| 25 Views
Dunia yang Bungkam: Krisis Pendidikan dan Genosida di Palestina
Oleh : Atiqoh Shamila
Israel melakukan serangan udara terhadap sebuah sekolah di Jabalia, Gaza utara, yang digunakan sebagai tempat penampungan, menewaskan delapan orang termasuk dua anak-anak. Militer Israel mengklaim serangan itu menargetkan pusat komando Hamas di sekolah tersebut.
Serangan ini adalah bagian dari genosida yang berlangsung lebih dari 14 bulan dan telah menyebabkan puluhan ribu korban jiwa di pihak Palestina, sebagian besar warga sipil. Sebelumnya, serangan terhadap sekolah Al-Jawni di Gaza tengah yang dikelola PBB juga menuai kecaman internasional setelah enam staf PBB termasuk di antara 18 korban tewas.
Israel menuduh Hamas menggunakan gedung-gedung sekolah sebagai tempat perlindungan, namun tuduhan ini dibantah oleh Hamas. Konflik ini dipicu oleh serangan 7 Oktober 2023, yang menyebabkan lebih dari 1.200 korban di pihak Israel, mayoritas warga sipil (detikNews, 12/01/2025)
Perang memutus kesempatan anak-anak Gaza mengenyam pendidikan sebagai modal untuk membangun peradaban. Mirisnya dunia dan lembaga internasional diam saja meski mengetahui jumlah korban dan kerusakan sarana pendidikan. Dunia abai terhadap masa depan peradaban Palestina dan Islam. Bahkan Islam dijadikan musuh dunia. Memang mustahil berharap pada dunia dan lembaga internasional, mereka mempunyai visi yang sama untuk menghancurkan Islam. Belasan abad yang silam Allah SWT telah mengabarkan dalam kitabnya yang mulia.
Allah berfirman : “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 120)
Allah mengabarkan kepada Rasul-Nya, orang Yahudi dan Nashrani tidak akan ridha (hingga hari kiamat) sampai kita mengikuti ajaran mereka.
Masa depan anak-anak Palestina hanya akan terselamatkan jika bisa mengalahkan Zionis. Untuk itu dibutuhkan adanya Jihad dan tegaknya Khilafah. Oleh karena itu umat wajib berjuang menyeru penguasa negeri muslim untuk mengirimkan tentara muslim untuk berjihad membebaskan Palestina. Tidak cukup hanya retorika dan boikot tapi butuh aksi nyata karena Zionis mendapatkan dukungan penuh dari Amerika dan sekutunya. Sementara negeri-negeri muslim tercekat dan tersekat oleh batas teritorial negara. Mereka tidak berkutik menghadapi kedigdayaan musuh yang sangat arogan.
Bebasnya Palestina juga membutuhkan tegaknya Khilafah yang akan menjaga umat dari musuh-musuh Allah. Khilafah bagi kaum muslimin berperan sebagai junnah (perisai) yang akan menyelamatkan kaum muslim yang tertindas dan terjajah. Khilafah bak rumah besar kaum muslimin yang mampu memberi perlindungan hakiki atas tanah dan darah kaum muslimin di Palestina, termasuk anak-anak di seluruh wilayah Khilafah.
Khilafah juga menjamin pendidikan berkualitas dan gratis bagi generasi, sehingga akan lahir generasi berkepribadian Islam, yang dengan kiprah mereka peradaban Islam akan terus terjaga kemuliaannya. Hal ini tidak mustahil bagi khilafah karena mempunyai mekanisme pengelolaan sumber pendapatan negara yang diatur oleh syariat. Negara yang menerapkan sistem ekonomi Islam mempunyai sumber pendapatan yang cukup untuk menjamin pendidikan yang gratis dan berkualitas.
Maka, satu-satunya kunci untuk mengembalikan masa depan anak-anak gaza adalah tegaknya institusi negara dalam bingkai Khilafah Islamiyah ala minhajin nubuwah.
Wallahu a’lam bisshawab