatan dapat menjadi kenyataan hingga kuartal ketiga. Perusahaan pelacakan kapal, Kpler, juga melaporkan bahwa kapal-kapal yang menghindari Laut Merah memilih rute lebih jauh ke selatan, melalui Tanjung Harapan di Afrika Selatan. Hal ini berdampak pada waktu transit yang lebih lama, menciptakan potensi kekurangan pasokan tonase.
Mesir, yang bergantung pada Terusan Suez sebagai jalur utama transit kargo dari Asia dan Eropa, merasakan dampak serius. Konflik ini membayangi ekonomi Mesir, yang sudah terpukul akibat perang Israel-Hamas di Gaza. Mesir juga menghadapi potensi kerugian signifikan, terutama jika jumlah transit kapal tanker di Terusan Suez terus menurun.
Para pengamat memperkirakan bahwa penurunan dramatis dalam lalu lintas kapal di Terusan Suez bisa menciptakan situasi mirip dengan krisis rantai pasokan selama pandemi Covid-19. Otoritas Terusan mungkin menghadapi kerugian besar, memperkirakan hingga US$7 juta per hari tergantung pada jenis kapal tanker yang melewati.
Selain itu, bisnis di luar wilayah Laut Merah juga merasakan getirnya konflik ini. Pengecer besar di Amerika Serikat, seperti Home Depot, Costco, dan Walmart, terpaksa menyewa kapal charter untuk mempercepat pengiriman dan mencari rute alternatif. Tesla mengumumkan penangguhan sebagian besar produksi mobil di pabriknya di dekat Berlin, disebabkan oleh kurangnya komponen akibat pengalihan kapal ke ujung selatan Afrika.
IKEA juga tidak luput dari dampak ini, memperingatkan penundaan produk karena pengalihan massal kontainer dari Laut Merah. Mereka menekankan bahwa ini bukan hanya masalah logistik, melainkan juga "masalah keamanan."
Keseluruhan, konflik di Laut Merah menjadi panggung bagi ketegangan yang melibatkan tidak hanya pihak-pihak terlibat langsung, tetapi juga merayap ke berbagai sektor bisnis dan ekonomi global. Situasi ini menuntut keluwesan dan evaluasi konstan dalam rantai pasokan untuk menghadapi tantangan yang terus berkembang.