| 161 Views

Atasi Masa Muda yang Suram, dengan Sistem Pendidikan Islam

Oleh : Nazwa Sarfinah
 
Aksi kriminal yang dilakukan oleh para remaja/pelajar bahkan anak berusia dibawah umur terus bertambah dan semakin mengkhawatirkan akhir-akhir ini. Banyak berita yang dimuat akhir-akhir ini terkait dengan kekerasan yang pelakunya tidak lain adalah remaja-remaja yang masih dibawah umur, mereka terlibat dalam pembunuhan, penganiayaan, pencurian, pembegalan, bahkan pemerkosaan. Seperti kasus yang terjadi belum lama ini, kasus pemerkosaan berakhir dengan pembunuhan siswi SMP di palembang melibatkan 4 tersangka yang samuanya merupakan remaja dibawah 18 tahun. tidak lama juga, aksi brutal yang dilakukan oleh geng motor di sukabumi, menusuk seorang pengendara. Belum lagi kasus bunuh diri yang dilakukan oleh mahasiswa, entah karena alasan apapun itu.

Ada yang bunuh diri karena menjadi korban bully, ada yang bunuh diri karena merasa sudah tidak kuat dengan masalah keluarga. Ada yang bunuh diri karena terjerat pinjol, bahkan yang lebih parahnya pemuda nekat bunuh diri karena cinta, entah itu karena sakit hati, atau obsesi. Kenapa bisa terjadi? Karena siklus kerusakan para remaja zaman sekarang adalah karena menganggap pacaran merupakan standar normalisasi kebahagiaan. Mereka berasumsi bahwa remaja-remaja lain yang tidak berpacaran adalah manusia yang tidak normal, penyuka sesama jenis, gak laku, kuno, dan julukan buruk lainnya. Padahal kenyataannya kebanyakan remaja rusak dan stres bahkan sampai terjadi kasus-kasus yang diluar nalar, terjadi karena permasalahan asmara yang belum waktunya. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang sampai hamil, rusak masa depannya. Hal ini terjadi karena kita selalu abai dengan semua yang allah katakan.
Allah SWT berfirman : 

أَلَمْ تَكُنْ ءَايَٰتِى تُتْلَىٰ عَلَيْكُمْ فَكُنتُم بِهَا تُكَذِّبُونَ

"Bukankah ayat-ayatku telah dibacakan kepadamu sekalian, tetapi kamu selalu mendustakannya?"(Q.S Al-mu'minun:105)

Tak cukup hanya dengan kasus kekerasan semacam itu yang mereka lakukan, bahkan mereka sudah benar-benar mengabaikan sesuatu yang seharusnya tertanam pada diri seorang muslim. Apakah itu? Secara sadar mereka telah mencampakkan jauh-jauh adab dari diri mereka. Padahal jelas sudah familiar di telinga kita bahwasanya ada suatu ungkapan yang berasal dari pepatah arab mengatakan, "الادب فوق العلم, adab itu diatas ilmu"

Ungkapan ini menjelaskan tentang pentingnya akhlaak dan etika diatas penguasaan ilmu pengetahuan. Mempunyai ilmu tanpa adab dapat menyebabkan ketidaktertiban moral dan kehancuran. Tapi fakta yang sama-sama kita ketahui hampir rata-rata bahkan hampir keseluruhan para pelajar di zaman sekarang ini kekurangan adab, baik itu kepada guru, teman, kepada ilmu ataupun yang lain. MENGAPA SEMUA ITU BISA TERJADI???!!

Jelas, awal dari semua ini adalah karena kesalahan fatal yang terjadi dalam sistem pendidikan. Karena sistem sekuler lah yang sekarang sedang diterapkan dalam sistem pendidikan. Penerapan sistem pendidikan sekuler di negeri ini terbukti telah gagal melahirkan generasi yang beriman dan bertakwa. Melalui adanya penerapan sistem pendidikan sekuler, pemerintah terbukti telah gagal menjalankan misi pencerdasan bangsa. Apalagi misi mewujudkan generasi yang beradab.

Dalam sistem pendidikan sekuler, fungsi agama diabaikan bahkan dijauhkan. Akibatnya para pelajar terjauhkan dari fitrahnya. Sistem pendidikan sekuler jugaa menjadikan naluri pelajar tak bisa dikendalikan saat lingkungan eksternal memberikan stimulus negatif. Dan jelas, yang menjadi sebab utamanya adalah karena tidak tertanam keimanan dan ketakwaan pada individu pelajar.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW.,

كل مولود يولد على الفطرة فأبواه يهودانه او ينصرانه او يمجسانه

'Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orangtuanya lah yang menjadikan dirinya yahudi, nasrani, atau majusi (H.R. al-bukhari & muslim)

Demikian seperti isi dalam hadits tersebut, pada dasarnya fitrah anak adalah islam. Tetapi, jika sistem pendidikan yang membesarkan dirinya justru adalah sistem sekuler (menjauhkan anak dari islam), maka akan lahir lah generasi amoral yang mengabaikan perintah dan larangan Allah SWT. Dominasi sistem pendidikan sekuler di tengah-tengah kaum muslim di negeri ini jelas merupakan malapetaka. Malapetaka yang menonjol adalah lahirnya generasi-generasi sekularistik (yang jauh dari ajaran agama). Akibat jauh dari agama, mereka sangat rentan menjadi generasi amoral, bahkan kriminal. Akibatnya, di kalangan remaja/pelajar akhir-akhir ini sedang marak-maraknya kasus pencabulan, seks bebas, narkoba, tawuran dan aneka ragam kejahatan lainnya. Lantas, apa yang seharusnya menjadi solusi atas semua keterpurukan yang menimpa umat, terkhusus para remaja?? Jelas dengan cara mencabut sistem pendidikan sekuler hingga ke akar-akarnya, kemudian diganti dengan sistem pendidikan islam. Karena hanya sistem pendidikaan islam lah yang memiliki karakteristik yang didasarkan pada prinsip-prinsip ajaran islam. Dan tujuan utama adalah membentuk kepribadian islam kepada ppara peserta didik. Sehingga kemudian para peserta didik mempunyai karakter yang melekat pada dirinya, yakni pola pikir islami, dan pola sikap islami. Walau begitu, sistem islam tetap memperhatikan ilmu pengetahuan umum (sains). Di dalam pandangaan islam, pendidikan bukanlah sekedar media transfer ilmu pengetahuan. Dalam pandangan islam, orangtua di tengah-tengah keluarga wajib menjalankan fungsi pendidikan islam kepada anak-anak mereka dengan sebenar-benarnya.

Lahirnya generasi emas sepanjang sejarah peradaban islam dalam institusi khilafah pada masa lalu semestinya menjadi petunjuk dan pelajaran yang berharga bagi umat islam di negeri ini, khususnya pemerintah. Dan kita sebagai umat muslim, harus yakin bahwasanya hanya sistem islam yang mampu dan pasti akan melahirkan generasi emas. Antara lain generasi yang beriman, bertakwa, cerdas, berprestasi, dan taat.

Wallahua'lam bishawaab


Share this article via

68 Shares

0 Comment