Ancaman Mesir Terhadap Israel: Menguak Kekuatan Militer Mesir

CendekiaPos - Ketegangan di Timur Tengah kembali memanas ketika Mesir mengancam akan mengakhiri perjanjian damai dengan Israel yang sudah berlangsung sejak 1979. Ancaman ini muncul sebagai tanggapan atas rencana militer Israel untuk meluncurkan invasi darat ke Rafah, wilayah Gaza selatan yang berbatasan langsung dengan Mesir.

Presiden Mesir, Abdel Fattah el-Sisi, menegaskan keras penentangannya terhadap rencana invasi tersebut, dengan alasan bahwa langkah tersebut akan berpotensi menciptakan gelombang pengungsi Gaza yang masif, yang akan merugikan Mesir secara langsung.

Mesir, sebuah kekuatan militer di kawasan tersebut, menempatkan dirinya sebagai penjaga kawasan dan menentang tindakan yang dianggap mengancam stabilitas regional. Ancaman untuk mengakhiri perjanjian damai, meskipun saat ini hanya sebatas ancaman, bisa saja berujung pada konsekuensi yang lebih serius, termasuk pemutusan hubungan diplomatik dan eskalasi konflik.

Sementara Israel dikenal dengan kekuatan militer modern dan canggih, Mesir juga tidak kalah dalam hal kekuatan militer. Menurut riset Global Fire Power, Mesir menempati peringkat ke-15 dari 145 negara dalam hal kekuatan militer.

Mari kita telusuri beberapa faktor yang membuat kekuatan militer Mesir begitu mencolok:

Jumlah Personel: Mesir memiliki kekuatan personel yang besar, dengan total 1.220.000 tentara, di mana 440.000 di antaranya adalah tentara aktif. Angkatan tersebut terbagi ke dalam Angkatan Udara, Angkatan Darat, dan Angkatan Laut.
Angkatan Udara: Angkatan Udara Mesir dilengkapi dengan 238 pesawat tempur, termasuk 88 pesawat penyerang, serta 100 helikopter serang dan 11 drone udara.
Angkatan Darat: Angkatan Darat Mesir memiliki kekuatan yang signifikan dengan 5.340 tank, 77.596 kendaraan lapis baja, 1.119 peluncur roket, dan 3.046 artileri.
Angkatan Laut: Mesir juga memiliki kekuatan laut yang mengesankan, dengan armada termasuk 13 kapal frigate, 7 kapal korvet, 8 kapal selam, dan 42 kapal patroli.

Ancaman Mesir terhadap Israel memberikan gambaran tentang betapa seriusnya ketegangan di kawasan tersebut. Dengan kedua negara ini memiliki kekuatan militer yang mumpuni, setiap langkah yang diambil harus dipertimbangkan dengan hati-hati untuk menghindari eskalasi yang tidak diinginkan dan untuk memelihara perdamaian di Timur Tengah.