| 268 Views
Menyoal Anak di Peringatan Hari Anak

Oleh : Ami Siti Rohmah
Ibu Rumah Tangga yang Rindu Syariat Islam Berada
Bullying dan stunting bikin pusing menjadi global warning! Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) yang ke 40 dengan tema yang setiap tahunnya berbeda-beda dan berubah. Tema yang dipilih agar peringatan ini bisa difokuskan ke sejumlah tujuan dan persoalan. Dilansir dari kompas.com tema Hari Anak Nasional 2024 dari situs resmi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (Kemen PPPA). Tema Hari Anak Nasional tahun 2024 ini sama dengan tahun lalu, "Anak Terlindungi, Indonesia Maju".
Hari Anak Nasional dilatarbelakangi oleh pasal 28 B Ayat (2) Undang-Undang Negara Republik Indonesia, dimana ada aturan bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Sejak disahkan undang-undang tentang kesejahteraan anak pemerintah terus berupaya meningkatkan kesejahteraan anak dan terus mengoptimalkannya. Salah satunya dengan mendorong kepada semua pihak lewat penyelenggaraan peringatan Hari Anak Nasional. Akan tetapi, bertolak belakang dengan apa yang dicanangkan tentang kesejahteraan anak dan perlindungan anak saat ini dengan seremonial dari tahun ke tahun tetapi tidak ada perubahan yang berarti, justru yang kita lihat saat ini banyak problem anak yang belum terpecahkan bahkan sama sekali tidak ada solusi yang pasti dan makin bertambah seperti anak yang kecanduan gadget, game online, judi, stunting, bahkan menjadi pelaku bulliying yang akhirnya anak menjadi pelaku dan korban kekerasan, juga masih banyak kasus yang tentunya bikin genting dan harus segera ada solusi pemecahan pada akar masalahnya. Karena apa? Karena sistem sekuler yang bukan datangnya dari Allah tidak akan bisa memecahkan problematika kehidupan, sistem buatan manusia yang banyak kekurangan karena manusia hanya makhluk dan makhluk bersifat lemah tentu banyak kekurangan dalam sistem pendidikan hari ini justru membentuk generasi sekuler yang akan merusak tata kehidupan anak, ditambah dengan sistem ekonomi yang gagal dalam menyejahterakan masyarakat sehingga tak ayal anak-anak jadi korban bahkan sampai ada anak yang sudah bekerja di usia dini untuk memenuhi kebutuhan kehidupan hidupnya.
Dalam sistem Islam, keberadaan anak sebagai penerus generasi peradaban akan menjamin semua pemenuhan yang dibutuhkan oleh anak sejatinya karena negaralah yang seharusnya menjamin kebutuhan-kebutuhan anak dalam berbagai aspek agar semua itu terwujud jelas ini harus diatur oleh syariat Islam bukan dari ideologi kapitalisme sebagaimana saat ini karena itu penerapan syariat Islam di berbagai aspek kehidupan khususnya tentang perlindungan anak dan bagaimana agar anak menjadi generasi penerus peradaban yang selamat dunia akhiratnya.dalam sistem Islam akan mewujudkan pengoptimalan fungsi dan peran keluarga ketika mendidik anak di sini negara akan menerapkan sisten pendidikan Islam yang tentu dapat mengedukasi generasi yang menjadikan generasi yang berkepribadian Islam. Maka dari itu, kita harus kembali kepada syariat yang membawa banyak keberkahan dan sebabnya sudah jelas, Allah memerintahkan semua muslim tanpa kecuali untuk mengambil syariat Islam secara menyeluruh (kafah).
Wallahualam bissawab.