| 194 Views

Adakah Harapan Baru Bagi Pemimpin Baru ?

Oleh : Dewi yuliani

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi dilantik sebagai Presiden kedelapan dan Wakil Presiden Republik Indonesia ke 14 di Gedung Nusantara , kompleks parlemen ( MPR/DPR/DPD RI ) Senayan, Jakarta , pada Minggu ( 20/10/2024) Dikutip dari ( Banjarnegara kab.go.id)

Presiden terpilih ini diharapkan membawa angin perubahan, dan membawa visi yang benar, serta menjawab tantangan besar yang dihadapi bangsa mulai dari ekonomi, politik, hingga isu lingkungan bergantian pemimpin dianggap sebagaian orang membawa harapan baru adanya perubahan kearah yang lebih baik.

Anggapan ini wajar karna mereka hanya melihat keberhasil berada di dalam individu pemimpin, bangsa ini tidak boleh lupa sejak negeri ini merdeka sampai hari ini, telah banyak di pimpin oleh individu dari latar belakang yang berbeda.

Mulai dari seorang Politikus, militer, ilmuwan, wanita hingga pribadi yang diklaim pro rakyat
Silih bergantinya pemimpin tetap saja membuat bangsa ini dicengkeram penjajahan ekonomi oleh para kapital, pajak semangkin tinggi, biaya sekolah dan rumah sakit semangkin mahal, pekerjaan semangkin sulit, PHK ada dimana - mana.

Politik dinasti semangkin menjadi - jadi serta politik balas Budi sudah menjadi hal biasa yang terjadi, rakyat mati kelaparan, bahkan kenakalan remaja yang semangkin diluar nalar.
Ini semua adalah sekelumit bukti eksistensi penjajahan ekonomi, umat harus menyadari keberhasilan kepemimpinan tidak hanya terletak pada person atau individu.

Melainkan juga sistem yang digunakan sistem kepemimpinan hari ini adalah sistem politik Demokrasi kapitalisme dimana sejatinya sistem ini batil karna bukan sistem yang berasal dari Allah sang Kholiq Al Mudabbir.

Sistem Demokrasi berasal dari Yunani. 

Sistem ini memberi kedaulatan hukum ditangan manusia sehingga manusia berhak membuat hukum untuk mengatur kehidupannya sendiri, sistem ini kemudian diambil oleh ideologi Kapitalisme sebagai sistem politiknya, sebab ideologi Kapitalisme membutuhkan sistem politik yang bisa menjamin penjajahan ekonomi. Oleh para kapital melalui undang - undang.

Karan itu tidaklah heran sekalipun rakyat menolat RUU ciptaker RUU itu tetap disahkan rakyat juga harus menelan pil pahit yang munculnya RUU Pilkada udang - undang tersebut hanya sebagian kecil dari undang - undang yang memuluskan penjajahan para kapital, jadi selama undang - undang kapitalisme Masih eksis digunakan sebagai sistem kepemimpinan niscaya rakyat tetap hidup dalam kemiskinan dan kesengsaraan.

Inilah dampak penerapan sistem yang batil sistem yang cacat sejak lahir sistem yang rusak dan merusak. Islam telah mengatur masalah kepemimpinan agar medatangkan kebaikan didunia maupun diakhirat, Islam telah memiliki kualifikasi pribadi seorang pemimpin yang banyak dibahas dalam kitab fikih siyasah.

Secara umum kereterianya sama yang berbeda hanya dalam aspek tertentu dan rincianya seperti dalam kitab Nizham al- Hukum fi Al - Islam, halaman 50 - 53 karia Syaikh Abdul Qodir Zallum dijelaskan ada tujuh syarat in'iqad  atau pengangkatan seorang pemimpin, yaitu
Pertama Muslim, kedua laki - laki, ketiga Balig, keempat Berakal, kelima Merdeka atau bukan budak yang berada dalam kekuasaan pihak lain, keenam Adil atau bukan orang fasik atau ahli maksiat, ketujuh Mampu punya kapasitas untuk memimpin.

Selanjutnya perlu dipahami tugas utama pemimpin adalah menerapkan syariat Islam secara kaffah buka hukum atau sistem yang lain demikian sebagimana telah dinyatakan oleh Syaikh Abdul Qadir Zallum dalam kitab Nizham Al - Hukmi fi Al - Islam halaman 49.
Kepala negara adalah orang yang mewakili umat Islam dalam urusan kekuasaan atau pemerintahan dan penerapan hukum - hukum syariat. Hal ini sebagaimana yang ditegaskan dalam firman Allah SWT.

QS Al- Maidah ayat 49
Yang artinya: Dan hendaklah kamu memutuskan perkara diantara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati - hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu.

Selain itu Islam telah menetapkan kehadiran pemimpin sebagai pengurus dan pelindung bagi rakyatnya hal ini dapat dipahami juga dari beberapa hadits yang telah menjelaskan tentang kepemimpinan. Dalam mekanisme sistem Islam inilah harapan kehidupan yang lebih baik dan juga keberkahan akan dapat diwujudkan karna baik kriteria pemimpin maupun sistem yang diterapkan, berasal dari Allah Ta'ala.

Karna itu umat harus segera sadar dari tipu daya sistem Demokrasi kapitalisme dan kembali kepada aturan Islam yang mensejahterakan umat dan aturan yang sempurna , dan  tentu saja kesadaran ini menuntut umat berjuang mengembalikan kehidupan Islam bersama kelompok Islam pengemban dakwah Ideologis.

Wallahu alam bishawab.


Share this article via

68 Shares

0 Comment