| 72 Views
Boikot Idiologi Kapitalisme

Oleh : Daniaty Agnia
Jakarta, tvOnenews.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menanggapi soal ramainya seruan boikot kurma dari Israel menjelang bulan Ramadhan.
Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf mengatakan, bahwa aksi boikot produk yang berasal dari Israel saja tidak cukup untuk dapat memberikan efek jera atau menghentikan serangan yang diluncurkan oleh zionis Israel terhadap rakyat Palestina. Oleh sebab itu, lanjutnya,
Pemerintah Indonesia dan berbagai negara didunia harus melakukan langkah langkah lain yang lebih akurat untuk dapat menghentikan penindasan yang dilakukan tentara Israel. "Saya dari dulu sampaikan boikot itu ada gunannya untuk cara menarik perhatian dari aktor-aktor yang terlibat. Tapi tentu itu tidak cukup, boikot saja tidak cukup," kata Yahya di Kantor PBNU, Jakarta Pusat.
Kejahatan Zionis di Palestina makin parah. Mirisnya hingga hari ini kaum muslimin Palestina belum juga mendapat pembelaan dari berbagai negeri dan di bulan Ramadan ini yang bisa kita lakukan adalah boikot kurma produk zionis, apalagi zionis adalah pengekspor kurma terbesar boikot harus terus dilakukan juga atas produk-produk jenis lainnya.
Seharusnya seruan boikot terhadap produk zionis ini tidak hanya khusus pada produk kurma atau barang saja melainkan termasuk pemikiran-pemikiran yang membuat negara-negara muslim tunduk dan patuh kepada zionis, kita melihat negeri-negeri muslim di serang oleh produk zionis yang sangat berbahaya yaitu pemikiran kapitalisme, nasionalisme, liberalisme, demokrasi, dan termasuk induknya yaitu sekularisme.
Bahkan seharusnya terus ditingkatkan hingga boikot idiologi yang membiarkan kekejaman di Palestina. Umat tidak menyadari bahwa serangan terhadap Palestina dimulai sejak PBB yang didalamnya ada Inggris dan sekutunya menyetujui entitas Yahudi tinggal di Palestina dari mereka Yahudi mendapatkan pasokan senjata dan membangun negaranya di atas bumi para nabi.
Umat harus menyadari bahwa bahaya yang sesungguhnya adalah Idiologi kapitalisme yang mereka emban, mereka menyelundupkan Idiologi kapitalisme ke negeri-negeri muslim, Idiologi adalah biang utama langgengnya penjajahan di dunia saat ini dan membiarkan kekejaman di Palestina, uigyur, suriah, dan negeri-negeri muslim lainnya.
Umat harus menyuarakan Idiologi yang lebih layak untuk diterapkan yaitu Idiologi Islam agar negara dapat mengembannya. Maka harus menggetarkan dakwah, dakwah yang dilakukan adalah dakwah pemikiran yang menjadikan rakyat berpegang kuat pada akidah Islam sekaligus menjadikannya sebagai Qaidah dan Qiyadah fikriyah.
Dakwah inilah yang dicontohkan Nabi Saw kepada umatnya. Nabi Muhammad di utus dengan membawa syariat Islam untuk mewujudkan rahmat bagi semesta alam Allah Swt berfirman " kami tidak mengutus kamu ( Muhammad ) kecuali untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam ( QS Al - Ambiya {21}:107"
Dalam sistem Islam menjadikan negara berdaulat dan bersikap tegas demi keselamatan rakyatnya. Dengan begitu atas kesadaran umat Islam untuk bersatu, karena dengan khilafah satu-satunya kepemimpinan dan akan terwujud kesejahteraan umat di seluruh dunia. Yang akan membebaskan belenggu dari penjajahan kezaliman dan penindasan.
Wallahu a'lam bish-shawwab