| 33 Views

Childfree Buah Sistem Sekuler

Oleh : Siti Wilda Malik 
Asal : Bogor
 
Ada omongan "tunji" satu tahun hiji alias nyinyiran bagi para netizen yang melihat jika ada sosok keluarga yang setiap tahunnya melahirkan anak. Herannya nyinyiran ini berlaku di zaman kekinian. Padahal zaman kakek nenek kita sudah terbiasa nikah di usia muda dan memiliki banyak anak. Karena konsep banyak anak banyak rezeki masih melekat di benak orang tua dulu .
 
Sekarang? Pesan orang tua zaman now, "Jangan banyak anak ya Nak", "KB dulu aja", "Dua anak cukup koq daripada nanti ga keurus." Karena orang tua zaman now sudah terpapar ide feminisme: dua anak cukup bahkan tak punya anak pun no problem. Akhirnya yang terjadi menunda menikah sampai usia tua atau sudah mapan baru pede menikah bahkan setelah menikah memutuskan untuk tidak memiliki anak atau istilah sekarang Childfree.
 
Sepasang suami istri memutuskan untuk Childfree bisa karena alasan hak reproduksi yang hanya dimiliki oleh kaum hawa, serta adanya alasan bagi kaum adam yang berceloteh kalo memiliki anak pasti berbiaya hidup tinggi. Ditambah lagi ide childfree ini lahir dari kalangan feminisme yang disupport oleh sistem sekuler kapitalistik. 
 
Pola pikir liberal yang diaruskan memengaruhi kalangan kalangan anak muda yang overthinking terhadap ekonomi keluarga dan mengasuh anak sebagai beban menjadi alasan utama pasutri memutuskan no children. Padahal mereka lahir di dunia ini adalah hasil keputusan ayah ibunya untuk no Childfree. Lucu bukan. 
 
Memang tak bisa dipungkiri kesulitan hidup dalam sistem kapitalisme nyaris membuat para ibu gila karena tidak adanya jaminan untuk kesehatan, pendidikan dan keamanan bagi masa depan anak. Karena dalam sistem kapitalisme no free lunch, semuanya serba berbayar. Akhirnya membuat para pasutri tidak percaya lagi dengan konsep rezeki minalloh. 
 
Ironisnya negara mendukung program Childfree dengan dengan dalih hak asasi setiap manusia yang hidup di muka bumi. Padahal konsep ini bertentangan dengan fitrah seorang ayah yang ingin memiliki keturunan anak sholeh, dan fitrah seorang ibu yang ingin merasakan melahirkan dan membesarkan seorang anak. 
 
Di dalam konsep negara Islam yakni khilafah akan menjamin kesejahteraan setiap individu. Pendidikan, keamanan dan kesehatan serta keselamatan nyawa warganya betul-betul diperhatikan. Maka tak heran saat syariat Islam diterapkan secara kaffah mampu menguasai 2/3 dunia dan eksis selama 13 abad lamanya. Karena bagi Islam memiliki seorang anak bukanlah beban melainkan amanah yang menjadi ladang pahala bagi orang tuanya di akhirat kelak. Wallohu'alam.
 

Share this article via

53 Shares

0 Comment