| 45 Views

Bebaskan Palestina Segera Dengan Gerakan Jihad Fii Sabilillah

Oleh: Devi anna Sari
Muslimah Peduli Umat

Belum ada tanda berakhirnya konflik antara Israel dan Palestina. Hal ini dikarenakan Israel ingin menduduki wilayah Palestina seutuhnya. Israel melakukan berbagai upaya untuk mengusir semua rakyat Palestina. Namun masih tersisa Gaza yang belum berhasil mereka kuasai. Mereka secara sengaja membuat pelaparan pada rakyat Gaza sebagai senjata genosida baru. Dengan cara memblokade bantuan kemanusiaan dan pangan. Akibatnya, rakyat Gaza seperti terpenjara dan terisolasi dari dunia luar.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk menyelesaikan konflik sebagai bagian dari proses perdamaian Israel-Palestina. Negara-negara di dunia juga tiada henti memberikan kecaman kepada pemerintah Zionis Israel. Seperti diantaranya Kerajaan Bersatu (UK), Prancis Kanada, Australia, Turki, China dan Jerman. Begitu juga Indonesia. Bahkan Jerman tidak lagi mengekspor perlengkapan militer ke Zionis Israel. Tapi semua itu belum menghasilkan hal positif untuk Palestina.

Di sisi lain, Benyamin Netanyahu selaku Perdana Menteri Israel mengatakan kepada Fox News, bahwa Israel berencana menduduki seluruh jalur Gaza dan menyingkirkan Hamas. Sama saja pernyataan Netanyahu ini memutarbalikkan fakta seolah-olah kelompok Hamas lah yang membuat kesengsaraan rakyat Gaza.

Rencana tersebut diadopsi melalui pemungutan suara terbanyak dan mencakup 5 prinsip untuk mengakhiri perang yaitu, pelucutan senjata Hamas, pengembalian sandera baik yang masih hidup atau yang sudah meninggal, Demiliterisasi jalur Gaza, kontrol keamanan Israel atas jalur Gaza, Keberadaan pemerintahan sipil alternatif yang bukan Hamas atau Otoritas Palestina.

Tapi sepertinya ini masih menjadi rencana Netanyahu saja karena, fakta dilapangan secara keseluruhan keputusan tersebut mengalami penolakan kuat dari berbagai lapisan masyarakat. Mulai dari publik, politisi oposisi, keluarga sandera, hingga sebagian petinggi militer. (BBC News Indonesia, 9/8/2025)

Sebagai umat Islam yang meyakini bahwa sesama muslim adalah saudara. Umat muslim harus sadar bahwa Palestina telah dijajah sejak 77 tahun yang lalu. Bukan 2 tahun belakangan. Gaza hanyalah menjadi sasaran perluasan wilayah jajahan Zionis.

Penjajahan itu berawal dari kejahatan dunia Internasional di abad ke 20 kepada kaum muslimin. Pasca kekalahan daulah Khilafah Utsmaniyah di Perang Dunia 1. Palestina dijadikan sebagai zona Internasional dalam perjanjian Sykes Picot. Akhirnya wilayah Palestina tidak lagi berada dalam perlindungan penuh Daulah Khilafah. Namun ada intervensi Inggris sebagai negara pemenang perang kala itu.

Kondisi Gaza hari ini adalah bentuk penjajahan yang sudah berlangsung lama, sejak warga Palestina menyediakan tempat bagi entitas Yahudi di wilayahnya. Sayangnya, pertolongan tersebut ibarat air susu dibalas air tuba. Pada akhirnya Israel mengakui dirinya sebagai negara yang berdiri di atas tanah Palestina.

Jadi, untuk menghapus penjajahan yaitu dengan mengusirnya. Sebagaimana dalam islam, penjajahan harus dilawan sampai penjajah disingkirkan. Allah SWT berfirman yang artinya "Perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu dan janganlah melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas". (TQS. Al-Baqarah:190).

Namun syariat ini tidak bisa langsung optimal direalisasikan sebab perisai umat muslim yakni Khilafah telah runtuh sejak tahun 1924.

Perlawanan yang ada hari ini hanya bisa dilakukan dengan kekuatan sekelompok umat Islam di Gaza saja. Karena musuh terbesar umat Islam di Gaza adalah sebuah komunitas yang didukung oleh negara Adidaya Amerika Serikat. Jelas perang ini tidak seimbang. Oleh karena itu Gaza dan Palestina hanya bisa dibebaskan dengan kekuatan militer dan aktivitas Jihad fii sabilillah.

Jihad fii sabilillah hanya bisa dilakukan secara sempurna dengan komando dari seorang Khalifah yang melaksanakan kewajiban Jihad dari Allah. Hal inilah yang dulu dilakukan oleh para Khalifah seperti Salahuddin Al Ayyubi maupun Sultan Hamid 2. Jika ada Khilafah perang antara Zionis dan Palestina akan seimbang. Karena perang negara dengan negara. Bukan umat muslim melawan negara kafir adidaya. Sudah saatnya umat muslim menyadari untuk mengembalikan perisai kaum muslimin yang telah lama hilang yakni Daulah Khilafah.

Sebagaimana yang pernah dicontohkan Rasulullah SAW. Yaitu beliau bersama para sahabatnya terhimpun dalam kelompok ideologis Hizbur Rasul, aktif melakukan dakwah dan penyadaran kepada umat. Hingga ada diantara mereka yang mau memberikan pertolongan berupa kekuasaan di Madinah. Sejak memiliki negara, Rasulullah melindungi kaum muslimin dengan kekuasaan penuh. Seperti konflik penistaan muslimah oleh seorang Yahudi dari bani Qaynuqa. Hingga akhirnya Yahudi bani Qaynuqa diusir oleh Rasulullah dari Madinah karena telah melanggar perjanjian.

Demikian pula umat muslim hari ini harus berjuang bersama kelompok dakwah ideologis yang mengikuti metode dakwah Rasulullah SAW. Semoga dengan mengikuti metode dakwah Rasulullah pertolongan Allah tidak lama lagi, dan Palestina bisa segera dibebaskan.

Wallahu a’lam bishowab


Share this article via

16 Shares

0 Comment