| 91 Views
Infrastruktur Transportasi Belum Merata, Beban Hidup Semakin Sulit

Oleh : Ummi Mirza
Aksi dua bidan di Kampar, Riau naik alat berat ke Posyandu viral. Dua bidan Puskesmas di Kampar itu bernama Metri Handayani dan Yunita. Keduanya diketahui sebagai Bidan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Kuok. Mereka pergi dengan sepeda motor menuju Pusat Pelayanan Terpadu (Posyandu) Desa Bukit Melintang pada Rabu (20/11/2024). Berjarak sekitar 16 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.
"Untuk pemeriksaan ibu hamil di kelas ibu hamil," katanya kepada Tribunpekanbaru.com, Kamis (21/11/2024). Tetapi ada pengerjaan jalan menuju desa itu. Sehingga kondisi jalan lunak dan mereka tak dapat melaluinya. Di lokasi ada alat jenis Vibro Roller atau dikenal sedang bekerja.
Dua bidan Puskesmas di Kampar ini diberi tumpangan untuk melewati jalan tersebut. Senada dengan itu Kampung Bergang, Kecamatan Ketol, Aceh Tengah, menghadapi kesulitan besar akibat kondisi jalan yang berlumpur dan licin saat hujan.
Jalan tanah yang menjadi akses utama menuju desa ini berubah menjadi berlumpur setiap kali diguyur hujan, sehingga sulit dilalui oleh kendaraan maupun pejalan kaki. Salah seorang warga, Amri, mengungkapkan bahwa kondisi ini sangat memengaruhi aktivitas sehari-hari, termasuk kebutuhan belanja.
"Kalau mau keluar rumah jadi susah, biasanya langsung belanja untuk seminggu karena susah kalau harus bolak-balik, apalagi saat hujan," katanya pada Senin (18/11/2024). Dikutip melalui Tribungayo.com
“Kami sudah bertahun-tahun melewati jalan yang seperti ini. Saat hujan, jalan menjadi sangat licin, bahkan kendaraan sering kali terjebak di lumpur,” tambah warga lainnya.
Masyarakat Kampung Bergang berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk memperbaiki infrastruktur jalan untuk memperlancar aktivitas warga.
Sarana transportasi merupakan elemen penting untuk kehidupan masyarakat karna memiliki dampak yang sangat luas seperti meningkatkan kebutuhan ekonomi, investasi, kualitas hidup yang baik, keselamatan, kesehatan serta mobilitas. Namun nyatanya infrastruktur transportasi belum merata di berbagai pelosok daerah.
Karakteristik geografis dan topografi Indonesia yang beragam dan keterbatasan anggaran pembiayaan sering disebut-sebut sebagai kendala utama. Tak heran karna didalam sistem kapitalis bersandar pada untung rugi sehingga prioritas pembangunan hanya fokus ke daerah yang strategis bukan yang membutuhkannya. Korupsi dana anggaran pembangunan, sulitnya proses perizinan serta tak ditanggapinya usulan perbaikan jalan oleh rakyat hingga berulangkali menjadi bukti abainya penguasa.
Dalam Islam, infrastruktur jalan adalah salah satu hak rakyat yang wajib dipenuhi negara. Selama masa kepemimpinan Islam memiliki beragam sejarah seperti jalan raya yang menghubungkan antara Madina dengan Mekah serta jalan lainnya dijazirah arab yang dibangun oleh Umar bin Abdul Aziz.
Islam bersandar pada hukum Syara' sehingga Karakteristik pembangunan dalam Islam harus memperhatikan perencanaan yang matang sesuai kebutuhan masyarakat, penggunaan teknologi yang canggih pada masa itu, memprioritaskan kenyamanan dan keselamatan pengguna. Karna melayani masyarakat semata-mata hanya mengharap ridho Allah semata.
Wallahua'lam bisshawabh