| 48 Views
Cuti Ayah Solusikah Di Tengah Meningkatkannya Kerusakan Generasi Muda

Oleh : Ermawati
Penulis Literasi
Akhir-akhir ini meningkatnya kerusakan generasi muda ditengah-tengah masyarakat, oleh sebab itu pemerintah sedang merencanakan untuk mengesahkan cuti ayah dan mampukah cuti ayah menyelesaikan permasalah kerusakan generasi muda.
Pemerintah kini sedang merancang aturan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) pria agar bisa ikut menikmati 'cuti ayah' untuk mendampingi istrinya melahirkan dan mengasuh bayi. Hal itu nantinya termuat di dalam Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP)mengenai manajemen ASN.
Saat ini RPP tersebut sedang digodok bersama Komisi II DPR. "Pemerintah akan memberikan hak cuti kepada suami yang istrinya melahirkan atau keguguran. Cuti mendampingi istri yang melahirkan itu menjadi hak ASN pria yang diatur dan djamin oleh negara," ujar Menpan RB Abdullah Azwar Anas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu, (13/3/24 idntimes.com)
Cuti ayah yang sedang ramai di bicarakan dan akan disahkan oleh negara adalah untuk mengatasi berbagai permasalah pasca melahirkan dan sesudah lahiran, peran ayah yang dinilai sangat minim dalam urusan keluarga karena terlalu sibuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Maka dari itu negara merencanakan untuk mengesahkan RUU ini apalagi yang dinilai fatherlees yang cukup meningkatkan di negara ini yang menjadi urutan ke 3 di dunia.
Cuti ayah sendiri juga sudah dipakai di negara-negara besar lainnya, di negara kita sendiri pun sudah sejak lama hanya baru sekarang perencanaan itu akan disahkan, karena dilihat peran ayah yang begitu penting bagi perkembangan dan pertumbuhan anaknya serta dalam menjalankan kehidupan seorang ayah adalah sosok yang dibutuhkan juga dalam mendidik anak-anak sehingga merasakan perlindungan karena aman dengan adanya ayah yang selalu ada didalam kehidupan anak yang tidak melulu sibuk mencari nafkah.
Tujuan negara untuk mengesahkan cuti ayah karena makin meningkatnya kerusakan yang terjadi ditengah-tengah masyarakat disebabkan oleh para generasi muda contohnya tawuran remaja, balapan liar, pemerkosaan, pembunuhan bahkan sampai judi online yang semuanya dilakukan oleh para remaja karena kehilangan atau tidak adanya sosok ayah dalam mendidik dan memperhatikan mereka. Selain itu juga disahkan cuti ayah untuk mendapatkan SDM yang berkualitas dan ugul sejak dini.
Pada akhirnya masyarakatpun mulai berpikir dan menilai kalau meningkatkannya kerusakan remaja karena kurangnya sosok ayah atau orang tua yang abai dalam memberikan pendidikan kepada anak-anaknya. Namun sayangnya cuti ayah tidak mampu memberikan solusi atau menyentuh akar permasalahan yang sedang dihadapi sebenarnya secara utuh dan menyeluruh. Fakta yang sesungguhnya karena hilangnya kendali keluarga, masyarakat, dan negara sehingga kerusakan remaja makin meningkat.
Semua ini adalah akibat dari sistem yang diterapkan di negara kita yaitu sistem kapitalisme yang memisahkan agama dari kehidupan sehingga menjadikan orang tua yang sibuk berkerja bahkan tidak ada waktu untuk anaknya, serta tidak adanya pemahaman agama Islam yang mereka miliki. Ditambah lagi faktor lingkungan masyarakat saat ini jauh sekali dari nilai-nilai agama Islam, sehingga terkesan cuek tanpa ada yang mengingatkan dan akidah yang lemah membuat anak sekarang mudah sekali terjerumus kemaksiatan.
Sistem pendidikan sekulerisme yang sudah dijauhkan dari pelajaran agama dan lebih mementingkan hasil bukan kualitas, sehingga yang dihasilkan pintar ilmu pengetahuan namun akidahnya tidak ada. Peran negara yang abai terhadap generasi muda yang dengan mudah memberikan kebebasan terhadap sistem kapitalisme, sekularisme akibatnya generasi muda kini menjadi pengekor setia budaya barat belum lagi dengan gaya hidup hedonisme, membuat mereka makin rusak dan hancur alhasil generasi yang lahir dari sistem ini adalah pesimis, tidak percaya diri, pemborosan dan ingin semua yang dihasilkan serba instan inilah generasi pembebek budaya kapitalisme.
Berbeda sekali dengan sistem Islam yang lebih mengutamakan pendidikan agama Islam guna menghasilkan generasi muda yang tidak hanya berkualitas akan tetapi memiliki kepribadian Islam yang kuat. Terutama dalam pemahaman dan penanaman akidah Islam jadi anak tidak hanya dibekali ilmu tehnik dan sains saja, selain itu juga memiliki kepribadian Islam karena telah diajarkan oleh sosok ayah atau kedua orang tuanya sehingga akan melahirkan generasi muda yang tidak hanya cerdas dan cemerlang namun juga memiliki kepribadian Islam serta siap untuk berdakwah ditengah-tengah umat.
Jadi masihkah kita percaya dengan sistem hari ini yang telah membuat kekacauan dan merusak generasi muda, sistem kapitalisme adalah sistem yang rusak jadi hanya akan menimbulkan kekacauwan saja bila diterapkan ditengah-tengah umat, marilah kita bersama-sama berahlih ke sistem yang Allah ridho agar selamat dunia akhirat. Jadi hanya dengan menerapkan sistem Islam semua persoalan generasi muda hari dapat diselesaikan. Dan semua ini akan terwujud dengan menjadikan Al-Qur'an sebagai satu-satunya petunjuk dan pedoman hidup manusia, dan menjalankan syariat Islam secara kafah oleh karena itu setiap muslim harus bersatu demi memperjuangkan dan menegakkan kembali kehidupan Islam diatas muka bumi.
Wallahu a'lam bish-shawab.